TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bisakah Anak-Anak Terinfeksi Cacar Monyet?

Sudah ada laporan kasus cacar monyet pada anak-anak

ilustrasi anak-anak sakit (pexels.com/MART PRODUCTION)

Hingga kini, kasus cacar monyet atau monkeypox terus bertambah setiap harinya. Penyakit yang beberapa tahun lalu endemik di beberapa negara Afrika saat ini menyebar ke berbagai negara.

Berdasarkan data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) per 3 Agustus 2022, lebih dari 26 ribu kasus terkonfirmasi di 87 negara. Kasus cacar monyet yang tengah merebak membuat sebagian orang tua khawatir dengan kesehatan anak-anak mereka. Bisakah anak-anak juga terinfeksi cacar monyet? Berikut penjelasannya!

1. Bisakah anak-anak juga terinfeksi cacar monyet?

ilustrasi anak-anak (pexels.com/cottonbro)

Dilansir Badan Kesehatan Dunia (WHO), anak-anak juga dapat tertular cacar monyet apabila mereka kontak dekat dengan seseorang yang mengalami ruam cacar monyet. Hal senada juga dijelaskan pada laman Sub Direktorat Penyakit Infeksi Emerging Kementerian Kesehatan, bahwa anak-anak dapat terinfeksi cacar monyet jika kontak erat dengan seseorang yang terinfeksi cacar monyet.

Penularan cacar monyet melalui kontak dekat dengan orang-orang yang memiliki keluhan cacar monyet. Menyentuh barang yang terkontaminasi virus monkeypox, seperti pakaian, handuk, seprai, hingga barang elektronik juga bisa menularkan cacar monyet. Ada pula kemungkinan terinfeksi apabila menghirup serpihan kulit atau virus yang berada di pakaian, seprai, atau handuk.

Data terdahulu dari negara yang pernah terdampak cacar monyet juga menunjukkan bahwa anak-anak biasanya lebih rentan mengalami sakit yang lebih parah daripada orang dewasa atau remaja. Selain itu, sudah ada kasus cacar monyet yang menginfeksi kelompok anak-anak saat ini.

Baca Juga: WHO Belum Merekomendasikan Vaksinasi Cacar Monyet Massal

2. Dua anak-anak terinfeksi cacar monyet di Amerika Serikat

ilustrasi anak-anak (pexels.com/Gustavo Fring)

Terdapat dua kasus anak-anak yang didiagnosis mengalami cacar monyet di Amerika Serikat (AS), seperti diterangkan pada laman WebMD. Satu kasus cacar monyet dialami oleh seorang balita penduduk negara bagian California, sedangkan satu kasus lainnya merupakan bayi bukan penduduk AS tetapi melakukan tes saat berada di Washington DC.

Para pejabat setempat sedang menyelidiki dari mana keduanya tertular cacar monyet. Namun, mereka percaya bahwa kedua anak-anak tersebut terinfeksi karena penularan rumah tangga.

Penularan pada anak-anak bisa terjadi saat memegang, memeluk, memberi makan, maupun saat berbagi handuk, tempat tidur, atau peralatan lainnya. Kedua kasus tersebut tidak saling berhubungan antara satu dengan lainnya.

3. Cacar monyet pada anak pernah terjadi di negara endemik

ilustrasi sakit kulit (flickr.com/NIAID)

Kasus cacar monyet pada anak-anak bukanlah hal yang baru. Menurut CDC, cacar monyet telah tercatat juga pernah dialami oleh anak-anak dan remaja di wilayah endemik cacar monyet.

Dijelaskan pula bahwa ruam cacar monyet pada anak-anak juga sama dengan cacar monyet pada orang dewasa, seperti adanya lesi pada kulit. Lesi kulit cacar monyet mungkin bisa menyerupai dengan penyakit kulit yang sering dialami oleh anak-anak, misalnya cacar air, atau infeksi virus lainnya. Maka dari itu, WHO menyarankan untuk meminta saran penyedia layanan kesehatan sehingga dapat diketahui penyakit apa yang sedang diderita.

4. Risiko penularan cacar monyet saat kehamilan

ilustrasi ibu hamil (pexels.com/Leah Kelley)

WHO menjelaskan bahwa masih diperlukan banyak penelitian untuk mengetahui risiko cacar monyet selama masa kehamilan dan bagaimana virus dapat menular ke janinnya, penularan selama proses persalinan, maupun saat menyusui.

Menurut WHO, data sementara menunjukkan cacar monyet selama kehamilan bisa berbahaya bagi janin yang dikandung.

Maka dari itu, disarankan bagi ibu hamil agar menghindari kontak dengan orang-orang yang terinfeksi cacar monyet. Karena pada dasarnya, siapa saja yang kontak dekat dengan seseorang yang sedang terinfeksi cacar monyet bisa tertular.

5. Anak-anak berisiko mengalami sakit yang lebih serius

ilustrasi sakit (pexels.com/cottonbro)

Infeksi cacar monyet dapat sembuh dengan sendirinya setelah beberapa minggu. Namun, WHO menjelaskan terdapat beberapa orang yang berisiko mengalami komplikasi akibat cacar monyet.

Bayi baru lahir, anak-anak, dan mereka yang memiliki sistem imun lemah berisiko mengalami sakit yang lebih serius. Beberapa komplikasi yang dapat terjadi akibat cacar monyet antara lain infeksi kulit sekunder, pneumonia, hingga masalah pada mata.

Data terdahulu menyebutkan bahwa tingkat fatalitas cacar monyet antara 1 sampai 10 persen. Namun, angka tersebut akan berbeda-beda yang disebabkan berbagai faktor, misalnya akses terhadap fasilitas kesehatan. Data terbaru dari WHO menyebutkan lima orang meninggal dunia akibat cacar monyet yang terjadi saat ini.

Baca Juga: Cacar Monyet Bisa Menyebabkan 4 Komplikasi Ini

Verified Writer

Dewi Purwati

Health enthusiast

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya