TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mengenal Kolin, Nutrisi Penting yang Dukung Fungsi Otak dan Saraf

Banyak ditemukan pada sumber makanan hewani

ilustrasi makan sehat (pexels.com/Nathan Cowley)

Beberapa jenis nutrisi, seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral, mungkin sudah sangat familier kita ketahui. Bagaimana dengan kolin, apakah kamu juga kerap mendengarnya?

Kolin adalah nutrisi esensial tubuh yang dibutuhkan dalam jumlah  kecil. Namun, ia memegang peran yang sangat krusial bagi kerja otak, sistem saraf, maupun sel-sel tubuh. Secara karakteristik, kolin mirip vitamin B kompleks, tetapi ia bukanlah kelompok vitamin atau pun mineral.

Secara alami, kolin diproduksi dalam jumlah kecil di hati. Akan tetapi, nutrisi ini juga bisa ditemukan pada beberapa makanan tertentu, terutama sumber makanan hewani. Nah, penasaran lebih banyak tentang kolin? Simak terus dalam ulasan berikut, ya!

Baca Juga: 5 Makanan Bisa yang Menambah Kolin, Suplemen Alami untuk Tubuh

1. Peran kolin dalam tubuh

ilustrasi berpikir (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Kolin adalah senyawa organik yang larut dalam air. Di dalam tubuh, ia diubah menjadi neurotransmitter (pembawa pesan) yang disebut dengan asetilkolin. Nantinya, asetilkolin ini akan membantu tubuh dalam melancarkan kerja otak, otot, dan sel. Misalnya, membuat otot berkontraksi, mengaktifkan respons nyeri, menjalankan fungsi memori, serta membantu otak untuk berpikir.

Selain itu, sebagian besar kolin juga akan dipecah menjadi fosfatidilkolin. Senyawa ini akan membantu membangun protein pembawa lemak dan memecah kolesterol. Menurut laman Food Insight, kolin adalah senyawa kunci dalam transportasi dan metabolisme lemak serta sintesis DNA. Tak hanya itu, fosfatidilkolin juga merupakan "makanan" bagi bakteri baik di dalam usus. 

Baca Juga: 8 Nutrisi untuk Tingkatkan Suasana Hati, Jangan Kekurangan ya

2. Di mana kolin bisa didapatkan?

ilustrasi makanan sumber kolin (pixabay.com/Jill Wellington)

Selain dihasilkan secara alami dalam hati, kolin juga bisa didapatkan dari makanan atau suplemen. Beberapa makanan yang kaya akan kolin termasuk:

  • Hati sapi: 2,4 ons atau 68 gram hati sapi mengandung sekitar 290 mg kolin.
  • Hati ayam: 2,4 ons atau 68 gram hati ayam mengandung 222 mg kolin.
  • Telur: 1 butir telur rebus berukuran besar menyediakan sekitar 113 mg kolin.
  • Ikan cod segar: 3 ons atau 85 gram ikan cod segar menyediakan sekitar 248 mg kolin.
  • Ikan salmon: ikan salmon filet sebesar 3,9 ons atau 110 gram menyediakan sekitar 62,7 mg kolin.
  • Kembang kol: 1/2 cangkir (118 ml) kembang kol menyediakan sekitar 24,2 mg kolin.
  • Brokoli: 1/2 cangkir (118 ml) menyediakan 31,3 mg.
  • Minyak kedelai: 1 sendok makan (15 ml) mengandung 47,3 mg kolin.

Sementara itu, suplemen kolin biasanya dapat dijumpai dalam bentuk bitartrat, fosfatidilkolin, lesitin, kolin klorida, CDP-kolin, alfa-GPC, dan betaine. Suplemen ini tersedia dalam bentuk pil atau bubuk. Seseorang yang kekurangan kolin dari makanan biasanya direkomendasikan untuk menambahkannya dari suplemen.

Baca Juga: 5 Nutrisi yang Mendukung Fungsi Otot dan Saraf Tubuh 

Verified Writer

Dwi wahyu intani

@intanio99

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya