7 Tes Kesehatan Ini Perlu Banget Dilakukan Generasi Millennials

Hayo, dari 24 jam waktu yang kamu punya, berapa banyak yang kamu habiskan berada di depan laptop, televisi, dan ponsel atau tablet? Radiasi yang terus menerus ini bisa membuat matamu jadi cepat lelah hingga mengalami gangguan penglihatan seperti rabun jauh.

Tentu saja, kamu yang mempunyai riwayat mata minus juga lebih membutuhkan tes ini. Paling tidak, lakukan pemeriksaan setiap enam bulan sekali sekaligus untuk mendeteksi secara dini gangguan mata lainnya.

Jangan menunggu gigi cenat cenut terlebih dahulu untuk berkunjung ke dokter gigi. Paling tidak, lakukan pemeriksaan gigi setiap enam bulan sekali untuk mencegah terjadinya gigi berlubang atau penyakit mulut lainnya.

Sebenarnya, ada kegiatan lain yang juga bisa kamu lakukan di samping hanya mengecek apakah ada gigi yang berlubang atau gangguan pada gusi dan rongga mulut. Kamu bisa melakukan pembersihan karang gigi alias scalling. Selain membuat gigi lebih bersih dan sehat, tindakan ini juga bisa mencegah keropos dan penyakit givingitis.

Di tengah kesibukan yang tinggi, urusan makanan jadi lebih mudah dengan ketersediaan layanan delivery order dan makanan instan. Kalau sudah begini, urusan nutrisi jadi nomor sekian. Yang penting kenyang dulu!

Padahal ancaman kolesterol yang menumpuk di dalam tubuh tidak main-main. Penyakit penyumbatan pembuluh darah, jantung koroner, dan stroke siap menghancurkanmu. Kamu bisa melakukan tes ini setahun sekali di klinik kesehatan terdekat.

Selain makanan siap saji yang sarat dengan minyak tidak sehat, makanan manis juga jadi favorit hampir semua orang. Apalagi ketika sedang lembur, camilan manis jadi teman yang pas untuk mengurangi stres.

Namun, akibat yang ditimbulkan tidak akan semanis rasanya. Diabetes melitus adalah salah satu penyakit penyebab kematian yang paling tinggi di seluruh dunia. Penyakit ini juga menimbulkan komplikasi penyakit lainnya yang akan menggerus tubuh dan kebahagiaanmu.

Kanker serviks merupakan penyebab kematian nomor satu bagi wanita di Indonesia. Karena itu, bagi wanita yang telah menikah, lakukan pap smear setahun sekali. Pemeriksaan rutin ini dapat membantu mendeteksi keberadaan sel kanker serviks sedini mungkin.

Pap smear dilakukan dengan cara mengambil sampel dari sel-sel yang di sekitar leher rahim. Melalui pemeriksaan mikroskopis, adanya perubahan abnormal pada sel dapat terlihat.

STI merupakan singkatan dari Sexually Transmited Infection atau dalam bahasa Indonesia lebih sering dikenal dengan pemeriksaan infeksi penyakit menular seksual. Tes ini mencakup pemeriksaan untuk syphilis, gonorrhea, chlamydia, candida, dan lain-lain.

Tes ini sebaiknya dilakukan bagi kamu yang aktif secara seksual dan berisiko untuk mengidap penyakit kelamin. Tidak perlu merasa ragu atau malu untuk berkonsultasi ke dokter. Mereka adalah orang yang telah bersumpah untuk menjaga rahasia pasien dan tepat untuk membantu mencegah dan mengobati sebelum kondisi menjadi lebih parah.

Catat, tes mental yang ini bukan semacam tes mental yang biasa diberikan senior terhadap junior, ya. Tes mental ini lebih ditujukan bagi kamu yang merasa memiliki ketidakstabilan mental atau emosi.

Bila kamu merasa ada sesuatu yang tidak beres secara psikologi selama setidaknya dua minggu, segera temui dokter. Jangan merasa malu untuk mendapatkan pertolongan. Dengan penanganan yang tepat dan cepat, kamu pun jadi lebih terbantu dalam mengatasi depresi, gelisah, dan gangguan lainnya.

Nah, sebelum terlambat, yuk coba tes kesehatan ini! Ingatlah bahwa dari sekian banyak instrumen investasi yang ada, berinvestasi pada kesehatan adalah yang semestinya jadi prioritas. Buat apa juga kan, kantong tebal jika ujung-ujungnya dihabiskan untuk berobat saja?