ilustrasi seseorang membaca berita (pixabay.com/Memyselfaneye)
Terakhir, seseorang bisa mengabaikan perawatan kesehatan mental yang dibutuhkan karena mendapat informasi yang salah tentang terapi. Hal itu dibenarkan oleh seorang terapis berlisensi, Robyn Gold.
"Setelah menjadi terapis selama beberapa tahun, saya menemukan banyak orang yang ragu-ragu untuk melakukan perawatan. Lebih seringnya, orang memiliki informasi yang salah tentang apa yang dilakukan saat terapi dan bagaimana terapis akan menerima mereka," kata Robyn.
Minsinformasi itu juga bisa menjadi penyebab dari berkembangnya stigma tentang penyintas yang dicap sebagai "orang gila", yang sama sekali tidak benar. Robyn menyebut bahwa perspektif yang tidak senstif itu kemungkinan hasil dari bagaimana media menggambarkan profesional kesehatan mental.
Saat ini dibutuhkan kerja sama multipihak, termasuk media massa untuk mengampanyekan pentingnya kesadaran kesehatan mental dan mendorong untuk mencari perawatan sesuai kebutuhan.
Mayoritas individu yang memiliki gangguan mental diketahui tidak mencari atau menerima pengobatan. Meski opsi perawatan tersedia, beberapa alasan yang membuat seseorang enggan mencari bantuan perawatan mental di antaranya ketakutan akan penilaian, keragu-raguan, kesalahan informasi, dan kekhawatiran lain.
Jika kamu atau seseorang yang kamu kenal sedang mengalami masalah ini, carilah dukungan kepada orang terdekat yang bisa dipercaya untuk meningkatkan motivasi dalam mencari perawatan. Trauma memang tidak pernah meminta izin untuk datang, tetapi kesembuhan adalah tanggung jawab kita dan menjadi pulih merupakan pilihan.
Penulis: Dian Rahma Fika Alnina