TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tak Disangka, 5 Benda Ini Sebabkan Polusi Udara di Dalam Rumah

Gunakan benda-benda ini dengan hati-hati

ilustrasi vape (pixabay.com/doodleroy)

Kebanyakan orang akan berhati-hati terhadap polusi udara saat keluar rumah. Ini merupakan hal yang baik mengingat polusi udara dapat memiliki efek yang sangat merugikan pada tubuh.

Sayangnya, banyak orang yang tidak sadar bahwa udara di dalam rumah bisa lima kali lebih tercemar daripada yang dihirup di luar ruangan, menurut Environmental Protection Agency. Terlebih, di saat pandemi, kamu bisa menghabiskan hingga 90 persen waktu di dalam rumah.

Kamu pasti penasaran, kenapa udara di dalam rumah bisa terkontaminasi? Jawabannya adalah, karena ada beberapa benda bisa melepaskan senyawa kimia yang berkontribusi pada polusi udara. Mari, kita bahas satu per satu benda-benda di dalam rumah yang bisa memicu kontaminasi udara.

1. Penyegar udara

ilustrasi penyegar udara (pexels.com/cottonbro)

Beberapa orang sengaja menggunakan pengharum ruangan untuk membuat tempat tinggal lebih harum. Padahal, penyegar udara dapat memancarkan lebih dari 100 bahan kimia yang berbeda, yang beberapa di antaranya dapat bereaksi membentuk kumpulan polutan baru. Campuran bahan kimia ini dapat memicu migrain, serangan asma, dan masalah pernapasan.

Alih-alih menggunakan semprotan penyegar udara, Environmental Working Group menyarankan agar penghuni rumah membuka jendela atau menyalakan kipas angin agar udara dapat bersirkulasi dan menjadi lebih segar. Kamu juga bisa memasang air purifier atau menaruh tanaman pembersih udara di dalam rumah.

Baca Juga: CDC: Air Purifier Bisa Mengurangi Aerosol Virus Corona SARS-CoV-2

2. Produk pembersih

ilustrasi produk pembersih rumah (pexels.com/Karolina Grabowska)

Produk pembersih mungkin bisa membuat rumah menjadi lebih bersih dan wangi, tetapi banyak perlengkapan pembersih yang merupakan sumber besar volatile organic compound (VOC) di udara.

Misalnya, adanya pemutih dalam pembersih rumah tangga yang dikombinasikan dengan bahan yang biasa terdapat dalam jeruk yang disebut limonene dapat meningkatkan partikel berbahaya di udara, menurut penelitian dalam jurnal Environmental Science & Technology tahun 2019.

Untuk mengurangi jumlah bahan kimia berbahaya yang dilepaskan, ada baiknya menggunakan produk tanpa pewangi dan membersihkan rumah dengan bahan dasar alami, seperti air dan cuka atau soda kue. Bahan tersebut adalah pembersih yang sangat bagus dan dapat membantu mengurangi paparan polusi di dalam ruangan.

3. Teflon

ilustrasi teflon (pexels.com/Klaus Nielsen)

Saat digunakan untuk memasak pada suhu yang sangat tinggi, alat masak antilengket dapat mengeluarkan asap yang beracun. Misalnya, dijelaskan dalam laman WebMD, lapisan antilengket pada teflon akan mengeluarkan bahan kimia berbahaya saat dipanaskan pada suhu di atas 260 derajat Celcius.

Untuk mengurangi risiko paparan bahan kimia ini, jangan gunakan peralatan antilengket dalam oven yang sangat panas atau memanaskan alat masak antilengket di atas kompor yang sangat panas, dan selalu gunakan kipas angin untuk menjaga sirkulasi udara. Sebagai gantinya, pertimbangkan untuk menggunakan panci dan wajan besi cor atau stainless steel.

4. Rokok elektrik

ilustrasi vape (pixabay.com/doodleroy)

Rokok elektrik melepaskan uap ke lingkungan sekitar saat perokok mengembuskan napas. Uap rokok elektrik dapat mengandung partikel ultra-halus pada konsentrasi yang lebih besar daripada rokok konvensional dan bahan kimia karsinogenik, menurut American Nonsmokers' Rights Foundation.

Demi kesehatan paru-paru, sangat disarankan untuk tidak membiarkan adanya asap rokok di dalam rumah. Bukan hanya paru-paru, tapi rokok juga bisa menyebabkan masalah jantung, dada terasa sesak, lelah, diare, dan demam.

Baca Juga: 7 Tanda Kamu Keracunan Udara di Lingkunganmu, Waspada!

Verified Writer

Eka Ami

https://mycollection.shop/allaboutshopee0101

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya