TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Sisi Gelap Susu Oat yang Wajib Diketahui, Apa Dampak Buruknya?

Ada risiko kesehatan yang mengintai di balik kepopulerannya

ilustrasi susu oat (freepik.com/freepik)

Popularitas susu oat belakangan ini semakin meroket. Gak hanya lezat dan memberikan alternatif yang alami, susu oat juga menjadi pilihan populer bagi mereka yang punya gaya hidup vegan atau alergi terhadap susu sapi.

Namun di balik kepopulerannya, terdapat beberapa risiko kesehatan pada susu oat atau oat milk yang mungkin mengintai. Oleh karena itu, ada baiknya kamu mengetahui dampak buruk susu oat seperti yang terangkum berikut sebelum mengonsumsinya. 

1. Berisiko picu alergi dan sensitivitas pada orang dengan kondisi tertentu

ilustrasi susu oat (unsplash.com/Nikolai Cherniche)

Meskipun susu oat terkenal sebagai alternatif bebas laktosa, tetapi bukan berarti semua orang cocok mengonsumsinya. Walau oat mengandung bebas gluten, beberapa produk susu oat terkontaminasi gluten selama proses produksinya seperti dikutip Healthline.

Gluten diketahui dapat memicu reaksi alergi, khususnya bagi mereka yang memiliki intoleransi gluten. Gejala seperti perut kembung, diare, atau masalah pencernaan lain bisa muncul usai mengonsumsi susu oat. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan reaksi tubuhmu saat mencoba susu oat pertama kali, terutama jika kamu memiliki riwayat alergi atau sensitivitas tertentu.

2. Mengandung tinggi omega-6 yang memicu peradangan

ilustrasi susu oat (pexels.com/Polina Tankilevitch)

Susu oat biasanya terbuat dari minyak sayur seperti minyak kanola dan bunga matahari yang dikenal mengandung tinggi omega-6. Sebuah studi yang terbit dalam jurnal Plefa pada 2018 menyebutkan bahwa omega-6 dikaitkan dengan peradangan dalam tubuh karena mendorong produksi sitokin atau senyawa kimia yang memicu inflamasi.

Lebih lanjut, peradangan kronis yang berlangsung lama di dalam tubuh bisa menjadi dalang perkembangan penyakit degeneratif seperti penyakit jantung koroner, stroke, dan diabetes. Karenanya, perhatikan kandungan susu oat yang menggunakan minyak sayur sebagai bahan tambahannya.

Baca Juga: 19 Hal yang Dialami Tubuh jika Minum Oat Milk Setiap Hari

3. Kandungan nutrisi yang rendah

ilustrasi susu oat (unsplash.com/Misunderstood Whiskey)

Meskipun susu oat mengandung serat, vitamin, dan mineral tertentu, tetapi kandungan nutrisinya cenderung lebih rendah dibanding susu sapi. Dilansir WebMD, susu oat hanya memiliki setengah protein susu sapi dan asam amino yang terkandung di dalamnya juga gak cukup lengkap.

Dengan kondisi di atas, susu oat sebaiknya gak diandalkan sebagai sumber protein utama. Kamu perlu mempertimbangkan sumber protein lain, seperti kacang-kacangan, tempe, dan tahu untuk memenuhi kebutuhan protein harian.

4. Mengandung kalori yang tinggi

ilustrasi susu oat (unsplash.com/an_vision)

Sebagian susu oat komersial mengandung tambahan gula yang cukup tinggi. Dampaknya, susu oat memiliki kalori yang lebih tinggi sehingga perlu diperhatikan bagi kamu yang sedang menjalani program penurunan berat badan. Dilaporkan Buzzfeed, seporsi susu oat mengandung 120 kalori, empat kali lipat lebih besar dibanding seporsi susu almond.

Perlu diingat bahwa tambahan gula berlebih dapat berdampak buruk pada kesehatan, termasuk risiko penyakit jantung, diabetes, dan obesitas. Hal ini mungkin gak terlihat secara langsung, terlebih susu oat di-branding dengan kesan alami. 

Baca Juga: Perbedaan Susu Almond dan Susu Oat, Mana yang Lebih Sehat?

Verified Writer

Nadhifa Aulia Arnesya

There's art in (art)icle. Hence, writing an article equals to creating an art.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya