Apakah Stres Bisa Memengaruhi Kadar Kolestrol dalam Tubuh?
Penelitian telah menemukan hubungan dua hal itu
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kolesterol merupakan zat lemak yang diproduksi oleh tubuh. Zat ini bisa juga ditemukan di beberapa makanan, termasuk produk hewani. Dalam kadar normal, kolesterol dibutuhkan tubuh untuk membantu memproduksi sejumlah hormon, vitamin D, dan asam empedu.
Namun, terlalu banyak kolesterol, terutama kolesterol jahat atau low-density lipoprotein (LDL), dapat menyatu dengan zat lain dalam tubuh. Pada waktu tertentu, bisa membentuk plak yang akan menempel di pembuluh arteri. Jika tidak ditangani dengan tepat, ini bisa menyebabkan sejumlah masalah kesehatan termasuk kondisi yang berhubungan dengan organ jantung.
Banyak orang berpikir bahwa terjadinya peningkatan kadar kolestrol disebabkan oleh konsumsi makanan yang tidak sehat dan berlebihan. Namun, penelitian telah menguak faktor risiko lain, yaitu tingkat stres.
Ketika seseorang menghadapi stres, tubuh akan bereaksi, termasuk menimbulkan perubahan kadar hormon dan komponen dalam darah. Hal ini akhirnya memengaruhi tingkat kolesterol dalam tubuh.
1. Reaksi tubuh ketika menghadapi stres
Paparan stres menyebabkan tubuh bereaksi secara otomatis. Reaksi demikian telah dikaitkan dengan respons fight or flight. Ini merupakan mekanisme tubuh saat menghadapi stres, berupa memilih untuk melawan (flight) atau menghindari (flight).
Ketika seseorang menghadapi stres, tubuhnya akan mengeluarkan sejumlah hormon seperti adrenalin, noradrenalin, dan kortisol. Adrenalin memicu organ jantung untuk bekerja lebih keras sehingga menyebabkan peningkatan detak jantung, laju pernapasan, dan tekanan darah. Sementara hormon kortisol menyebabkan tubuh melepaskan glukosa dan asam lemak untuk digunakan sebagai energi.
Kadar hormon tersebut biasanya akan terus tinggi sampai stres mereda. Orang mungkin membutuhkan waktu lebih untuk menormalkan kadar hormon saat tingkat stres tidak kunjung turun. Faktor ini dapat menyebabkan peningkatan kolesterol baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek.
Baca Juga: Fakta Kolesterol, Ada yang Baik dan Ada yang Jahat
Editor’s picks
Baca Juga: Jaga Kadar Kolesterol dengan Meningkatkan Kualitas Tidur
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.