TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kenapa Bisa Ada Lendir dalam Air Kencing?

Lendir dalam urine umum terjadi

ilustrasi urine (unsplash.com/Elevate)

Intinya Sih...

  • Lendir dalam urine biasanya normal, tetapi perubahan warna, jumlah, atau konsistensi bisa menandakan masalah kesehatan.
  • Infeksi saluran kemih, infeksi menular seksual, kolitis ulseratif, batu ginjal, dan kanker kandung kemih juga dapat menyebabkan lendir dalam urine.

Menemukan lendir dalam urine adalah hal yang biasa. Lendir yang normal biasanya tampak tipis, cair, dan transparan, atau mungkin warnanya putih keruh hingga putih pucat. 

Air kencing atau urine dapat memberi tahu banyak hal tentang kesehatan. Warna, bau, dan kejernihannya bisa menandakan apakah kamu sehat atau ada penyakit. Adanya sesuatu dalam urine, seperti lendir, juga bisa memberi petunjuk tentang kesehatan.

Lendir dalam urine biasanya tidak perlu dikhawatirkan, tetapi jika jumlahnya berlebihan atau ada perubahan lain pada konsistensi atau warna urine, ini bisa menjadi tanda kelainan pada saluran kemih atau usus.

Ketahui apa saja penyebab adanya lendir dalam air kencing.

1. Produksi lendir normal

Lendir merupakan zat alami yang diproduksi tubuh untuk melindungi saluran kemih. Ini membantu menghilangkan sesuatu yang dapat menyebabkan infeksi.

Dilansir Tua Saúde, lendir dalam jumlah ringan hingga sedang yang tampak encer dan bening merupakan hal yang normal. Tes urine yang mendeteksi sejumlah kecil lendir tanpa kelainan lain juga tidak memerlukan intervensi medis apa pun.

Namun, lendir yang banyak, atau lendir yang kental, keruh, atau seperti nanah mungkin merupakan tanda infeksi atau kondisi lain.

Jika kamu melihat gejala-gejala tersebut, sebaiknya temui dokter untuk pemeriksaan dan pengobatan yang diperlukan.

2. Keputihan

ilustrasi keputihan (vecteezy.com/Ecaterina Tolicova)

Saat lendir bergerak melalui saluran kemih, lendir tersebut mengeluarkan kuman yang dapat menyebabkan infeksi, mengutip dari laman Medical News Today.

Lendir dalam urine normalnya berbentuk encer dan seperti cairan, jumlahnya bervariasi, biasanya berwarna bening, putih, atau putih pucat. Kalau kamu melihat lendir yang jumlahnya banyak atau warnanya tampak tidak biasanya, ini mungkin menandakan infeksi atau masalah kesehatan lainnya.

Kadang, yang dikira lendir dalam urine padahal itu berasal dari vagina. Lendir serviks, yang keluar dari tubuh sebagai cairan, bervariasi dalam warna, ketebalan, dan kuantitas pada berbagai tahap siklus menstruasi, serta selama kehamilan.

3. Infeksi saluran kemih

Infeksi saluran kemih (ISK) adalah jenis infeksi umum pada sistem saluran kemih. Seringnya ISK disebabkan oleh bakteri.

ISK dapat terjadi pada laki-laki maupun perempuan, tetapi lebih sering dialami oleh perempuan karena uretra perempuan lebih pendek dan jarak tempuh bakteri lebih pendek untuk menyebabkan infeksi.

Menurut National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Disease, sekitar 40–60 persen perempuan mengalami setidaknya satu kali ISK seumur hidupnya.

Gejala ISK antara lain:

  • Lendir dalam urine.
  • Darah dalam urine.
  • Sensasi terbakar saat kencing.
  • Keinginan kuat untuk buang air kecil.

ISK karena bakteri biasanya diobati dengan antibiotik. Kamu juga harus minum lebih banyak cairan selama pengobatan. Hidrasi penting untuk membantu membilas sistem saluran kemih untuk mencegah penyebaran bakteri.

