Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Siapa yang tidak tahu mi instan? Makanan cepat saji dalam kemasan ini benar-benar bisa jadi penyelamat ketika lapar menyerang tiba-tiba. Cara memasaknya yang mudah dan cita rasa endeus, membuatnya jadi menu pilihan, termasuk ketika sahur.
Sebelum memutuskan merebusnya pada pukul 03.00 dini hari, kamu perlu tahu efek makan mi instan saat sahur pada tubuh terlebih dahulu. Ini penting demi puasa yang lancar dan kuat sampai magrib tiba.
Nutrisi mi instan
ilustrasi mi instan (pexels.com/MART Production) Mi instan sejatinya merupakan mi yang sudah dimasak sebelumnya. Pada prosesnya, mi tersebut dikukus, dikeringkan, lalu dikemas.
Bahan khas mi sendiri yaitu tepung, garam, dan minyak sawit. Dalam kemasan, kamu juga akan mendapatkan bumbu dengan kandungan monosodium glutamat alias MSG.
Selain yang tercantum dalam bagian nutrition facts, mi instan sejatinya merupakan karbohidrat sederhana.
Dilansir Everyday Health, karbohidrat sederhana pada dasarnya adalah gula. Hal ini membuatnya sering kali disebut sebagai karbohidrat yang buruk sehingga harus kamu kontrol konsumsinya.
Bukan hanya itu, mi instan juga tinggi sodium. Satu porsinya bisa mengandung 1.000 mg sodium.
Selain itu, kalori per porsinya tinggi, hingga 188 kalori dan rendah serat dan protein.
Efek makan mi instan saat sahur
Dilansir Healthline, mi instan memang rendah nutrisi, tetapi juga dapat mengandung mikronutrien yang dibutuhkan tubuh. Misalnya, zat besi, mangan, folat, dan vitamin B.
Beberapa mi instan juga terbuat dari tepung terigu difortifikasi yang dapat meningkatkan asupan zat gizi mikro.
Meski demikian, itu bukan alasan tepat untuk menjadikan mi instan sebagai makanan saat sahur. Pasalnya, efek makan mi instan saat sahur lebih dari sekadar kenyang.
1. Karbohidrat sederhana membuat kenyang sementara
ilustrasi mi instan (pixabay.com/half_rain) Karbohidrat sederhana yang terkandung dalam mi instan sebenarnya berperan sebagai sumber energi.
Dilansir dari US National Institutes of Health, dalam proses pencernaan, zat ini akan dileburkan menjadi gula, yang terdiri dari glukosa, galaktosa, dan fruktosa. Ketiganya akan disimpan di hati untuk menjadi sumber energi.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Sayangnya, proses peleburan karbohidrat sederhana cukup singkat karena itu hanya gula. Tidak ada kandungan serat atau zat lain yang menyertainya.
Itulah kenapa ketika kamu mengonsumsi jenis karbohidrat ini, tubuh akan mudah lapar. Ini tentu akan mengganggu puasa, kan?
2. Kalori tinggi mengganggu dietmu
Tidak hanya memberikan sensasi kenyang sementara, mi instan juga tinggi kalori. Jumlahnya bahkan melampaui kalori yang terkandung dalam nasi.
Jelas saja, satu porsi mi instan dengan berat 70 gram mengandung sekitar 380 kalori. Sementara, nasi dengan berat yang sama hanya mengandung sekitar 92 kalori. Dengan kata lain, kalori yang dikandung mi instan bisa mencapai empat kali lipat nasi.
Makin tinggi kalori, semakin cepat makanan tersebut membuat berat badan kamu bertambah. Jika kamu mengonsumsinya setiap sahur, berat badan akan lebih sulit dikontrol.
Baca Juga: Bolehkah Makan Mi Instan Setiap Hari? Ini Faktanya
3. Natrium tinggi bikin cepat haus
ilustrasi haus (freepik.com/v.ivash) Dampak buruk makan mi instan saat sahur tidak cukup sampai di situ saja. Makanan ini juga bisa membuat kamu lebih haus daripada biasanya. Ini karena mi instan mengandung sodium atau garam yang tinggi. Terlebih lagi, ada kandungan MSG di dalamnya.
Dilansir How Stuff Works, skemanya, garam yang masuk ke dalam pencernaan kamu akan diserap oleh pembuluh darah. Ketika jumlahnya berlebihan, tubuh akan merasakan adanya ketidakseimbangan.
Garam yang ada di darah lalu akan menarik cairan yang tersimpan di dalam sel di sekitarnya. Di saat itulah, otak menerima sinyal yang mengisyaratkan bahwa sel sedang dehidrasi. Selanjutnya, tubuh pun meresponsnya dengan merasa haus.