TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

10 Orang yang Nggak Disarankan Minum Kopi, Kamu Termasuk?

Bukan manfaat, malah efek buruk yang didapat

ilustrasi kopi (pexels.com/Burst)

Kopi adalah salah satu minuman populer warga dunia. Bukan cuma nikmat dan bisa mendongkrak semangat, manfaat kesehatannya pun amat beragam. Mulai dari dari mengurangi risiko kanker prostat, menurunkan risiko gagal jantung, mengurangi risiko kehilangan pendengaran, hingga bisa membantu menurunkan berat badan.

Akan tetapi, untuk sebagian orang, minum kopi malah bisa mendapatkan efek samping negatif. Berikut ini adalah beberapa orang yang tidak disarankan untuk minum kopi karena alasan kesehatan. Apakah kamu termasuk di antaranya? Simak, ya!

1. Orang dengan sindrom iritasi usus besar

ilustrasi sindrom iritasi usus besar atau IBS (scientificanimations.com)

Sindrom iritasi usus besar atau irritable bowel syndrome (IBS) adalah gangguan kesehatan yang memengaruhi usus besar. Tanda dan gejalanya termasuk kram, sakit perut, perut kembung, perut bergas, dan diare atau sembelit, atau keduanya. IBS adalah kondisi kronis yang butuh penanganan jangka panjang.

Dilansir Eat This Not That!, kafein dapat meningkatkan keteraturan usus, termasuk meningkatkan risiko diare (gejala utama IBS). Jadi, bila kamu mengidap IBS, baiknya batasi atau hindari minuman yang mengandung kafein.

Baca Juga: Pernah Dengar Kopi Jamur? Ini 5 Manfaatnya untuk Kesehatan

2. Orang dengan glaukoma

ilustrasi glaukoma (williamsoneyeinstitute.com)

Glaukoma adalah adalah sekelompok kondisi mata yang merusak saraf optik, yang kesehatannya sangat penting untuk penglihatan yang baik. Kerusakan ini sering disebabkan oleh tekanan tinggi yang tidak normal di mata.

Tekanan intraokular pada orang-orang dengan glaukoma meningkat ketika mengonsumsi kopi, sehingga pengidapnya amat disarankan untuk membatasi atau menghindari minuman tersebut, menurut penelitian dalam jurnal Graefe's Archive for Clinical and Experimental Ophthalmology tahun 2011. Akan tetapi masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikannya.

3. Orang dengan kandung kemih yang terlalu aktif

ilustrasi kebelet pipis (pixabay.com/bzndenis)

Kandung kemih yang terlalu aktif, disebut sebagai urge incontinence, adalah masalah yang menyebabkan dorongan tiba-tiba untuk buang air kecil dan potensi hilangnya kontrol kandung kemih.

Banyak faktor memengaruhi kondisi ini. Salah satunya adalah volume asupan cairan; semakin banyak cairan yang diminum, semakin banyak pula yang harus dibuang.

Dilansir Healthline, kandungan dalam kopi bisa meningkatkan aktivitas kandung kemih dan mengakibatkan perburukan gejala, termasuk urgensi atau frekuensi buang air kecil yang lebih tinggi, serta peningkatan inkontinensia atau kondisi seseorang sulit menahan kencing.

4. Orang dengan masalah jantung seperti aritmia

ilustrasi aritmia (mountelizabeth.com.sg)

Dilansir MedlinePlus, aritmia adalah adalah masalah pada tingkat atau ritme detak jantung. Ini berarti jantung berdetak terlalu cepat, terlalu lambat, atau dengan pola yang tidak teratur. Ketika jantung berdetak lebih cepat dari biasanya, itu disebut takikardia. Ketika jantung berdetak terlalu lambat, itu disebut bradikardia.

Sebuah penelitian yang dimuat di The Permanente Journal tahun 2011 menyebutkan bahwa gangguan irama jantung adalah salah satu efek toksik dari dosis kafein yang terlalu berlebihan. Makanya dokter sering menyarankan pasien dengan aritmia untuk menghindari kopi berkafein.

5. Ibu hamil

ilustrasi pasangan bahagia (pexels.com/CleyderDuque)

American College of Obstetrics and Gynecology merekomendasikan perempuan hamil untuk membatasi asupan kafein hingga 200 miligram (sekitar dua cangkir kopi) setiap hari untuk meminimalkan risiko keguguran, persalinan prematur, dan berat badan bayi lahir rendah.

Meski demikian, menurut sebuah ulasan ilmiah yang diterbitkan dalam British Journal of Medicine tahun 2020 menyimpulkan bahwa tidak ada kadar aman asupan kafein selama kehamilan. Supaya aman, ibu hamil harus mengonsultasikannya kepada dokter terlebih dulu.

Baca Juga: 7 Dampak Buruk Minum Kopi Saat Perut Kosong, Jangan Menantang Tubuhmu

6. Ibu menyusui

ilustrasi keluarga yang bahagia dengan kehadiran bayi (pexels.com/BrettSayles)

Kafein adalah sebuah stimulan dan punya sifat diuretik, sehingga dikhawatirkan bahwa ibu menyusui mungkin berisiko mengalami dehidrasi. American Pregnancy Association menyarankan untuk menghindari kafein sebisa mungkin selama kehamilan dan menyusui.

7. Orang yang sedang diare

Ilustrasi toilet (pexels.com/KarolinaGrabowska)

Banyak orang yang melaporkan keinginan untuk buang air besar setelah minum kopi pada pagi hari. Akan tetapi, menurut International Foundation for Gastrointestinal Disorders, efek ini tentu tidak diinginkan oleh orang-orang yang sedang mengalami diare.

Kopi decaf mungkin tidak menimbulkan masalah, akan tetapi perlu diketahui bahwa minum hangat secara umum dapat menstimulasi pergerakan usus.

8. Orang dengan epilepsi

ilustrasi gangguan saraf (dphhs.mt.gov)

Epilepsi adalah gangguan kronis yang menyebabkan kejang berulang tanpa alasan. Kejang adalah aliran tiba-tiba aktivitas listrik di otak.

Menurut sebuah laporan kasus yang diterbitkan dalam jurnal Seizure tahun 2004, konsumsi kopi berlebihan dihubungkan dengan peningkatan frekuensi kejang. Akan tetapi, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk memastikannya. Baiknya konsultasikan dengan dokter mengenai asupan kafein bila kamu punya riwayat epilepsi.

9. Orang dengan tingkat kecemasan tinggi atau rentan mengalami serangan panik

ilustrasi kecemasan dan serangan panik (rosehillcenter.org)

Kafein adalah stimulan, yang mana efeknya bisa memperburuk kecemasan pada beberapa orang. Bila kamu cukup sering mengalami kecemasan atau serangan panik, sebaiknya hindari atau kurangi asupan makanan dan minuman yang mengandung kafein.

Baca Juga: Lakukan 7 Cara Ini jika Kamu Mau Lepas dari Ketergantungan Minum Kopi

Verified Writer

Basri W Pakpahan

Menulis untuk Memperbaiki Diri

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya