Pakai tabir surya (Pexels.com/Mikhail Nilov)
Menurut AAD atau American Academy of Dermatology, tabir surya memainkan peran penting dalam mencegah kanker kulit, kulit terbakar dan penuaan dini. Tabir surya ini terbagi menjadi dua, ada tabir surya berbasis mineral atau tabir surya fisik dan berbasis kimia. Tabir surya berbasis mineral bekerja dengan cara membelokkan sinar UV yang berbahaya, biasanya mengandung:
- Titanium dioksida
- Seng oksida
Sementara itu, tabir surya berbasis kimia bekerja dengan cara menyerap sinar UV. Biasanya mengandung bahan:
- Oksibenzon
- Avobenzon
- Oktisalat
- Oktocrylene
- Hemosalat
- Oktinoksat
Hasil uji klinis yang diterbitkan Journal of the American Medical Association menemukan bahwa bahan kimia dapat terserap oleh kulit dan mengalir dalam aliran darah. Oleh karena itu, ibu hamil lebih disarankan menggunakan tabir surya berbasis mineral karena tidak terserap oleh kulit.
Sebuah studi pada tahun 2018 menemukan bahwa Oksibenzone membuat perubahan permanen pada kelenjar susu dan laktasi. Selain itu, kerusakan janin, kelainan kelahiran dan kondisi neurologis di masa dewasa seperti skizofrenia dan alzheimer kemungkinan dapat terjadi saat ibu hamil terpapar oksibenzon. Maka penggunaan tabir surya berbasis kimia sebaiknya dihindari untuk ibu hamil.