TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sakit Kepala setelah Menangis, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Bisa jadi karena kamu sedang stres

ilustrasi menangis (pexels.com/RDNE Stock project)

Intinya Sih...

  • Sakit kepala setelah menangis dialami oleh banyak orang, terutama mereka yang memiliki kondisi kesehatan mental.
  • Menangis terlalu keras atau cukup lama dapat menimbulkan respons fisik seperti hidung meler, mata bengkak, atau sakit kepala.
  • Tergantung lamanya waktu dan intensitas tangisan, ada tiga jenis sakit kepala yang bisa kamu alami.

Sering kali, tangisan membuat kamu merasa lebih baik setelahnya. Namun, sesekali, tangisan meninggalkan rasa yang tidak mengenakkan.

Setelah menangis kencang atau dalam waktu lama, ini akan meninggalkan mata merah, hidung meler, dan wajah bengkak. Terkadang, kamu juga bisa mengalami sakit kepala berdenyut.

Sakit kepala setelah menangis dialami oleh banyak orang, terutama mereka yang memiliki kondisi kesehatan mental. Ini terjadi karena berbagai alasan dan ada sejumlah strategi yang dapat dilakukan untuk membantu mengatasi ketidaknyamanan.

1. Yang terjadi dalam tubuh saat menangis

Saat sedih, tubuh melepaskan hormon stres, seperti hormon kortisol. Hormon stres tersebut memicu pelepasan neurotransmiter yang mendorong reaksi fisik, seperti ketegangan di dahi dan keluarnya air mata yang mengalir di wajah.

Salah satu neurotransmiter, khususnya asetilkolin, bertanggung jawab atas kerja air. Bahan kimia ini mendorong kelenjar lakrimal menghasilkan air mata. Ketika air mata keluar, lubang hidung juga mulai membengkak, menyebabkan kemacetan di sinus. Otot-otot di kepala dan leher juga mulai menegang pada saat bersamaan.

2. Kenapa menangis menyebabkan sakit kepala?

ilustrasi sakit kepala setelah menangis (pexels.com/Yan Krukov)

Tidak banyak penelitian ilmiah yang menjelaskan mengapa seseorang bisa dihantam sakit kepala setelah menangis, dan sebagian besar penelitian yang ada sudah tua.

Misalnya, penelitian tahun 2003 mencatat bahwa stres, kecemasan, dan periode menstruasi dapat menyebabkan sakit kepala akibat menangis.

Meski penelitiannya terbatas, tetapi pakar kesehatan mental dan sakit kepala punya beberapa teori tentang mengapa menangis bisa menyebabkan sakit kepala.

Kebanyakan orang tidak akan mengalami sakit kepala karena mengeluarkan sedikit air mata. Namun, menangis terlalu keras atau cukup lama dapat menimbulkan respons fisik, seperti hidung meler, mata bengkak, atau sakit kepala.

Akan tetapi, masih banyak yang belum diketahui mengenai fenomena ini. Para ilmuwan tidak yakin apakah ada korelasi antara durasi menangis atau alasan yang mendasari menangis dan sakit kepala yang diakibatkannya.

Baca Juga: 5 Manfaat Menangis bagi Kesehatan Mental, Bisa Melepas Stres

3. Jenis sakit kepala yang muncul setelah menangis

Tergantung pada lamanya waktu dan tingkat keparahan menangis, kamu mungkin mengalami berbagai jenis sakit kepala.

  • Sakit kepala tipe tegang

Sakit kepala tegang adalah jenis sakit kepala yang paling umum terjadi akibat menangis.

Menangis membuat seluruh tubuh menjadi tegang, terutama leher dan kepala. Dengan begitu, otot-otot akan mengerut setelah beberapa saat, menyebabkan sensasi berdenyut di kepala.

  • Sakit kepala sinus

Kamu mungkin menyadari bahwa sinus terdampak jika kamu menangis selama beberapa waktu. Ini karena saluran air mata mengalir ke saluran sinus, menyebabkannya tersumbat.

Sumbatan ini akan menyebabkan penumpukan tekanan dan akhirnya menyebabkan sakit kepala di dahi dan pipi.

Meskipun nyeri sinus yang berhubungan dengan migrain mungkin terjadi setelah menangis, tetapi sakit kepala akibat infeksi sinus tidak berkaitan.

  • Migrain

Migrain adalah kondisi sakit kepala yang berpusat pada sensitivitas cahaya dan suara. Migrain sering dikaitkan dengan rasa mual dan disebabkan oleh produksi neurotransmiter inflamasi di otak.

Migrain juga bisa disebabkan oleh tangisan, terutama bagi mereka yang rentan terhadapnya.

Karena migrain biasanya terjadi saat stres luar biasa dan berkepanjangan, ketegangan yang dirasakan tubuh saat menangis bisa memicu sakit kepala.

4. Apakah kondisi kesehatan mental berperan?

ilustrasi orang dengan depresi (pexels.com/Polina Zimmerman)

Individu dengan kondisi kesehatan mental tertentu mungkin lebih sering menangis daripada yang lain. Hasilnya, mereka mungkin lebih sering mengalami sakit kepala.

Berikut beberapa kondisi kesehatan mental yang paling sering dikaitkan dengan emosi negatif:

  • Depresi.
  • Kecemasan.
  • Gangguan bipolar.
  • Kesedihan akut dan kronis.
  • Burnout.

Akibatnya, sakit kepala dan kondisi ini sering tumpang tindih, yang memperburuk satu sama lain.

Hormon stres dan neurotransmiter yang dilepaskan oleh stres mungkin juga berperan. Secara alami, stres dapat menyebabkan tangisan, dan stres adalah pemicu universal untuk sakit kepala migrain.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya