TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Cara untuk Mengajak Orang di Sekitarmu Mau Divaksinasi COVID-19

Kunci utamanya adalah konsisten dan sabar

ilustrasi vaksinasi (cidrap.umn.edu)

Mendapatkan vaksinasi COVID-19 sangatlah penting. Bukan cuma untuk melindungi diri kita, tapi juga orang-orang di sekitar kita. Dengan vaksinasi lengkap dan terus melanjutkan protokol kesehatan, perlindungan terhadap penyakit akibat virus corona SARS-CoV-2 dan berbagai variannya pun bisa optimal.

Sayangnya, dengan banyaknya hoaks yang beredar di medis sosial, pesan berantai, ucapan orang lain yang tidak berdasarkan fakta, banyak orang yang ragu atau bahkan sampai menolak vaksinasi. Mungkin, orang-orang tersebut merupakan orang terdekatmu atau orang-orang di sekitarmu.

Nah, kamu bisa mencoba beberapa cara di bawah ini untuk mengajak orang-orang tersebut agar mau divaksinasi.

1. Dengarkan dulu apa yang menjadi kekhawatiran mereka

ilustrasi berbincang dengan teman (unsplash.com/Trung Thanh)

Keraguan atau penolakan terhadap vaksin terjadi karena adanya informasi yang membuat mereka takut. Layaknya reaksi takut terhadap objek-objek lain, seperti serangga, dipastikan orang tersebut akan berusaha menolaknya.

Dilansir Psychology Today, rasa takut bisa dilawan dengan cara memahami terlebih dahulu alasan di balik ketakutan tersebut. Jadi, langkah pertama yang bisa kamu lakukan adalah berbicara dengan orang yang takut, ragu, atau menolak divaksinasi tersebut, dengarkan apa yang membuat mereka resah, dan perlahan informasikan bahwa tidak ada yang perlu ditakutkan akan vaksin tersebut. Kamu bisa meyakinkan mereka bahwa penolakan mereka bisa berimbas buruk bagi orang-orang di sekitarnya.

Baca Juga: 7 Fakta tentang Mitos Vaksin COVID-19 yang Sering Beredar

2. Bekali dirimu dengan data dan pengetahuan tentang COVID-19 dan vaksin untuk melawan keraguan atau ketakutan mereka

ilustrasi mengobrol dengan teman (pexels.com/nappy)

Untuk meyakinkan mereka, bekali dirimu dengan pengetahuan berdasarkan bukti atau data ilmiah baik tentang COVID-19 maupun vaksinnya. Bisa juga memberi tahu bahwa banyak penyakit yang dulunya sangat berbahaya tetapi berkat adanya vaksin, penyakit tersebut bisa dengan mudah dicegah dan tak lagi ditakuti.

“Sebagai contoh, jika mereka khawatir vaksin menyebabkan ketidaksuburan atau keguguran, arahkan mereka ke data jika vaksin itu aman untuk individu yang sedang hamil,” ujar Bracho-Sanchez mengutip CNN Health.

3. Ajak orang-orang di sekitarnya untuk menguatkan mereka untuk berani divaksinasi

ilustrasi mengobrol (unsplash.com/Gradikaa Aggi)

Ada kalanya meyakinkan mereka secara individu tidaklah cukup. Bila seperti ini, kamu bisa meminta bantuan orang-orang terdekat mereka yang sekiranya mampu mengubah cara pikirnya. Misalnya sahabat, orang tua, pasangan, hingga pemuka agama.

“Ada kelompok orang yang enggan menerima vaksin karena itu bagian dari identitas sosial mereka,” terang Richard Pan, dokter spesialis anak sekaligus senator negara bagian California kepada CNN Health.

Untuk kasus ini, maka mau tidak mau kamu harus berusaha sebaik mungkin meyakinkan mereka jika ada pula orang-orang di sekitarnya yang mendapatkan vaksinasi dan hingga saat ini kondisi mereka baik-baik saja.

4. Tunjukkan kalau kamu sudah menerima vaksin dan baik-baik saja

ilustrasi kartu vaksinasi (aarp.org)

Tak perlu jauh-jauh mencari orang yang sudah divaksinasi untuk meyakinkan mereka. Kamu sendiri pun mungkin bisa menjadi bukti nyata. Tunjukkan bukti kalau kamu sudah divaksinasi dan kondisimu baik-baik saja.

“Meyakinkan mereka bisa lewat beberapa cara: narasi, gambar dan bukti. Bukti bahwa tidak terjadi apa pun setelah divaksinasi akan menunjang juga,” kata psikolog Naftalia Kusumawardhani, S.Psi, M.si.

“Secara pribadi ketiganya sudah pernah saya lakukan waktu saya divaksinasi.”

Baca Juga: Studi: Antibodi Vaksin Sinovac Menurun Setelah 6 Bulan, Butuh Booster

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya