Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Beberapa penelitian menemukan bahwa puasa bisa memberikan "bonus" penurunan berat badan. Praktik ini termasuk pada puasa yang sedang dijalankan umat Islam kala Ramadan.
Namun, tidak semua orang yang puasa bisa mengalami defisit kalori. Defisit kalori adalah pola makan untuk menurunkan berat badan dengan cara mengurangi asupan kalori harian.
Mau tahu berapa banyak defisit kalori yang bisa kamu dapat saat berpuasa? Yuk, simak!
Baca Juga: Cara Mencegah Lonjakan Gula Darah saat Berbuka Puasa
Hubungan antara puasa dan berat badan
ilustrasi orang berbuka puasa (freepik.com/rawpixel.com) Dalam sebuah studi kecil, ditemukan bahwa penurunan berat badan bisa terjadi pada individu yang melakukan puasa intermiten (Obesity, 2019).
Penelitian menemukan bahwa pada hewan pengerat, puasa bisa bakar kalori lebih banyak. Namun, data untuk manusia masih beragam.
Metode ini bekerja dengan menurunkan nafsu makan, yang pada gilirannya dapat menyebabkan lebih banyak lemak yang dibakar.
Kalori yang berasal dari karbohidrat, yang disimpan di otot, akan dibakar saat kamu berolahraga. Namun, saat puasa, kalori dari simpanan lemak yang akan dibakar.
Puasa akan membantu meningkatkan kemampuan kamu untuk beralih antara membakar karbohidrat untuk energi, ke membakar lemak untuk energi; sebuah aspek metabolisme yang dikenal sebagai fleksibilitas metabolisme.
Menurut laman UC Davis Health, dengan membatasi makanan, tubuh kamu akan lebih cepat dan efisien memanfaatkan simpanan lemak untuk energi.
Meskipun glukosa dari karbohidrat adalah sumber bahan bakar, tetapi kamu akan membakar lemak untuk menghasilkan energi ketika tidak ada glukosa.
Defisit kalori saat puasa
Dijelaskan oleh ahli gizi Leona Victoria, BSc., MND., puasa bisa menjadi defisit kalori karena ada jam makan yang hilang pada individu yang menjalankan puasa dalam bentuk apa pun. Defisit kalorinya bisa mencapai 200 kkal.
"Namun, apakah bisa menjadi defisit kalori tergantung pada apa yang mereka konsumsi," kata Leona kepada IDN Times.
Akan tetapi, rencana diet bisa saja gagal jika individu yang berpuasa makan secara berlebihan. Jadi, sebaiknya rencanakan menu sahur dan buka puasa yang sehat serta seimbang jika ingin tetap melakukan defisit kalori.
"Ketentuannya agar bisa defisit kalori adalah tidak barbar saat berbuka puasa dengan tetap mengurangi gula tambahan, takjil manis, dan gorengan," lanjutnya.