Tubuh kita tidak dapat memproduksi zat besi sendiri, sehingga harus didapat lewat makanan atau suplemen. Zat besi adalah nutrisi penting yang dibutuhkan untuk menghasilkan sel darah merah. Bila kekurangan zat besi, kamu bisa mengalami anemia atau kurang darah.
Tertulis dalam sebuah laporan di Journal of Research in Medical Sciences tahun 2014, zat besi bisa ditemukan dalam dua bentuk, yaitu heme dan non-heme. Zat besi heme ditemukan dalam makanan hewani, sedang zat besi non-heme didapat dari sumber pangan nabati.
Rekomendasi angka kecukupan gizi (AKG) zat besi harian didasarkan pada pada asupan rata-rata 18 mg per hari. Namun, kebutuhan ini bisa bervariasi, bergantung pada jenis kelamin dan tahapan hidup seseorang.
Sebagai contoh, laki-laki dan perempuan pascamenopause biasanya membutuhkan 8 mg zat besi per hari. Jumlah tersebut meningkat hingga 18 mg per hari untuk perempuan yang sedang menstruasi, dan menjadi 27 mg per hari untuk ibu hamil.
Melansir Healthline, zat besi non-heme cenderung kurang bisa diserap tubuh dibanding dengan jenis heme, AKG harian untuk para vegan dan vegetarian 1,8 kali lebih tinggi daripada pemakan daging. Berikut ini daftar makanan nabati yang tinggi akan zat besi.