TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

10 Tanda Anak Stunting yang Perlu Kamu Tahu Sejak Dini

Dampak stunting merusak pertumbuhan dan perkembangan anak

ilustrasi anak-anak (unsplash.com/Austin Pacheco)

Stunting adalah masalah gizi yang kompleks. Ini merupakan kondisi gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kurang gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), stunting adalah pendek atau sangat pendek berdasarkan panjang/tinggi badan menurut usia yang kurang dari -2 standar deviasi (SD) pada kurva pertumbuhan WHO, yang terjadi karena kondisi irreversible akibat asupan nutrisi yang tidak adekuat dan/atau infeksi berulang/kronis yang terjadi dalam 1.000 pertama kehidupan (HPK).

Stunting sebagian besar tidak dapat disembuhkan. Anak tidak dapat memperoleh kembali tinggi badannya, seperti halnya anak dapat memperoleh kembali berat badannya.

Anak-anak yang mengalami stunting lebih sering jatuh sakit, kehilangan kesempatan untuk belajar, prestasi sekolahnya kurang baik, dan tumbuh menjadi kelompok yang tidak mampu secara ekonomi, dan lebih mungkin menderita penyakit kronis.

Lalu, apa saja tanda anak mengalami stunting? Simak informasi lengkapnya berikut ini.

1. Tubuh anak lebih pendek dari anak seusianya

Salah satu gejala utama stunting adalah anak memiliki tubuh pendek atau tinggi badan yang lebih pendek daripada anak-anak seusianya yang sehat.

Ini menunjukkan bahwa pertumbuhan linier tubuh anak terhambat karena kekurangan nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan optimal, mengutip dari laman Yayasan Bangun Kecerdasan Bangsa.

2. Wajah anak terlihat lebih muda daripada anak seusianya

ilustrasi anak perempuan (pexels.com/Kha Ruxury)

Jangan senang dulu jika anak memiliki wajah lebih muda dibandingkan anak seusianya. Sebab, bisa jadi itu merupakan tanda anak mengalami stunting.

Jika anak memiliki kadar hormon pertumbuhan yang rendah, ini dapat menyebabkan anak memiliki wajah yang terlihat lebih muda.

3. Anak menjadi lebih pendiam

Mungkin anak yang pendiam dianggap sebagai kepribadian anak. Namun, ini juga bisa menjadi ciri anak mengalami stunting.

Orang tua harus khawatir jika pada usia 8–10 tahun anak menjadi lebih pendiam dan tidak banyak melakukan kontak mata terhadap orang di sekitarnya, menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

4. Telat menstruasi pertama

ilustrasi produk menstruasi (unsplash.com/Natracare)

Risiko stunting pada anak perempuan juga bisa berpengaruh pada menstruasi.

Saat perkembangan tubuh anak terhambat, ini bisa menyebabkan telat menstruasi pertama pada anak perempuan.

Baca Juga: Kapan Sebaiknya Stunting Dicegah?

5. Pertumbuhan gigi anak terlambat

Menurut Kemenkes, bayi terlambat tumbuh gigi juga bisa disebabkan oleh gangguan fisik pada gusi atau tulang rahang yang tidak memungkinkan gigi untuk muncul.

6. Anak kesulitan belajar dan fokus

ilustrasi anak belajar (pixabay.com/himanshugunarathne)

Stunting memengaruhi kecerdasan anak. Pada anak stunting, pertumbuhan dan perkembangan otaknya juga terhambat. 

Kurangnya asupan gizi yang cukup, terutama pada periode kritis seperti dalam kandungan dan dua tahun pertama kehidupan, dapat mengganggu pembentukan jaringan otak dan koneksi saraf yang optimal.

Kondisi tersebut berdampak negatif pada kemampuan kognitif, daya ingat, pemecahan masalah, dan kemampuan belajar anak.

Anak yang mengalami stunting cenderung memiliki prestasi akademik yang lebih rendah, kesulitan belajar, dan keterbatasan dalam meraih potensi kognitif. 

7. Anak sering terserang infeksi pada awal kehidupannya

Anak-anak yang sering mengalami infeksi pada tahap awal kehidupan mereka rentan terhadap stunting.

Infeksi saluran pernapasan, saluran pencernaan, dan penyakit lainnya dapat mengganggu nafsu makan, mengurangi penyerapan nutrisi, dan menghambat pertumbuhan yang optimal.

8. Berat badan anak rendah

ilustrasi anak bersama orangtuanya (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Ciri anak stunting lainnya adalah berat badan anak yang rendah. Anak yang mengalami stunting memiliki berat badan di bawah standar untuk usia dan tinggi badan mereka.

Kekurangan gizi yang berkelanjutan menghambat akumulasi massa tubuh yang cukup, sehingga berdampak pada berat badan yang tidak mencapai titik normal.

9. Pertumbuhan tulang anak tertunda

Stunting juga menyebabkan keterlambatan pertumbuhan tulang. Anak yang stunting mungkin memiliki perkembangan tulang yang terhambat, sehingga tulang tidak mencapai panjang yang optimal.

Ini bisa terjadi karena kurangnya asupan nutrisi penting yang diperlukan untuk pembentukan dan penguatan tulang.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya