TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dear Moms, Inilah 5 Fakta Perubahan Fisik Tubuh Saat Hamil  

Terjadi karena pengaruh hormon kehamilan

ilustrasi ibu hamil (pexels.com/freestock.org)

Kehamilan menimbulkan berbagai perubahan pada tubuh perempuan. Perubahan tidak melulu tentang kenaikan berat badan. Terdapat berbagai perubahan fisik pada perempuan hamil akibat pengaruh hormon kehamilan. 

Jika kamu sedang hamil atau mempersiapkan kehamilan, kamu wajib tahu apa saja perubahan pada tubuh saat hamil. Apa saja dan mengapa perubahan tersebut bisa terjadi? Simak ulasan berikut sampai tuntas, ya!

1. Perubahan tubuh ketika hamil dipengaruhi peningkatan hormon estrogen dan progesteron

Bagan peningkatan hormon estrogen dan progesteron selama kehamilan (parenting.firstcry.ae)

Dilansir Healthline, perubahan hormonal yang terjadi saat kehamilan bisa dibilang cukup unik. Ibu hamil akan mengalami peningkatan hormon estrogen dan progesteron yang drastis. Kedua hormon ini memiliki peran penting dalam kehamilan.

Peningkatan estrogen memiliki beberapa peran bagi janin dan plasenta, yakni sebagai berikut:

  • Meningkatkan vaskularisasi (pembentukan pembuluh darah)
  • Mentransfer nutrisi yang dibutuhkan janin
  • Mendukung pertumbuhan janin

Peningkatan hormon estrogen terjadi secara perlahan dan mencapai puncak pada trimester tiga. Peningkatan cepat hormon estrogen pada trimester awal akan menyebabkan keluhan mual muntah.

Pada trimester kedua, hormon ini berperan dalam pembentukan saluran kelenjar yang memproduksi ASI. Ini menyebabkan ukuran payudara membesar saat perempuan mengandung.

Kadar progesteron juga meningkat saat hamil. Peran progesteron dalam kehamilan adalah memperbesar ukuran rahim dan mempersiapkan rahim dalam memelihara janin. 

Baca Juga: Penyebab Hamil Kosong, Perempuan Wajib Tahu!

2. Peningkatan berat badan yang normal selama kehamilan ditentukan oleh status gizi perempuan sebelum hamil

ilustrasi peningkatan berat badan saat hamil (kingdomofbaby.com)

Berat badan pasti meningkat saat perempuan tengah hamil. Dilansir WebMD, peningkatan berat badan normal pada ibu hamil adalah sebesar 1-2 kilogram (kg) pada tiga bulan pertama kehamilan dan 0,5 kg per minggu setelahnya.

Rata-rata peningkatan berat badan normal selama kehamilan adalah sebesar 11-15 kg pada perempuan dengan berat badan normal sebelum hamil. Pada perempuan dengan berat badan berlebih sebelum hamil, kenaikan berat badan selama kehamilan yang diperbolehkan hanya sebesar 7-11 kg. Sementara itu, kenaikan berat badan pada perempuan hamil dengan status gizi kurang (underweight) yang perlu dicapai adalah sebanyak 12-18 kg.

Adapun peningkatan berat badan diakibatkan oleh hal-hal berikut ini:

  • Berat janin
  • Plasenta 
  • Cairan ketuban
  • Jaringan payudara yang membesar
  • Penambahan suplai darah
  • Penambahan massa lemak yang digunakan ketika melahirkan dan menyusui
  • Ukuran rahim yang membesar

3. Timbulnya keluhan kaki bengkak akibat retensi cairan

ilustrasi kaki bengkak pada ibu hamil (mother.ly)

Peningkatan berat badan saat hamil dan pengaruh gravitasi akan memperlambat sirkulasi darah serta cairan, utamanya sirkulasi cairan di kaki. Kondisi ini disebut retensi cairan. Ini menyebabkan cairan tertahan di kaki dan menimbulkan kaki bengkak. Banyak ibu hamil mulai mengeluhkan kaki bengkak pada trimester kedua dan sering kali berlanjut sampai trimester akhir.

Berikut adalah tips untuk mengatasi keluhan kaki bengkak:

  • Beristirahat
  • Hindari berdiri terlalu lama
  • Hindari kafein dan makanan tinggi garam
  • Tingkatkan asupan makanan tinggi kalium

Peningkatan berat badan yang diperparah dengan kaki bengkak adalah alasan ibu hamil mengalami keterbatasan aktivitas fisik. Ini karena beban tubuh yang meningkat. Penurunan stamina dalam beraktivitas fisik akibat kehamilan juga terjadi pada atlet profesional sekalipun. 

4. Penambahan ukuran payudara untuk persiapan dalam memproduksi ASI

ilustrasi payudara yang membesar saat hamil (bellybelly.com.au)

Perubahan hormonal yang terjadi sejak awal kehamilan bertujuan untuk mempersiapkan tubuh perempuan saat hamil, melahirkan, dan menyusui. 

Payudara akan berubah karena mempersiapkan suplai ASI bagi bayi yang akan lahir. Hormon kehamilan akan mengubah warna puting susu menjadi lebih gelap. Seiring dengan bertambahnya ukuran, payudara akan lebih sensitif terhadap nyeri dengan pembuluh darah yang lebih gelap. Puting susu juga lebih menonjol dibandingkan sebelum hamil. Jika payudara membesar dengan cepat, stretch mark bisa timbul.

Pada trimester kedua kehamilan, payudara juga mulai memproduksi kolostrum. Kolostrum adalah makanan pertama bayi, sebelum ASI. Selain itu, kelenjar payudara juga terus memproduksi dan menyimpan ASI.

Beberapa perempuan akan merasakan benjolan kecil di payudara yang menjadi penanda sumbatan kelenjar. Jika benjolan tidak menghilang dengan pijatan dan kompres hangat, dokter perlu melakukan evaluasi pada kunjungan berikutnya. 

Baca Juga: 7 Perubahan Tubuh setelah Divaksinasi COVID-19, Apa Efek Sampingnya?

Verified Writer

Gilberta Rebecca

Health enthusiast ❤️

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya