Emotional Eating: Ketika Kenyamanan Didapat dengan Mengunyah Makanan
Sudah pernah dengar istilahnya, belum?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Satu atau dua orang dari kamu mungkin sering mengalami kesulitan untuk mengontrol nafsu makan. Alasannya bermacam-macam, bisa karena stres, depresi, atau sudah terbiasa makan dalam jumlah banyak. Dari lubuk hati yang paling dalam, kamu pasti ingin mengatasi hal ini karena makan berlebih memang tak bagus untuk kesehatan.
Jika tak berhasil, mungkin benar kalau kamu terkena gejala emotional eating. Sudah pernah mendengar istilah ini sebelumnya? Kalau belum, yuk langsung simak penjelasan ilmiahnya berikut ini!
1. Apa itu Emotional Eating?
Emotional eating merupakan suatu kondisi dimana seseorang menjadikan makan dalam jumlah yang banyak sebagai bentuk pelarian atas semua masalah yang dia hadapi. Setelah makan, maka satu per satu masalah bisa hilang secara perlahan.
Sah-sah saja kalau kamu ingin makan lantaran stres, tapi perhatikan porsinya juga. Sebab, hal ini dapat memicu terjadinya obesitas. Mau terkena obesitas? Tentu saja tidak, bukan?
Baca Juga: 7 Fakta tentang Anoreksia, Gak Melulu Hanya Orang Kurus yang Mengalami
Baca Juga: 6 Fakta Bulimia, Gangguan Mental yang Berdampak pada Perilaku Makan
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.