TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

ASI yang Dihasilkan Terlalu Sedikit? Ini 7 Penyebabnya

Bisa karena hormon hingga pengaruh obat-obatan

ilustrasi ibu yang tengah menyusui anaknya (pexels.com/Wendy Wei)

Seperti yang kita ketahui, air susu ibu (ASI) perlu diberikan secara ekslusif hingga bayi berusia 6 bulan. Bahkan, bisa dilanjutkan sampai anak berusia 2 tahun. ASI adalah nutrisi terbaik yang bisa memperkuat kekebalan tubuh dan berguna untuk tumbuh kembang bayi.

Namun, sering kali ASI yang diproduksi terlalu sedikit. Apa penyebabnya dan bagaimana cara untuk mengatasinya?

1. Tidak memiliki jaringan kelenjar yang cukup

ilustrasi ibu sedang menyusui bayinya (freepik.com/shurkin_son)

Mungkin tidak banyak yang tahu bahwa beberapa payudara perempuan tidak berkembang secara normal, dan mungkin tidak memiliki cukup saluran penghasil susu untuk memenuhi kebutuhan bayinya.

Sebenarnya, saluran tersebut tumbuh selama masa kehamilan dan proses menyusui merangsang pertumbuhan jaringan kelenjar (glandular tissue). Masalah pada jaringan kelenjar umumnya terjadi pada kelahiran pertama.

What should we do? Ada beberapa langkah yang bisa diambil, misalnya memompa payudara (pumping), minum obat yang diresepkan dokter, hingga mengonsumsi susu khusus ibu menyusui.

2. Pengaruh kontrasepsi hormonal

ilustrasi pil KB yang merupakan kontrasepsi hormonal (unsplash.com/Reproductive Health Supplies Coalition)

Sebagian ibu menyusui yang memakai kontrasepsi hormonal (dalam bentuk pil KB, patch, atau suntikan) produksi ASI-nya tidak berubah. Namun, ada pula yang ASI-nya mengalami penurunan yang signifikan.

Melansir dari Today's Parent, ini mungkin terjadi jika kontrasepsi hormonal digunakan sebelum bayi berusia 4 bulan. Untuk meningkatkan produksi ASI, hentikan kontrasepsi hormonal dan beralih ke metode lain seperti kondom dan IUD tembaga (KB spiral). Bicarakan dengan dokter terlebih dahulu ya.

3. Memiliki masalah hormonal atau endokrin

ilustrasi memeriksa kadar gula darah bagi pengidap diabetes (Pexels/PhotoMIX)

Tanpa disadari, mungkin kamu memiliki masalah hormonal atau endokrin. Seperti hipertensi atau tekanan darah tinggi, diabetes, sindrom ovarium polikistik (PCOS), tiroid rendah atau tinggi, dan lainnya yang membuat sulit hamil.

Kondisi itu bisa menurunkan suplai ASI karena pembuatan susu bergantung pada sinyal hormonal yang dikirim ke payudara. Sebagai contoh, Center for Breastfeeding Medicine di Cincinnati Children's Hospital Medical Center melaporkan bahwa intoleransi glukosa bisa mempersulit proses menyusui.

Dari sana, dihasilkan kesimpulan bahwa ibu hamil yang mengidap diabetes cenderung memiliki suplai ASI yang lebih rendah. Untuk meningkatkan produksi ASI, masalah hormonal dan endokrin harus diobati.

Baca Juga: 7 Makanan yang Bisa Membuat ASI Deras, Bunda Wajib Tahu

4. Pernah menjalani operasi payudara sebelumnya

ilustrasi operasi atau pembedahan (pixabay.com/sasint)

Pernahkah kamu menjalani operasi payudara sebelumnya, baik untuk keperluan medis atau kosmetik? Atau melakukan tindik di puting payudara? Jika jawabannya pernah, tidak usah heran apabila produksi ASI menurun.

Tindakan tersebut bisa merusak saluran susu di dalam payudara. Akan tetapi, ini bergantung pada bagaimana prosedur dilakukan, berapa lama waktu antara operasi dan kelahiran bayi, dan apakah ada komplikasi yang menimbulkan jaringan parut pada payudara.

5. Pengaruh obat-obatan tertentu

ilustrasi obat-obatan (unsplash.com/Christina Victoria Craft)

Obat-obatan yang digunakan selama persalinan, seperti Demerol atau anestesi epidural, bisa memengaruhi proses menyusui. Menurut keterangan dari Australian Breastfeeding Association, opioid fentanyl (opioid yang paling umum digunakan dalam epidural) dengan dosis tinggi berdampak pada proses menyusui.

Selain itu pseudoephredine (bahan aktif dalam SUDAFED dan obat flu serupa), serta methergine dan bromocriptine dalam jumlah besar bisa memengaruhi ASI. Lebih baik, tanyakan ke dokter untuk mencari alternatif obat yang tidak berdampak pada suplai ASI.

6. Tidak memberikan ASI pada malam hari

ilustrasi menyusui bayi di malam hari (pexels.com/NIKOLAY OSMACHKO)

Menyusui bayi di malam hari memang sangat melelahkan. Memang tidak mudah berjuang melawan rasa kantuk demi anak. Namun, tanpa menyusui di malam hari, suplai ASI akan menurun.

Ini karena tingkat prolaktin lebih tinggi selama pemberian ASI di malam hari. Prolaktin adalah hormon yang memberi sinyal pada payudara untuk membuat susu, sehingga, penurunan prolaktin bisa menyebabkan produksi ASI anjlok.

Baca Juga: Pertama Kali Jadi Orangtua? Wajib Tahu 10 Fakta Unik Bayi Baru Lahir

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya