TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Makanan yang Gak Baik untuk Ibu Menyusui, Batasi dan Hindari!

Bisa memengaruhi rasa dan kualitas ASI

ilustrasi ibu dan anak (pexels.com/Ivan Samkov)

Pemberian air susu ibu (ASI) adalah proses penting untuk menyuplai nutrisi dan energi bayi, terutama pada masa awal kehidupan si kecil. Ibu menyusui mungkin kerap kali mengkhawatirkan perihal pemilihan asupan makanannya, sebab apa yang dimakan ibu bisa memengaruhi kandungan ASI secara keseluruhan, baik rasa, kualitas, maupun kuantitasnya.

Selama menyusui, sebenarnya tidak ada aturan makanan khusus seperti halnya saat hamil. Akan tetapi, ada beberapa pantangan makanan yang sebaiknya dibatasi atau dihindari oleh ibu menyusui untuk memastikan pemberian asupan ASI terbaik buat si kecil. Apa saja daftarnya? Yuk, simak dalam ulasan berikut ini.

1. Ikan tinggi merkuri

ilustrasi ikan tinggi merkuri (pexels.com/Kindel Media)

Ikan adalah sumber makanan hewani tinggi protein yang sebenarnya sangat baik dimasukkan dalam diet ibu menyusui. Akan tetapi, beberapa jenis ikan mungkin harus dibatasi atau dihindari konsumsinya karena punya kandungan merkuri tinggi. Beberapa di antaranya adalah:

  • Ikan todak
  • Hiu
  • King Makarel
  • Marlin
  • Oranye kasar (orange roughy)
  • Tuna mata besar
  • Tuna sirip biru
  • Tilefish dari Teluk Meksiko

Merkuri adalah kontaminan logam yang beracun. Bayi dan anak-anak bisa sangat sensitif terhadap kontaminan tersebut.

Dilansir Healthline, paparan merkuri dalam jumlah tinggi bisa memengaruhi sistem saraf pusat. Pada bayi, ini bisa menyebabkan keterlambatan dan gangguan pada keterampilan motorik halus, perkembangan bicara dan bahasa, pengartian, serta kesadaran visual-spasial.

Sementara konsumsi ikan rendah merkuri justru sangat direkomendasikan selama menyusui. Food and Drug Administration (FDA) menyarankan ibu menyusui untuk mengonsumsi ikan rendah merkuri sekitar 8 hingga 12 ons (225--340 gram) per minggu. Hal ini ditujukan untuk memastikan asupan omega-3 tercukupi dan terhindar dari risiko keracunan merkuri.

Baca Juga: 6 Tips Melakukan Tandem Nursing Bagi Ibu Menyusui

2. Minuman beralkohol

ilustrasi minum alkohol (pexels.com/Terricks Noah)

Di dalam tubuh, alkohol dapat mengalir ke aliran darah dan masuk ke dalam ASI. Ini dapat memengaruhi rasa ASI dan menyebabkan risiko kesehatan bayi, seperti mengganggu pola tidur, menyebabkan keterlambatan psikomotorik, serta keterlambatan kognitif di kemudian hari. Selain itu, konsumsi alkohol dalam jumlah tinggi juga dapat menurunkan produksi ASI.

American Academy of Pediatrics (AAP) dan Center for Disease Control and Prevention (CDC) merekomendasikan untuk menghindari alkohol selama menyusui. Meski demikian, konsumai alkohol sesekali dalam jumlah sedikit masih diperbolehkan asalkan memperhatikan waktunya.

Laman Mayo Clinic menjelaskan, setelah mengonsumsi alkohol, ia akan berada dalam sistem tubuh selama sekitar 2 hingga 3 jam sebelum dimetabolisme. Jadi, jika kamu ingin menyusui, tunggu waktu tersebut untuk menghilangkan efek alkohol.

Jika sebelum waktu 2—3 jam dan payudara terasa penuh, pompa ASI dan buang, jangan berikan ASI pada bayi. Sebab, efek alkohol masih berada dalam ASI dan bisa memengaruhi bayi. 

3. Kafein

ilustrasi orang menuang air (pixabay.com/Pexels)

Sama seperti minuman beralkohol, minuman dan makanan berkafein juga harus dibatasi selama menyusui, seperti teh, kopi, soda, dan cokelat. Laman Verywell Family menjelaskan efek kafein dapat menurunkan produksi ASI dan memengaruhi kesehatan bayi, di antaranya:

  • Kesulitan tidur
  • Kegugupan
  • Sifat lekas marah
  • Gejala kolik

Tidak masalah sesekali mengonsumsi kafein dalam jumlah kecil, misalnya mengambil segelas kopi atau teh panas di pagi hari. Akan tetapi, sebaiknya ini tak lebih dari 2 atau 3 cangkir (16 hingga 24 ons kafein) sehari, seperti ditambahkan laman Mayo Clinic

4. Beberapa suplemen herbal

ilustrasi suplemen herbal (pexels.com/Pixabay)

Beberapa suplemen herbal memang dipercaya dapat membantu meningkatkan produksi ASI. Akan tetapi, lainnya juga dapat menurunkan atau mengeringkannya.

Selama menyusui, sebaiknya hindari beberapa suplemen herbal dari peppermint, parsley, rosemary, timi, dan sage. Menurut laman Verywell Family, suplemen herbal tersebut dapat menurunkan produksi ASI. Jika ingin menambahkan untuk membumbui masakan, tidak masalah dalam jumlah yang sedikit.

Baca Juga: 5 Posisi Menyusui yang Bisa Dicoba oleh Ibu Baru

Verified Writer

Dwi wahyu intani

@intanio99

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya