TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Waktu Terbaik Olahraga untuk Orang Gemuk atau Obesitas

Olahraga malam mungkin lebih bermanfaat

ilustrasi olahraga untuk orang dengan obesitas (pexels.com/Julia Larson)

Intinya Sih...

  • Sebuah studi mengatakan bahwa olahraga malam mungkin merupakan pilihan yang baik bagi orang yang kelebihan berat badan atau obesitas.
  • Olahraga malam juga dikaitkan dengan risiko meninggal karena penyakit kardiovaskular atau penyakit mikrovaskular yang lebih rendah.
  • Frekuensi olahraga ditemukan lebih penting dibandingkan dengan jumlah total aktivitas fisik yang dilakukan sepanjang hari.

Tetap aktif membantu mempertahankan berat badan yang sehat atau menurunkan berat badan. Ini juga menurunkan risiko penyakit jantung, diabetes, stroke, tekanan darah tinggi, osteoporosis, dan kanker tertentu, serta mengurangi stres dan meningkatkan suasana hati. Gaya hidup sedenter akan berdampak sebaliknya.

Olahraga sangat penting bagi orang yang kelebihan berat badan atau obesitas. Ini membantu membakar lebih banyak kalori, membentuk otot, dan mengurangi lemak viseral. Rutin olahraga juga membantu meningkatkan suasana hati, membuat lebih mudah untuk tetap termotivasi untuk membuat pilihan gaya hidup yang lebih sehat.

Lantas, adakah waktu tertentu dalam sehari untuk mendapatkan manfaat dari olahraga yang lebih baik dibandingkan dengan waktu lainnya?

Menurut penelitian dari Universitas Sydney, Australia, yang diterbitkan dalam jurnal Diabetes Care pada 10 April 2024, jika tujuan kamu adalah untuk mendapatkan bentuk tubuh yang lebih baik, olahraga malam mungkin bermanfaat.

Seberapa sering kamu melakukan aktivitas fisik sedang hingga berat pada malam hari tampaknya juga penting. Ini mungkin lebih penting daripada seberapa banyak olahraga yang dilakukan sepanjang hari.

Pada orang dengan obesitas, olahraga malam dianggap lebih baik

ilustrasi olahraga (pexels.com/cottonbro studio)

Studi ini melibatkan hampir 30.000 orang dengan obesitas yang berusia di atas 40 tahun, termasuk hampir 3.000 orang yang memiliki diabetes tipe 2. Mereka dipantau selama hampir delapan tahun.

Para partisipan diminta untuk memakai pelacak aktivitas untuk menentukan kapan mereka melakukan sebagian besar aktivitas aerobik sedang hingga berat (jenis aktivitas yang membuat kamu bernapas lebih keras dan jantung memompa lebih cepat).

Para partisipan dikelompokkan berdasarkan waktu mereka melakukan sebagian besar aktivitas aerobik, yaitu pada pagi, siang/sore, atau malam hari.

Tim peneliti juga melihat frekuensi aktivitas fisik sedang hingga berat. Setiap kali para partisipan melakukannya selama tiga menit atau lebih, ini dihitung sebagai satu periode.

Setelah menganalisis data, tim peneliti menemukan bahwa partisipan yang melakukan aktivitas sedang hingga berat pada malam hari, yaitu mulai dari jam 6 petang hingga tengah malam, memiliki risiko kematian dini yang paling rendah.

Para partisipan juga lebih kecil kemungkinannya untuk meninggal dunia karena penyakit kardiovaskular (seperti serangan jantung, gagal jantung, atau stroke) atau penyakit mikrovaskular (kondisi ketika arteri kecil di jantung tidak berfungsi dengan baik).

Terkait frekuensi latihan aerobik, tim peneliti menemukan bahwa frekuensi lebih penting dibandingkan dengan jumlah total aktivitas fisik yang dilakukan sepanjang hari.

Akan tetapi, Dr. Matthew Ahmadi, salah satu penulis studi dalam sebuah rilis menekankan bahwa tim peneliti tidak melacak latihan terstuktur. Oleh karena itu, mereka tidak bisa menentukan secara pasti apa yang dilakukan oleh para partisipan.

Ia juga mencatat bahwa mengingat studi ini adalah studi observasi, maka tidak mungkin menentukan hubungan sebab akibat. Para partisipan mungkin kurang berolahraga karena mereka sudah memiliki kondisi kesehatan tertentu.

Manfaat olahraga pada malam hari

Ada beberapa manfaat yang bisa kamu dapat dari olahraga pada malam hari:

  • Meningkatkan performa

Kalau kamu merasa olahraga kamu kurang efisien pada pagi hari, ini ada alasannya. Menurut studi, otot memiliki ritme sirkadian kekuatan otot berada pada titik tertinggi pada waktu lain dalam satu hari.

Suhu tubuh yang lebih tinggi setelah pagi hari berkontribusi terhadap fleksibilitas dan kekuatan otot yang lebih besar.

  • Menyegarkan mental

Berolahraga pada pagi hari memberi kamu dorongan energi sebelum menjalani hari.

Namun, berolahraga setelah bekerja atau hari yang sibuk memungkinkan kamu untuk melepaskan diri dari stres hari itu untuk sementara waktu, berkat endorfin yang dipicu oleh olahraga yang berdampak positif pada suasana hati.

Studi juga menunjukkan bahwa aktivitas fisik bahkan dapat membantu melindungi dari stres di masa depan.

  • Tidur lebih baik

Bertentangan dengan anggapan umum, berolahraga sebelum tidur tidak serta-merta merusak tidur, asalkan kamu melakukan olahraga ringan seperti joging atau bersepeda.

Olahraga ringan sebelum tidur dapat meningkatkan tidur gelombang lambat, tahap tidur terdalam. Kuncinya adalah menghindari aktivitas fisik yang intens.

  • Meningkatkan nutrisi

Anggapan bahwa makan malam menyebabkan penambahan berat badan telah dibantah, asalkan makanan sebelum tidur dalam porsi kecil, padat nutrisi, dan terdiri dari satu mikronutrien.

Studi menunjukkan bahwa mengonsumsi kasein, protein susu yang tersedia sebagai suplemen, sebelum tidur dapat meningkatkan pemulihan dan meningkatkan kinerja olahraga.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya