Di balik Aroma yang Menyengat, Ternyata Ini 6 Manfaat Petai 

Petai adalah salah satu bahan makanan yang banyak mengandung zat antacid atau antasida. Zat antacid inilah yang dapat mengatasi gejala begah akibat terlalu banyak makan. Selain itu, antasida juga dapat membantu mengatasi gejala asam lambung seperti maag, muntah, dan kembung dengan mengikat hidroclorida.

Zat antasida mampu membantu untuk menetralkan namun tidak bisa mencegah produksi asam lambung itu sendiri.

Petai mampu meredakan depresi pada tubuh karena petai mengandung zat triptopan. Zat triptofan merupakan asam amino yang ditemukan pada makanan dengan kandungan protein tinggi. Zat triptopan yang masuk ke dalam tubuh akan membentuk molekul 5 HTP (5-hydrotritopan) yang berfungsi menghasilkan hormon seratonin dan melatonin.

Hormon serotonin inilah yang akan memberikan rasa rileks, tenang, mengurangi rasa cemas dan gelisah, juga memberikan efek bahagia. Sementara, hormon melatonin berfungsi mengatur siklus fungsi tubuh saat tidur sehingga tubuh dapat tertidur dengan tenang dan bangun dalam keadaan segar.

Anemia (anaimia) merupakan penyakit yang disebabkan oleh kekurangan sel darah merah atau sel darah merah yang terdapat di dalam tubuh tidak dapat berproses dengan baik, sehingga organ tubuh tidak memiliki cukup oksigen. Inilah yang mengakibatkan tubuh cepat terasa lelah, pusing, lemas, dan pucat.

Kekurangan sel darah merah ini dapat disebabkan oleh kurangnya asupan zat besi dan petai adalah makanan dengan kandungan zat besi yang tinggi.

Zat besi merupakan mineral yang dapat membentuk hemoglobin saat berada di dalam tubuh. Hemoglobin ini akan mengikat oksigen dan mengedarkannya ke seluruh organ tubuh.

Petai dapat memberikan daya kekuatan pada saraf otak sehingga dapat meningkatkan proses kognitif yakni kemampuan dalam berpikir. Hal ini dikarenakan petai memiliki kandungan mineral yakni kalium (potassium).

Di dalam otak terdapat impuls saraf. Impuls saraf bekerja secara aktif karena ion natrium dan ion potasium, ion potasium yang bersumber dari kalium. Sistem saraf berfungsi sebagai penghubung antara otak dengan tubuh. Otak menyampaikan pesan ke organ tubuh, begitupula sebaliknya, pesan-pesan ini disampaikan dalam wujud impul saraf.

Kekurangan kalium dapat menyebabkan kesulitan dalam berpikir, mudah lupa, pikun, dan gangguan otot.  

Petai mengandung senyawa flavonoid. Flavonoid merupakan senyawa bioaktif dari tanaman yang berfungsi sebagai antioksidan. Flavonoid dapat digunakan untuk memperbaiki sel-sel tubuh yang telah rusak akibat radikal bebas sehingga mengganggu keseimbangan tubuh. Flavonoid juga dapat membantu untuk mengurangi resiko stroke, asma, dan penyakit jantung.

Selain itu, di dalam petai terdapat zat thrithiolane dan hexathionine sebagai anti bakteri sehingga dapat mengatasi bakteri jahat yang menyerang tubuh. Zat thrithiolane dan hexathionine inilah yang menyebabkan petai memiliki bau yang menyengat.

Ternyata begitu banyak manfaat yang bisa kamu dapat dari petai 'kan? Meskipun memiliki bau menyengat saat dan setelah mengonsumsinya, kamu bisa rutin mengonsumsi petai demi mendapatkan manfaatnya.