TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

4 Jenis Diabetes Melitus, Nomor 3 Tak Dianjurkan Puasa

Kalau sudah parah, jangan memaksakan diri berpuasa.

xamthonemedicine.com

Diabetes melitus merupakan kondisi kadar glukosa darah melebihi jumlah normal akibat tubuh kekurangan hormon insulin. Tak hanya usia matang yakni di atas 40 tahun, penyakit ini juga menyerang anak-anak. Meski tanpa gejala, diabetes dapat menyebabkan komplikasi kronik pada mata, ginjal, saraf, hingga pembuluh darah.

Lalu, apakah penderita diabetes diperbolehkan menjalani ibadah puasa? Simak ulasannya!

1. Risiko rendah diperbolehkan puasa.

thewalkingencyclopedia.com

Berdasarkan pedoman The International Islamic Fiqh Academy dan The Islamic Organization for Medical Sciences, penderita diabetes dengan risiko rendah disarankan tetap berpuasa. Ukurannya, kadar glikosilasi atau hemoglobin glikosilasi (HbA1C) berkisar di angka 7 persen. Kondisi ini masih terkontrol oleh diet dan obat-obatan.

2. Risiko sedang harus hati-hati menjalankan puasa.

xamthonemedicine.com
Kadar glikosilasi atau hemoglobin glikosilasi dalam kondisi ini berkisar di angka 8 persen. Pasien harus ekstra hati-hati menjalankan puasa dengan tetap dikontrol pola diet, obat-obatan, serta short acting insulin.

3. Penderita diabetes risiko tinggi diperbolehkan tidak berpuasa.

hellosehat.com

Dalam kondisi ini, gula darah puasa atau sebelum puasa sekitar 150-300 mg/dl. Sedangkan, kadar HbA1C-nya mencapai 8-10 persen. Pasien telah memiliki komplikasi mikrovaskular atau makrovaskular. Biasanya diderita oleh pasien usia lanjut di atas 75 tahun. Pasien biasanya menderita penyakit penyerta yakni gagal jantung, stroke, kanker, dan darah tinggi.

Baca juga: Tidur Lagi Usai Sahur? Kenali Bahayanya


 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya