Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Cara Mengatasi Kantuk Akibat Minum Obat, Pekerjaan Tidak Terhambat

ilustrasi orang mengantuk saat bekerja (pexels.com/Ketut Subiyanto)
ilustrasi orang mengantuk saat bekerja (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Mungkin kamu sudah mengetahui bahwa beberapa jenis obat dapat menimbulkan efek samping berupa rasa kantuk setelah mengonsumsinya. Seperti halnya beberapa jenis obat lain juga ada yang menimbulkan gangguan pencernaan sebagai efek sampingnya.  

Lalu, bagaimana jika kamu memang diharuskan untuk minum obat tersebut agar bisa sembuh? Berikut enam cara yang direkomendasikan oleh dokter untuk mengurangi rasa kantuk atau rasa lelah setelah mengonsumsi obat

1. Lakukan olahraga ringan

kegiatan stretching bersama anak (pexels.com/Ketut Subiyanto)
kegiatan stretching bersama anak (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Dilansir WebMD, beberapa jenis obat yang dapat menimbulkan rasa kantuk sebagai efek samping di antaranya adalah antihistamin, antidepresan, obat hipertensi, atau obat diabetes. Jika kamu sedang mengonsumsi salah satu dari jenis pengobatan tersebut di tengah aktivitas yang mungkin cukup padat, maka kamu tidak perlu berhenti mengonsumsi obatnya untuk menghindari efek samping berupa rasa kantuk tersebut.

Akan tetapi, coba lakukan hal lain yang bisa mengatasi kantuk atau rasa lesu yang mulai timbul dan dapatkan tambahan energi, misalnya dengan melakukan olahraga ringan. Jika sedang berada di kantor, kamu bisa melakukan stretching ringan di kursi kerjamu, atau jika memungkinkan kamu bisa memilih menggunakan tangga saat akan naik atau turun ke lantai lainnya. 

2. Hindari aktivitas yang memerlukan kesadaran dan konsentrasi tinggi

ilustrasi pekerjaan berat yang melibatkan mesin (pexels.com/Cottonbro Studio)
ilustrasi pekerjaan berat yang melibatkan mesin (pexels.com/Cottonbro Studio)

Cara tidak kalah paling penting untuk mengatasi dampak dari rasa kantuk karena obat adalah dengan menghindari aktivitas atau pekerjaan yang memerlukan kesadaran tinggi serta konsentrasi yang penuh, seperti mengendarai mobil, mengoperasikan alat berat, bekerja di dekat api, dan sebagainya. Cara ini termasuk upaya antisipasi dari diri sendiri, sama seperti olahraga ringan. 

Dilansir Harvard Health Publishing, sebaiknya kamu mengambil jeda sejenak dari pekerjaan berat tersebut sampai benar-benar memahami bagaimana obat tersebut bekerja di tubuh kamu. Akan sangat berbahaya jika kamu tetap memaksakan melakukan aktivitas berat di saat kamu masih dalam pengaruh obat. 

3. Ubah takaran dosisnya

ilustrasi orang hendak mengonsumsi obat (pexels.com/Polina Tankilevitch)
ilustrasi orang hendak mengonsumsi obat (pexels.com/Polina Tankilevitch)

Laura Carr, seorang apoteker di Rumah Sakit Umum Massachusetts yang berafiliasi dengan Harvard mengatakan melalui laman Harvard Health Publishing, bahwa dalam beberapa kasus rasa kantuk akan berkurang seiring berjalannya waktu karena tubuh kita mampu beradaptasi dengan efek samping tersebut.

Jika ternyata kamu merasa tubuhmu belum juga bisa beradaptasi dengan efek samping yang ditimbulkan, maka kamu bisa mengunjungi doktermu dan berkonsultasi mengenai rasa kantuk atau rasa lelah yang mulai mengganggu aktivitasmu. Biasanya para dokter akan meresepkan obat dengan dosis yang lebih rendah jika memang diperlukan.

4. Konsumsi obat di waktu yang berbeda

beberapa macam obat- obatan (pexels.com/Karolina Grabowska)
beberapa macam obat- obatan (pexels.com/Karolina Grabowska)

Solusi ketiga yang biasanya disarankan oleh para dokter untuk mengurangi atau menghindari efek samping seperti rasa kantuk adalah dengan mengubah waktu untuk mengonsumsi obat tersebut.

Biasanya, di awal konsultasi dokter akan langsung memberitahu bahwa efek samping yang mungkin akan dirasakan adalah mengantuk atau terasa sedikit lesu. Kemudian dokter akan menyarankan untuk konsumsi obatnya di sore hari setelah pulang kerja atau sekolah, atau bahkan konsumsi saat sebelum tidur saja. 

5. Ganti jenis obat jika sudah tidak memungkinkan

beberapa jenis obat tablet dan pil (unsplash.com/freestocks)
beberapa jenis obat tablet dan pil (unsplash.com/freestocks)

Beberapa jenis obat memiliki anjuran pemakaian yang berbeda-beda. Ada yang dianjurkan untuk tidak dikonsumsi berbarengan dengan jenis obat tertentu, seperti penderita diabetes yang harus berkonsultasi dengan dokter jika ingin mengonsumsi antidepresan.

Jika berdasarkan pengamatan dokter ternyata efek rasa kantuk tersebut sudah cukup mengganggu pekerjaan atau aktivitas pentingmu, maka kemungkinan dokter akan memberikan resep obat lain yang tidak menimbulkan efek samping mengantuk seperti sebelumnya. Tentu penggantian obat ini tidak boleh dilakukan sembarangan, harus berdasarkan resep dokter juga.

6. Jaga pola tidur yang sehat

susunan kata dari balok kayu (unsplash.com/Brett Jordan)
susunan kata dari balok kayu (unsplash.com/Brett Jordan)

Cara terakhir dan termasuk "obat" dari segala permasalahan atau penyakit agar bisa pulih lebih cepat, adalah dengan menjaga kualitas tidur yang baik. Pertama, tubuh jadi memiliki waktu yang cukup untuk memperbaiki sel-sel yang rusak, kedua aliran darah menjadi lebih normal karena detak jantung lebih stabil. Dengan begitu, tubuh akan menjadi lebih sehat dan proses pengobatan akan berjalan lebih cepat. 

Jika memiliki kualitas tidur yang baik dan waktu tidur yang cukup, maka besar kemungkinan efek samping berupa rasa kantuk atau perasaan lesu yang ditimbulkan dari obat yang kamu konsumsi akan bisa dihindari dan tidak berdampak terlalu besar pada aktivitas sehari- hari.

Dilansir WebMD, mengantuk sebenarnya adalah salah satu efek samping yang paling umum ada pada obat-obatan, baik yang diresepkan oleh dokter maupun yang terjual bebas. Jangan pernah mengonsumsi obat tambahan untuk mengurangi efek samping mengantuk, kecuali memang sudah direkomendasikan oleh dokter pribadimu, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Shera Suprapto
EditorShera Suprapto
Follow Us