Jika antibiotik oral tidak berhasil atau jika gejala memburuk, mungkin dokter akan merekomendasikan antibiotik infus.

4. Infeksi menular seksual

ilustrasi infeksi menular seksual pada laki-laki (freepik.com/Racool_studio)

Beberapa jenis penyakit menular seksual atau infeksi menular seksual (IMS) dapat menyebabkan produksi lendir berlebihan akibat iritasi dan peradangan di area genital.

Beberapa IMS juga bisa menyebabkan gejala seperti keluarnya cairan berwarna kuning, hijau, putih atau abu-abu, bau busuk, nyeri dan rasa terbakar saat buang air kecil, rasa tidak nyaman di perut, dan nyeri saat berhubungan seks.

Jenis IMS yang bisa menyebabkan lendir berlebihan dalam urine adalah klamidia dan gonore. Berikut ini gejala-gejalanya yang perlu kamu waspadai.

Klamidia

  • Sensasi terbakar saat buang air kecil.
  • Rasa sakit dan ketidaknyamanan di area panggul.
  • Nyeri dan peradangan testis.
  • Pendarahan vagina (tidak berhubungan dengan menstruasi).
  • Keluarnya cairan berwarna putih keruh.

Gonore

  • Rasa sakit dan ketidaknyamanan di daerah panggul.
  • Nyeri saat buang air kecil.
  • Pendarahan vagina (tidak berhubungan dengan menstruasi).
  • Keluarnya cairan berwarna kuning atau hijau.

Mengutip dari Family Doctor, laki-laki mungkin akan mengeluarkan cairan kental berwarna kuning dari penis dan nyeri saat buang air kecil. Gonore dapat menyebabkan komplikasi serius jika tidak diobati.

Baca Juga: 8 Penyebab Air Kencing Berwarna Hijau, Salah Satunya Penyakit Hati

5. Sindrom iritasi usus besar

Sindrom iritasi usus besar atau irritable bowel syndrome (IBS) adalah gangguan pencernaan fungsional, yang berarti saluran pencernaan tidak berfungsi normal meski tidak menunjukkan tanda-tanda kerusakan atau peradangan.

Adanya lendir dalam saluran pencernaan adalah salah satu gejala yang bisa terjadi. Lendir ini terdapat di usus besar, tetapi setelah keluar dari tubuh melalui anus, lendir ini bisa bercampur dengan urine dan membuat orang mengira lendir tersebut ada dalam urine.

Gejala umum IBS lainnya meliputi:

  • Sakit perut.
  • Kembung.
  • Sembelit.
  • Diare.
  • Gas.

6. Kolitis ulseratif

ilustrasi gejala pencernaan (freepik.com/stockking)

Kolitis ulseratif merupakan bentuk dari penyakit radang usus atau irritable bowel disease (IBD) yang menyebabkan peradangan dan ulkus di saluran pencernaan.

Seperti IBS, kolitis ulseratif dapat menyebabkan kelebihan lendir di saluran pencernaan. Lendir dapat menjadi mekanisme alami tubuh untuk mengatasi erosi dan bisul yang umum terjadi pada kolitis ulseratif.

Saat buang air besar, lendir ini mungkin keluar dari tubuh dan bercampur dengan urine. Ini mungkin membuat kamu mengira peningkatan lendir dalam urine, dilansir Healthline.

Kolitis ulseratif juga dapat menyebabkan:

  • Diare.
  • Sakit perut dan kram.
  • Kelelahan.
  • Demam.
  • Pendarahan dubur.
  • Nyeri dubur.
  • Kehilangan berat badan.

7. Batu ginjal

Batu ginjal adalah endapan mineral dan garam yang terbentuk di ginjal.

Jika batu tetap berada di ginjal, maka tidak akan menimbulkan gejala apa pun. Namun, jika batu keluar dari ginjal dan masuk ke saluran kemih, itu bisa menyebabkan munculnya lendir dalam urine.

Saluran kemih mungkin menghasilkan lebih banyak lendir dalam upaya memindahkan batu melalui saluran dan keluar dari tubuh.

Batu ginjal juga dapat menyebabkan:

  • Rasa sakit yang parah dan ketidaknyamanan di seluruh perut dan punggung bagian bawah.
  • Mual.
  • Muntah.
  • Kebutuhan terus-menerus untuk buang air kecil.
  • Darah dalam urine.

8. Kanker kandung kemih

ilustrasi buang air (freepik.com/gpointstudio)

Meski jarang terjadi, tetapi lendir dalam kencing bisa menandakan kanker kandung kemih.

Lendir ini sering kali disertai gejala lain, seperti darah dalam urine, sulit buang air kecil, kelelahan, sakit saat kencing, dan keinginan untuk sering buang air kecil, dilansir American Cancer Society.

Karena mirip dengan gejala masalah kesehatan lain, jadi penting untuk menemui dokter jika kamu mengalami beberapa gejala di atas.

9. Kehamilan

Lendir dalam urine sering terjadi selama kehamilan. Berbagai perubahan hormonal selain hilangnya nutrisi atau mineral melalui urine dapat membuat urine tampak keruh.

Produksi lendir juga meningkat pada tahap akhir kehamilan dan merupakan tanda bahwa tubuh sedang mempersiapkan persalinan.

Dalam kebanyakan kasus, keluarnya cairan yang lebih banyak adalah hal yang normal selama kehamilan. Namun, perubahan pada jumlah, konsistensi, warna, atau bau dapat terjadi dan ini harus dilaporkan ke dokter kandungan.

10. Penyebab lainnya pada perempuan

ilustrasi cairan putih kental (pexels.com/Deon Black)

Karena anatomi yang lebih kompleks, perempuan lebih rentan mengalami masalah saluran kemih atau ginekologi yang juga dapat menyebabkan lendir pada urine.

Ovulasi

Lendir serviks diproduksi dan disekresikan oleh serviks leher rahim. Konsistensi dan jumlah yang dikeluarkan berubah tergantung siklus bulanan.

Sebelum dan menjelang ovulasi, kamu mungkin memiliki lendir ekstra yang tampak lebih lembap dan encer dibandingkan waktu lainnya. Bukan hal aneh jika sebagian lendir ini keluar melalui urine.

Apabila lendir berbau tidak sedap, ada darah, atau berwarna hijau, berkonsultasilah dengan dokter.

Vaginosis bakterialis

Vaginosis bakterialis adalah peradangan pada vagina yang terjadi ketika terdapat ketidakseimbangan bakteri alami di dalamnya.

Sering kali tidak menimbulkan gejala apa pun, tetapi beberapa perempuan bisa mengalami keputihan berwarna abu-abu, putih, atau hijau. Jika keluar bersama urine, kamu mungkin melihat adanya gumpalan putih.

Gejala lain vaginosis bakterialis meliputi:

  • Keputihan berbau tidak sedap.
  • Gatal.
  • Sensasi terbakar saat buang air kecil.

Infeksi jamur

Infeksi jamur vagina disebabkan oleh pertumbuhan berlebih jamur ragi Candida albicans di vagina. Gejala yang paling umum adalah keluarnya cairan kental dan tidak berbau yang mungkin terlihat seperti keju cottage.

Gejala tambahannya meliputi:

  • Gatal.
  • Terbakar saat buang air kecil atau berhubungan seks.
  • Rasa sakit saat berhubungan seks.
  • Rasa sakit.
  • Kemerahan.
  • Pembengkakan.

Gejala infeksi jamur vagina (keputihan kental dan putih) mungkin keluar melalui urine dan menghasilkan partikel putih.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya