TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

3 Faktor yang Menambah Tingkat Risiko Diabetes

Tak pandang bulu, semua orang berisiko terkena diabetes

ilustrasi tes gula darah (pixabay.com/Stevepb)

Diabetes merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menyerang tubuh penderitanya secara perlahan. Diabetes disebut juga dengan penyakit gula atau kencing manis. Diabetes ditandai dengan tingginya kadar gula darah di dalam urine akibat terganggunya metabolisme karena produksi dan fungsi hormon insulin tidak berjalan dengan seharusnya.

Tingginya kadar gula darah dalam jangka waktu yang lama dapat merusak beberapa sistem tubuh, seperti jantung, ginjal, mata yang berakibat pada kebutaan, kerusakan saraf, dan bahkan kematian.

Kita tidak boleh meremehkan diabetes, tetapi di sisi lain kita juga tidak boleh panik dan stres jika didiagnosis dengan diabetes oleh dokter. Pasalnya, stres yang berkepanjangan juga akan mengganggu keseimbangan gula darah dalam tubuh.

Inilah beberapa faktor yang dapat menyebabkan makin parahnya risiko kamu terkena diabetes, yang telah dirangkum dari buku Merdeka Diabetes.

1. Keturunan kelainan genetika

ilustrasi tes gula darah pada penderita diabetes (pixabay.com/Jaytaix)

Seseorang yang mempunyai anggota keluarga terkena diabetes dapat berisiko dua sampai enam kali lipat terkena diabetes. Baik diabetes tipe 1 ataupun diabetes tipe 2 bisa disebabkan oleh faktor genetik.

Organ pankreas penghasil insulin bisa rusak karena faktor keturunan. Kesalahan pesan yang diturunkan melalui sistem imun tubuh akan menyerang pankreas sehingga produksi insulin berkurang atau tidak ada sama sekali.

Meskipun diabetes yang disebabkan oleh faktor genetik tidak dapat dihindari, tetapi kamu tidak perlu khawatir karena masih ada risiko lainnya yang bisa dikendalikan, yaitu faktor lingkungan. Faktor lingkungan ini dapat berupa pola makan dan faktor gaya hidup lainnya.

Baca Juga: Tips Menyiapkan Buah dan Sayur untuk Pasien Diabetes, Catat!

2. Kelebihan berat badan

ilustrasi kelebihan berat badan (pixabay.com/Bru-nO)

Kelebihan berat badan atau kegemukan biasanya disebabkan oleh berlebihannya konsumsi karbohidrat, lemak, dan protein, serta kurangnya aktivitas fisik. Akibat kegemukan, banyak lemak yang menumpuk di dalam sel, sehingga insulin tidak mampu membawa glukosa masuk ke dalam sel-sel tersebut.

Makin tinggi tingkat obesitas, maka makin tinggi pula risiko terkena diabetes. Setiap kenaikan berat badan sebesar 1 kg dapat meningkatkan risiko diabetes sebesar 4,5 persen (Webber, 2004, dalam Sujaya, 2009).

Ada banyak teori untuk menentukan kapan seseorang dianggap memiliki kelebihan berat badan. Salah satunya dengan menghitung indeks massa tubuh (IMT). Akan tetapi, jika ingin hasil yang lebih akurat kamu bisa melakukan pengecekkan di laboratorium. Hal ini untuk mengetahui seberapa banyak kelebihan lemak pada tubuh, sekaligus di area mana saja tubuh mengalami gangguan.

Jika masih belum ideal, maka aturlah pola makan yang tepat dan ikutilah saran para ahli mengenai asupan makanan. Selain itu, lakukanlah aktivitas fisik seperti olahraga secara rutin. Rekomendasinya adalah total 150 menit per minggu.

Verified Writer

Isna Zulfia

I do fun i think

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya