Ini cuma mitos, karena perempuan juga bisa mendengkur dan suaranya pun bisa sama mengganggunya dengan suara dengkuran laki-laki.
Menurut sebuah penelitian terhadap 2.000 pasien yang mendatangi lab untuk studi terkait tidur, ditemukan bahwa 40 persen perempuan yang mengklaim dirinya tidak mengorok ternyata memiliki intensitas mendengkur yang parah atau sangat parah. Temuan ini dipublikasikan dalam Journal of Clinical Sleep.
Selain itu, mendengkur juga cukup umum pada ibu hamil pada minggu-minggu terakhir kehamilan. Melansir What to Expect, penyebab paling umum adalah lonjakan hormon kehamilan. Peningkatan kadar estrogen dan progesteron menyebabkan selaput lendir di hidung membengkak. Ini bisa memburuk saat ibu hamil berbaring, sehingga menyebabkan dengkuran.
Pertambahan berat badan yang berlebihan selama kehamilan juga bisa menjadi penyebab, karena menghasilkan jaringan ekstra di sekitar kepala dan leher yang memperburuk dengkuran.
Selain itu, perempuan yang punya masalah kelebihan berat badan, penggunaan alkohol, obat-obatan, dan masalah kesehatan lainnya juga bisa mendengkur. Begitu juga pada beberapa perempuan yang sudah menopause.