5 Tips Mengatur Pola Makan selama Bulan Ramadan, Rahasia Kuat Puasa!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Puasa merupakan ibadah paling utama pada bulan Ramadan. Semua umat Islam yang sudah balig atau cukup umur diwajibkan untuk berpuasa. Saat berpuasa, umat Islam tidak diperbolehkan minum dan makan mulai dari terbit fajar sampai dengan matahari terbenam.
Bagi orang yang punya aktivitas padat pada siang hari, tentu berpuasa menjadi tantangan yang berat. Tubuh terasa lemas hingga hilang semangat. Itulah alasan kenapa pola makan sehat sangat penting selama bulan Ramadan. Gak perlu bingung, kamu bisa mengikuti lima tips mengatur pola makan berikut ini!
1. Jangan pernah lewatkan sahur
Tidak sedikit orang yang menganggap sepele waktu makan sahur. Bahkan, beberapa orang sengaja makan banyak sebelum tidur agar tidak perlu bangun tengah malam. Padahal, sahur merupakan aktivitas makan yang disunahkan.
Sahur adalah bentuk persiapan cadangan energi agar tidak terlalu lapar saat siang hari. Dengan mengonsumsi makanan yang cukup pada waktu sahur, stamina akan lebih kuat saat berpuasa. Sebaiknya konsumsi makanan ringan tapi mengenyangkan.
2. Pilih asupan makanan yang sehat
Sahur memang penting, tetapi tidak cukup berpengaruh jika asupan makanan tidak seimbang. Pola makan sehat berarti mengonsumsi apa yang tubuh butuhkan, apalagi selama bulan Ramadan. Pilihlah makanan berserat dan berkarbohidat tepung, seperti yang dikutip dari laman Syrian Expatriates Medical Association (SEMA).
Sementara itu, dalam laman Herbalife, makanan ringan yang mengenyangkan sangat disarankan saat sahur. Beberapa di antaranya adalah roti, pasta gandum, keju, telur, beberapa jenis sayuran, dan buah kering, seperti kurma, kacang kenari, dan almon. Saat berbuka, mulailah dengan sup dan jus buah sebelum mengonsumsi makanan berat.
3. Perhatikan makanan yang harus dikurangi atau bahkan dihindari
Editor’s picks
Menjaga aupan makanan juga berarti mengindari konsumsi beberapa jenis makanan. Tujuannya adalah agar makanan yang masuk ke dalam tubuh tidak menyebabkan masalah kesehatan saat berpuasa. Selama Ramadan, setidaknya kurangi jumlah konsumsi dari biasanya.
Masih melansir laman Syrian Expatriates Medical Association (SEMA), orang yang berpuasa sebaiknya menghindari makanan asin dan pedas berlebihan, makanan manis, makanan berminyak, serta kurangi kafein dan nikotin. Mengonsumsi makanan manis disebut dapat menyebabkan dehidrasi sehingga rasa haus meningkat saat siang hari.
4. Kendalikan diri saat berbuka puasa
Setelah berpuasa seharian, rasa lapar dan haus seringkali membuat kita kalap saat buka puasa. Semua hidangan disantap dengan cepat dan berlebihan sampai perut jadi begah. Mulai sekarang, tinggalkan kebiasaan tersebut karena tidak baik bagi kesehatan.
Berdasarkan penjelasan dari laman Herbalife, akan jauh lebih baik jika berbuka dengan makanan yang mudah dicerna terlebih dahulu. Berbukalah dengan air putih, lalu sup, serta sayuran atau jus buah. Beri jeda sekitar 10 sampai 15 menit, bisa dimanfaatkan untuk salat magrib dahulu. Setelah itu, barulah santap hidangan utama seperti daging dan sayuran.
5. Konsultasikan ke dokter bila perlu
Pola makan setiap orang bisa berbeda tergantung tingkat kesehatannya. Mengatur pola makan tentu lebih mudah bagi orang yang kesehatan tubuhnya normal. Namun, bagi orang-orang yang punya penyakit khsusus, sebisa mungkin harus berkonsultasi dengan dokter.
Konsultasikan dahulu apakah memungkinkan atau tidak untuk ikut berpuasa. Jika memungkinkan, maka jalani puasa dengan arahan dan pola makan yang disarankan oleh dokter. Hal ini sebenarnya berlaku pula bagi yang merasa sehat. Konsultasikan diri supaya tahu kondisi tubuh dan nutrisi apa yang dibutuhkan.
Pola makan yang teratur akan meningkatkan energi guna lancar berpuasa. Barengi pula dengan konsumsi air putih yang cukup agar tetap terhidrasi. Siap kuat jalani puasa selama Ramadan, nih!
Baca Juga: Buka Puasa Makan Takjil Dulu atau Nasi, Mana Lebih Baik?
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.