TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Tanda Kualitas Udara di Rumah Buruk, Napas Jadi Gak Nyaman

Kamu harus sat set mengatasinya sebelum mengganggu napas

ilustrasi orang menggunakan pelembap ruangan (pexels.com/doTERRA International, LLC)

Apakah kamu pernah merasa gak nyaman di rumah, terutama ketika udara terasa pengap dan gak segar? Jangan anggap remeh, karena itu bisa menjadi tanda bahwa kualitas udara di rumahmu sedang buruk.

Meskipun gak terlihat kasat mata, kualitas udara di dalam rumah memegang peranan penting dalam kesehatan dan kenyamanan sehari-hari. Karenanya, perhatikan beberapa tanda penurunan kualitas udara di rumah berikut ini agar kamu bisa melakukan langkah mitigasinya.

1. Kelembapan ruangan meningkat

ilustrasi orang menyalakan pelembap ruangan (pexels.com/cottonbro studio)

Kualitas udara yang buruk di rumah berdampak pada tingkat kelembapan udara. Rumah cenderung jadi lebih lembap sebagai akibatnya. Spora jamur yang terbawa dari udara akan mengendap di lingkungan yang lembap. Jika tumbuh subur, hal ini dapat membahayakan kesehatan karena berisiko memicu iritasi, khususnya pada saluran pernapasan.

Lebih lanjut, kehadiran jamur juga bisa berkembang menjadi penyakit yang lebih serius pada jangka panjang, seperti dijelaskan The Guardian. Tanpa perawatan, jamur dan udara lembap akan terus menyebar.

Baca Juga: Polusi Udara di Jakarta Buruk, Segera Sahkan Pergub Udara Bersih!

2. Sering mengalami gangguan pernapasan

ilustrasi orang mengalami flu berat (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Meningkatnya frekuensi masalah pernapasan juga menjadi indikasi buruknya kualitas udara di rumah. Dilansir Sensorbee, polusi udara bisa meningkatkan risiko penyakit pernapasan seperti asma. Bagi mereka yang punya riwayat gangguan pernapasan, kehadiran polusi di rumah bukan gak mungkin memperparah gejalanya.

Partikel debu, serbuk sari, dan spora jamur termasuk beberapa contoh penyebab umum masalah pernapasan ini. Jika kamu atau anggota keluarga mengalami batuk, sesak napas, atau hidung tersumbat secara berulang, bisa jadi itu disebabkan oleh adanya partikel-partikel polutan di rumah. 

3. Rumah jadi bau gak sedap

ilustrasi orang menutup hidung karena mencium bau (freepik.com/krakenimages.com)

Kalau bau gak sedap di rumah gak kunjung hilang meskipun sudah dibersihkan secara menyeluruh, mungkin ini pertanda kalau kualitas udara di rumah gak sebersih yang dikira. Mungkin saja terdapat polutan udara dalam ruangan yang tidak terkendali.

Badan Kesehatan Dunia menjelaskan, polutan dapat menyebabkan masalah pernapasan dan bahkan efek jangka panjang yang merugikan kesehatan. Bahkan polutan udara tercatat bertanggung jawab terhadap 4,2 juta kematian di seluruh dunia pada 2016.

4. Berkurangnya kualitas tidur

ilustrasi orang merasa lelah (pexels.com/Ron Lach)

Apakah kamu sering terbangun tengah malam atau merasa gak bertenaga setelah tidur semalaman? Hal ini bisa jadi karena kualitas udara yang buruk di dalam kamar tidurmu. Ketika kualitas udara di rumah sedang buruk, kamu bukan gak mungkin mengalami kelelahan kronis karena kesulitan di malam hari. 

Debu, tungau, dan alergen lainnya dapat menumpuk di kasur dan bantal, menyebabkan reaksi alergi dan masalah pernapasan. Kondisi ini tentu saja dapat mengganggu pola tidur dan berdampak negatif pada kesehatan secara keseluruhan. Hal ini dijelaskan melalui laman The Guardian.

Baca Juga: 5 Ide Diffuser untuk Disimpan di Rumah, Jaga Kualitas Udara!

Verified Writer

Nadhifa Aulia Arnesya

There's art in (art)icle. Hence, writing an article equals to creating an art.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya