TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mengenal Doomscrolling dan Dampaknya bagi Kesehatan

Apa itu doomscrolling? Mengapa hal itu sangat berbahaya?

Ilustrasi berselancar di internet (pexels.com/Matheus Bertelli)

Di era digital seperti sekarang ini, kita dengan mudahnya mengakses media sosial. Sulit untuk menghindari yang namanya media sosial, hal itu membuat kita gampang terjebak dalam aliran informasi yang tak berujung, terutama yang berisi berita negatif. Ada istilah untuk fenomena ini, namanya "doomscrolling".

Tapi sebenarnya, apa itu doomscrolling? dan mengapa hal itu sangat berbahaya. Dalam artikel ini, kita akan membahas bahaya dari doomscrolling, alasan di balik kecenderungan kita untuk melakukannya, dan cara untuk melepaskan diri dari kebiasaan yang tidak sehat ini.

1. Apa itu doomscrolling?

Ilustrasi media sosial (pexels.com/Tracy Le Blan)

Doomscrolling adalah tindakan terus-menerus scroll media sosial atau situs berita, mencari berita-berita negatif. Rasanya seperti ketagihan untuk terus membaca, meskipun isinya membuat sedih atau mengecewakan. Padahal kita sadar kalau itu tidak sehat, tapi seringkali kita tidak bisa menghentikannya. Jadi, meskipun sudah tahu dampaknya tidak baik, banyak dari kita yang masih terjebak dalam kebiasaan ini.

Baca Juga: 5 Tips agar Tidak Kecanduan Media Sosial, Bye Scrolling

2. Bahaya doomscrolling 

Ilustrasi perempuan bermain handphone (pexels.com/mikoto.raw)

Paparan yang terus-menerus terhadap berita negatif dan informasi yang mengganggu bisa berdampak buruk pada kesejahteraan mental kita. Hal ini dapat menyebabkan tingkat kecemasan meningkat, stres yang bertambah, bahkan gangguan tidur. Berita-berita dengan judul-judul mengkhawatirkan dan gambar-gambar yang mengganggu terus-menerus bisa mengganggu kemampuan kita untuk bersantai.

3. Alasan melakukan doomscrolling 

Ilustrasi bermain media sosial (pexels.com/cottonbro studio)

Dilansir dari laman Wired, salah satu pemicu utama di balik doomscrolling adalah fear of missing out (FOMO) atau rasa takut ketinggalan. Kita merasa terdorong untuk tetap terhubung dan terinformasi setiap saat ini, takut kehilangan sesuatu yang penting. Rasa takut ini membuat kita terus-menerus mengonsumsi konten.

Kedua, platform media sosial dirancang untuk selalu update dan menyoroti suara yang paling hangat untuk dibahas saat ini, hal ini membuat pengguna terus terlibat sebanyak mungkin. Terakhir, ada aspek ketertarikan manusiawi, kita tidak bisa berpaling dari berita negatif, sama seperti kita tidak bisa berpaling dari kecelakaan mobil.

4. Tanda-tanda kamu mengalami doomscrolling 

Ilustrasi perempuan bermain handphone (pexels.com/Karolina Grabowska)

Penting untuk mengenali tanda-tanda doomscrolling. Dilansir dari laman webmd, jika kamu merasa terus-menerus memeriksa ponsel untuk mencari berita negatif, merasa cemas atau terganggu setelah membacanya, atau sulit tidur karena yang kamu baca, kemungkinan kamu sedang melakukan doomscrolling.

Tanda-tanda lainnya adalah termasuk merasa mudah tersinggung atau kewalahan, sulit berkonsentrasi, dan mengalami gejala fisik seperti sakit kepala dan mata lelah.

Baca Juga: 5 Efek Buruk saat Lama-lama Scrolling Media Sosial Tanpa Tujuan Jelas

Writer

Nida

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya