Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Vitamin C banyak sekali ditemukan di makanan seperti sayuran dan buah-buahan. Namun, ternyata tubuh kita tidak bisa menyimpan vitamin C, lho. Padahal, kita butuh vitamin C sekitar 90 mg setiap harinya.
Penting untuk mendukung daya tahan tubuh dan memberi manfaat sehat lainnya, berikut ini adalah daftar makanan dengan kandungan vitamin C tertinggi yang bisa kamu masukkan ke dalam menu makanmu sehari-hari. Silakan dicatat!
1. Kakadu plum
Buah asal Australia ini memiliki kandungan vitamin C 100 kali lebih banyak dari pada jeruk, lho! Dilansir laman agrifutures, kakadu plum mengandung 5.300 miligram (mg) vitamin C per 100 gram.
Selain itu, kakadu plum juga mengandung kalium, vitamin E, dan antioksidan lutein yang dapat memberi manfaat bagi kesehatan mata.
2. Ceri aserola
unsplash.com/Manu Camargo Aserola atau Ceri barbados adalah sejenis tumbuhan perdu tropis berbuah yang masuk dalam keluarga Malpighiaceae. Meski ada embel-embel "ceri", tetapi tumbuhan ini tidak punya berkerabat dengan tumbuhan ceri sejati.
Tumbuhan ini berasal dari kawasan Amerika Selatan, Amerika Tengah, Karibia, dan Meksiko. Bahkan, aserola sudah ditanam hingga Amerika Serikat dan wilayah subtropis di Asia seperti India.
Dilansir NutritionData, setengah cangkir aserola (setara dengan 49 gram) menyuguhkan 822 mg vitamin C.
3. Rose hip
unsplash.com/Valeria Terekhina Buah kecil dan manis yang berasal dari tanaman mawar ini mengandung 119 mg vitamin C per 6 pinggul mawar, atau sekitar 132 persen, seperti dilansir NutritionData.
Menurut sebuah studi dalam jurnal Nutrients tahun 2017, vitamin C memberikan manfaat pada kesehatan kulit, seperti mengurangi kerusakan kulit akibat sinar matahari, mengurangi kerutan, kekeringan, dan menyembuhkan luka pada kulit yang meradang. Inilah kenapa rose hip banyak menjadi bahan dasar produk perawatan kulit.
Baca Juga: Hati-hati! Ini 5 Masalah Kesehatan Akibat Kelebihan Asupan Vitamin C
4. Cabai
Satu buah cabai hijau mengandung 109 mg vitamin C, sementara satu buah cabai merah memberikan 65 mg vitamin C. Nah, lengkapi, deh, makananmu dengan sajian pedas cabai!
5. Jambu biji
Satu jambu biji mengandung 126 mg. Manfaat sehatnya tak perlu diragukan, sudah terbukti!
Jambu biji dapat menurunkan tekanan darah dan kolesterol. Hal ini dibuktikan dalam sebuah penelitian dalam jurnal Journal of Clinical and Diagnostic Research tahun 2016.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
6. Paprika kuning
Satu setengah cangkir paprika kuning (75 gram) bisa menyumbang 137 mg vitamin C. Kandungan vitamin C dalam paprika kuning dua kali lipat lebih besar dari paprika hijau. Selain itu, kandungan vitamin C dalam paprika bisa meningkat saat matang.
7. Blackcurrant
pixabay.com/PublicDomainPictures Satu setengah cangkir blackcurrant (56 gram) mengandung 101 mg vitamin C.
Menurut studi dalam Avicenna Journal of Phytomedicine tahun 2013 dan Journal of Food Science tahun 2007 menyebutkan bahwa pola makan tinggi antioksidan seperti vitamin C dan antosianin dapat mengurangi kerusakan oksidatif yang berhubungan dengan penyakit kronis, termasuk penyakit jantung, kanker, dan penyakit neurodegeneratif.
8. Thyme
unsplash.com/David Gabrielyan Satu ons thyme (28 gram) mengandung 45 mg vitamin C, yang artinya dapat memenuhi 50 persen kebutuhan vitamin tersebut dalam sehari.
Menurut studi dalam jurnal Nutrients tahun 2017, meskipun thyme populer untuk mengobati radang tenggorokan dan gangguan pernapasan, bumbu masak yang satu ini tinggi akan vitamin C, yang mana dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh, membuat antibodi, melawan virus, bakteri, serta membersihkan sel yang terinfeksi.
9. Peterseli
unsplash.com/Tomasz Olszewski Sebanyak 8 gram peterseli (parsley) atau setara 2 sendok makan mengandung 10 mg vitamin C.
Dilansir Healthline, sayuran hijau ini juga adalah sumber zat besi nabati non-heme. Dengan diperkuat vitamin C, peterseli dapat membantu mencegah dan mengobati anemia defisiensi besi.
Baca Juga: Selain Vitamin C, 6 Mikronutrien Ini Juga Bagus untuk Sistem Imun