TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Alasan Kurang Tidur Memengaruhi Pekerjaan dan Karier

Kurang tidur bisa menurunkan performa kerja

ilustrasi tidur (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Kita pada umumnya perlu tidur selama 7–8 jam setiap malamnya. Namun, banyak orang yang tidak terlalu memperhatikan waktu tidur dan tidur lebih singkat dari kebutuhan. Padahal, mendapat tidur yang cukup penting bagi kesehatan fisik dan mental.

Para peneliti telah mengungkap berbagai efek buruk yang timbul akibat kurang tidur. Mulai dari masalah fisik seperti obesitas dan penyakit jantung hingga masalah mental. Gak hanya itu, kurang tidur juga bisa memengaruhi pekerjaan dan karier. Berikut ini alasannya!

1. Kurang tidur bisa memperlambat proses berpikir

ilustrasi menguap (pexels.com/Karolina Grabowska)

Saat tidur, mata akan terpejam, pernapasan melambat dan otot perlahan menjadi relaks. Tubuh dan pikiran beristirahat untuk menyimpan energi lebih banyak sehingga kamu merasa bugar saat bangun.

Namun, jika kamu tidur kurang dari yang dibutuhkan, ini dapat memengaruhi fungsi otak dalam berpikir. Dilansir WebMD, kurang tidur membuat kamu bisa mengalami kesulitan untuk fokus dan memusatkan perhatian pada pekerjaan.

Akibatnya, sulit melakukan pekerjaan yang memerlukan logika dan pemikiran mendalam. Selain itu, membuat keputusan menjadi sulit karena terjadi penurunan kemampuan dalam menilai sesuatu.

2. Menurunkan daya ingat

ilustrasi tidur (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Saat tidur, sistem saraf akan menyimpan hal-hal yang dipelajari dan dialami ke memori jangka pendek. Proses ini berlangsung dalam beberapa fase, yang mana masing-masing fase punya peranan penting dalam menyimpan informasi ke dalam memori.

Ketika salah satu fase terputus atau tidak berlangsung dengan baik, proses menyimpan informasi menjadi terhambat. Akibatnya, hal-hal yang telah dipelajari sebelumnya tidak dapat masuk ke dalam ingatan jangka pendek, apalagi jangka panjang. Ini membuat seseorang mudah lupa dan ingatannya lemah.

Baca Juga: Studi: Kurang Tidur Tingkatkan Risiko Multiple Sclerosis 

3. Menghambat proses belajar hal-hal baru

ilustrasi menguap (pexels.com/Karolina Grabowska)

Dijelaskan dalam laman Sleep Foundation, selain mengistirahatkan tubuh, saat tidur neuron berganti mode menjadi mode "tidur". Akan terjadi sejumlah proses-proses biologi termasuk di dalamnya perbaikan sel-sel yang rusak.

Apabila tidak memperoleh tidur yang cukup, neuron perlu bekerja secara berlebih. Akibatnya, kamu menjadi sulit fokus sehingga kegiatan belajar menjadi tidak efisien.

Ini tentunya akan menimbulkan masalah, terutama untuk kamu yang bekerja di lingkungan yang dinamis dan mesti memahami segala sesuatu dengan cepat. Kamu sulit menyelesaikan pekerjaanmu dan performa kerja kamu jadi menurun.

4. Lambat dalam merespons sesuatu

ilustrasi tidur (pexels.com/RDNE Stock project)

Saat kamu tidur kurang dari 7–8 jam secara terus-menerus, fungsi otak akan menurun. Kamu akan menjadi kurang waspada dan sulit berkonsentrasi.

Selain itu, kinerja otak dan tubuh melambat sehingga waktu otak dan tubuh dalam bereaksi terhadap suatu kondisi menjadi lebih lama.

Kondisi ini tentunya bisa menimbulkan sejumlah kerugian. Jika kamu punya pekerjaan yang fokus dalam pelayanan pelanggan, respons yang lambat bisa membuatmu melewatkan panggilan atau pekerjaan dari klien penting. Ini juga sangat berbahaya bagi orang yang dituntut untuk sigap dan waspada dalam pekerjaannya, misalnya dokter, pemadam kebakaran, dan sopir truk. 

Verified Writer

Nadhifatul Khafidzoh

Love to write about anything interesting

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya