7 Kebiasaan Ibu Hamil yang Berdampak Negatif pada Calon Buah Hati

Buat para calon orang tua, menjaga kesehatan selama masa kehamilan adalah hal yang sangat penting. Ternyata ada beberapa kebiasaan yang tanpa disadari bisa merusak kesehatan kamu dan janin.
Penasaran apa saja? Simak terus informasinya agar kamu bisa menjaga diri dan bayi dalam kandungan selama kehamilan hingga bayi lahir.
1. Makan makanan yang masih mentah
Saat mengandung, sering kali para calon ibu mengidam makanan. Misalnya steak, telur setengah matang, sushi, ataupun sashimi . Namun, tahukah kamu bahwa makan makanan mentah terutama yang mengandung protein hewani selama masa kehamilan dapat berdampak buruk pada kesehatanmu dan bayi di dalam kandungan? Ini karena makanan mentah cenderung lebih mudah terkontaminasi oleh bakteri dan virus yang berbahaya.
Emma Derbyshire yang merupakan direktur Nutritional Insight menyebut bahwa makanan mentah seperti daging mentah, ikan mentah, atau telur mentah dapat mengandung bakteri seperti salmonela dan listeria, yang dapat menyebabkan keracunan makanan atau bahkan keguguran pada ibu hamil.
Oleh karena itu, sebaiknya hindari konsumsi makanan mentah. Pastikan makanan harus benar-benar matang sebelum dikonsumsi.
2. Malas bergerak dan berolahraga
Saat mengandung, banyak perempuan malas berolahraga atau bahkan malas bergerak. Ini bisa karena suasana hati yang sedang buruk atau merasa berat karena perut yang membesar. Padahal, aktivitas fisik penting untuk menjaga kesehatan tubuh dan janin.
Sebuah laporan dalam jurnal Medicine & Science in Sports & Exercise tahun 2006 menyebut bahwa olahraga selama kehamilan dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah, mengurangi risiko hipertensi, diabetes gestasional, serta memperkuat otot yang akan membantu saat persalinan.
Namun, tidak semua jenis olahraga dapat dilakukan oleh ibu hamil. Beberapa olahraga yang disarankan antara lain berjalan cepat, berenang, yoga, dan latihan pernapasan.
Sebelum memulai aktivitas fisik seperti olahraga, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter kandungan terlebih dahulu untuk memilih olahraga yang sesuai dengan kondisi.
3. Kosumsi makanan dan minuman manis berlebihan
Mengidam pada fase kehamilan memang sangat lumrah dialami oleh perempuan hamil. Namun, hal ini bisa menjadi bumerang kalau konsumsi makanan dan minuman tertentu, seperti yang manis-manis, terlalu berlebihan. Ini dapat membahayakan ibu hamil dan bayi dalam kandungan.
Menurut penelitian oleh Dr. Sonia S. Hassan, profesor dari departemen Obstetrics and Gynecology dan divisi Maternal Fetal Medicine, Wayne State University, Amerika Serikat (AS), konsumsi gula berlebihan dapat menyebabkan kenaikan berat badan yang berlebihan pada ibu hamil serta meningkatkan risiko bayi lahir prematur atau dengan berat badan rendah.
Selain itu, terlalu banyak asupan gula juga bisa menyebabkan diabetes gestasional. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk membatasi konsumsi makanan dan minuman manis. Pilih makanan yang mengandung gula alami, seperti buah-buahan.
4. Hobi ngemil dan makan junk food
Makanan cepat saji atau junk food memang selalu menggoda lidah. Sering kali ibu hamil mengidam makanan seperti mi instan, keripik kentang, ayam tepung krispi, ataupun burger. Namun, bagi ibu hamil, hobi makan makanan yang tidak sehat tersebut dapat berdampak buruk bagi kesehatan janin.
Laporan dalam jurnal Annals of Nutrition and Metabolism menyebutkan bahwa konsumsi junk food berlebihan dapat menyebabkan kegemukan dan diabetes pada ibu hamil, yang dapat memicu kelahiran prematur.
Selain itu, makanan cepat saji juga mengandung lemak jenuh dan garam yang tinggi, yang dapat meningkatkan risiko hipertensi pada ibu hamil.
Sebaiknya ibu hamil menghindari konsumsi junk food dan memilih makanan yang lebih sehat dan bergizi seperti buah-buahan dan sayuran.
5. Mengonsumsi makanan yang dimasak dengan dibakar secara berlebihan
Banyak ibu hamil yang suka makan makanan yang dibakar, seperti satai atau barbeku. Kalau dimakan dalam jumlah banyak atau terlalu sering, ini dapat meningkatkan risiko kanker, di antara masalah kesehatan lainnya.
Direktur School of Medicine for Queen's University dan CEO Southeastern Ontario Academic Medical Organization, Dr. Jane Philpott, menjelaskan bahwa ketika makanan dibakar pada suhu tinggi, bahan kimia beracun seperti heterosiklik aromatik (HAA) dan amina heterosiklik (HCA) dapat terbentuk dan menempel pada makanan.
Jika terus-menerus mengonsumsi makanan yang mengandung HAA dan HCA dalam jumlah banyak, maka akan meningkatkan risiko terkena kanker, terutama kanker kolorektal.
Penting bagi ibu hamil untuk memperhatikan jenis dan cara memasak makanan yang dikonsumsinya. Sebaiknya perbanyak makan makanan yang diolah dengan cara direbus, dikukus, atau ditumis.
6. Malas minum susu dan vitamin dari dokter atau bidan
Banyak ibu hamil yang merasa malas untuk meminum susu kehamilan dan suplemen yang diresepkan atau direkomendasikan oleh dokter kandungan atau bidan. Bisa karena tidak nyaman saat mengonsumsinya, mual, perubahan suasana hati, atau alasan lainnya. Padahal, susu dan suplemen tersebut sangat penting untuk perkembangan janin di dalam kandungan.
Susu kehamilan dan suplemen mengandung nutrisi penting seperti kalsium, vitamin D, dan asam folat yang sangat dibutuhkan oleh ibu hamil dan janin yang sedang tumbuh.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Centre for Genetics, Nutrition and Health, AS, menunjukkan bahwa kekurangan nutrisi selama kehamilan dapat berdampak buruk pada kesehatan janin dan meningkatkan risiko komplikasi selama persalinan.
Penting bagi ibu hamil untuk memenuhi kebutuhan nutrisi, termasuk dengan meminum susu kehamilan dan suplemen yang diresepkan oleh dokter. Bila kesulitan dalam mengonsumsinya, berkonsultasilah dengan dokter atau bidan.
7. Suka menahan pipis
Kebiasaan menahan buang air kecil juga dapat berdampak buruk pada kesehatan ibu hamil dan bayi yang dikandung. Padahal, menahan buang air kecil saat hamil dapat menyebabkan infeksi saluran kemih, bahkan bisa menyebabkan kerusakan ginjal.
Menahan buang air kecil saat hamil dapat meningkatkan risiko infeksi saluran kemih dan dapat menyebabkan tekanan pada rahim dan janin.
Saat hamil, ikutilah dorongan buang air kecil. Jangan menunda-nunda atau menahan dorongan tersebut karena malah bisa membahayakan ibu hamil dan janin.
Itulah beberapa kebiasaan buruk yang sebaiknya dihindari oleh ibu hamil. Ingat, setiap keputusan yang diambil selama masa kehamilan akan berdampak pada perkembangan bayi dalam kandungan.
Jangan ragu untuk meminta saran dari dokter kandungan atau ahli terkait jika kamu memiliki pertanyaan seputar kehamilan. Yang terpenting, selalu jaga kesehatan dan nikmati setiap momen indah selama masa kehamilan. Selamat menikmati perjalanan kehamilan, ya.