TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Studi: Orang yang Berpendidikan Tinggi Hidup Lebih Lama

Pendidikan berdampak terhadap proses penuaan

ilustrasi pendidikan (unsplash.com/ MD Duran)

Intinya Sih...

  • Studi menemukan bahwa dua tahun penambahan sekolah memiliki 2 persen hingga 3 persen perlambatan laju penuaan.
  • Temuan dari studi ini bisa digunakan untuk mendukung promosi pentingnya pendidikan, bahkan dalam aspek kesehatan.

Tingkat edukasi yang tinggi tidak hanya membuat seseorang menjadi lebih pintar, tetapi mungkin juga bisa membantu kamu hidup lebih lama.

Sebuah penelitian menemukan bahwa orang-orang yang berpendidikan lebih tinggi cenderung menua lebih lambat dan hidup lebih lama dibandingkan mereka yang tingkat pendidikannya lebih rendah. Studi ini diterbitkan pada 1 Maret dalam jurnal JAMA Network Open.

1. Peneliti menggunakan "jam genetik"

Menurut para peneliti, ini adalah studi pertama yang menghubungkan tingkat pendidikan dengan kecepatan penuaan dan waktu kematian. 

Untuk penelitian ini, para peneliti mengandalkan data dari Framingham Heart Study, sebuah proyek berkelanjutan sejak 1948 yang melacak kesehatan penduduk kota Framingham, Amerika Serikat. Penelitian tersebut sekarang mencakup tiga generasi.

Untuk mengukur laju penuaan, para peneliti menganalisis data genetik dari peserta studi menggunakan tes "jam genetik". Tes ini pada dasarnya mengukur seberapa cepat atau lambat perubahan tubuh seiring bertambahnya usia.

Baca Juga: Studi: Merokok Bisa Memperbanyak Lemak Perut

2. Edukasi yang lebih tinggi memperlambat proses penuaan

ilustrasi penuaan (unsplash.com/Alpay Tonga)

Para peneliti kemudian membandingkan data penuaan genetik dengan seberapa tinggi atau rendahnya pendidikan yang dicapai setiap orang dalam penelitian tersebut.  

Dengan membandingkan data pendidikan dengan catatan yang menunjukkan berapa lama partisipan hidup, para peneliti dapat menghubungkan laju penuaan partisipan. 

Dari hasil analisis, studi tersebut menemukan bahwa dua tahun penambahan sekolah memiliki 2 persen hingga 3 persen perlambatan laju penuaan. Hal ini setara dengan penurunan risiko kematian dini sekitar 10 persen.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya