TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Makanan Enak Pelancar Buang Air Besar, Cegah Sembelit!

Jangan biarkan perut sakit karena BAB tidak lancar

freepik.com/wayhomestudio

Susah buang air besar meski kamu sudah duduk lama di toilet? Bisa jadi kamu mengalami sembelit atau konstipasi, nih. Jangan takut, keluhan perut sakit ini sebenarnya umum dialami siapa saja, kok.

Merujuk penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Intervention of Aging tahun 2015, sembelit merupakan ganguan gastrointestinal (GI) yang umum terjadi, dengan prevalensi pada populasi umum sekitar 20 persen.

Dalam penelitian tersebut juga dijelaskan bahwa orang tua punya kecenderungan untuk mengalami sembelit kronis. Kondisi ini lebih sering terjadi pada perempuan lansia ketimbang laki-laki.

Walaupun banyak dialami orang yang berusia tua, generasi muda tak lantas terbebas dari konstipasi. Melansir WebMD, ada beberapa tanda seseorang mengalami sembelit, seperti yang ada di bawah ini:

  • Buang air besar (BAB) kurang dari tiga kali dalam seminggu
  • Harus mengejan saat BAB
  • Merasa seperti ada yang menyumbat di rektum, sehingga susah buang air besar
  • Merasa masih ada kotoran yang ada di rektum setelah BAB
  • Memerlukan bantuan untuk mengosongkan rektum, sebagai contoh memakai jari untuk mengeluarkan kotoran dari rektum dan menggunakan tangan untuk menekan perut

Konstipasi menjadi kronis jika kamu mengalami dua atau lebih tanda-tanda di atas setidaknya selama tiga bulan.

Lalu apa saja yang penyebab sembelit? Sebetulnya faktor penyebabnya beragam, seperti gaya hidup, kondisi medis, pengobatan, dan kehamilan. Melansir Cleveland Clinic, penyebab umum sembelit meliputi:

  • Dehidrasi (tidak minum cukup air)
  • Tidak cukup berolahraga
  • Terlalu banyak makan susu atau keju
  • Perubahan dalam rutinitas harian seperti tidur, makan, traveling dengan waktu yang berbeda-beda
  • Menahan BAB
  • Stres
  • Beberapa obat seperti obat pereda nyeri, narkotika, antiinflamasi, antidepresan, pil zat besi, obat alergi, dan obat yang menyebabkan sembelit
  • Kondisi medis tertentu seperti masalah endokrin (diabetes, uremia, hiperkalsemia, dan hipotiroidisme), sindrom iritasi usus besar, kanker kolorektoral, sindrom usus besar, dan lainnya.
  • Kehamilan

Walaupun pengobatan sembelit biasanya menggunakan obat pencahar, suplemen serat, dan pelunak feses, kamu bisa, kok, mencoba cara yang lebih aman dengan mengonsumsi makanan enak di bawah ini.

1. Apel 

freepik.com/lookstudio

Apel dikenal sebagai buah yang mempunyai kandungan serat yang tinggi. Menurut laman NutritionData, satu buah apel berukuran sedang dan kulitnya (sekitar 182 gram) mengandung 4,4 gram serat atau 17 persen dari asupan harian yang direkomendasikan.

Dari 4,4 gram serat, terdapat sekitar 2,8 gram serat yang tidak larut, sedangkan ada 1,2 gram merupakan serat larut. Sebagai informasi, sebagian besar serat makanan pada apel ini dikenal dengan pektin yang berperan untuk melancarkan BAB.

Dalam satu studi yang dilakukan pada 80 orang yang mengalami sembelit, ditemukan bahwa pektin bisa mempercepat pergerakan tinja melalui usus besar. Studi yang diterbitkan dalam jurnal Zhonghua Yi Xue za Zhi tahun 2014 ini juga menjelaskan bahwa pektin dapat meningkatkan jumlah bakteri baik di usus dan dapat mencegah gejala sembelit.

Baca Juga: Susah Buang Air Besar atau Sembelit? Atasi dengan 6 Teknik Pijat Ini

2. Kacang-kacangan 

walnuts.org

Kebanyakan varietas kacang mengandung serat yang tinggi, sehingga ampuh untuk melancarkan BAB. Serat kacang-kacangan itu sendiri terdiri dari serat larut dan tidak larut yang baik untuk tubuh.

Menurut sebuah studi dalam jurnal Alimentary Pharmacology & Therapeutics tahun 2016, mengonsumsi campuran serat larut dan tidak larut yang ada dalam kacang terbukti bisa mengurangi sembelit, gas, dan perut kembung.

Kamu bisa memasukkan kacang-kacangan dalam berbagai makanan enak seperti sup, saus, salad, dan camilan. 

3. Yoghurt dan kefir

kqed.org/Stockphoto

Meskipun mengonsumsi susu bisa bikin sembelit, tetapi produk susu fermentasi seperti yoghurt dan kefir punya efek sebaliknya. Kandungan mikroorganisme (probiotik) yang tinggi pada yoghurt dan kefir bisa dimanfaatkan sebagai pelunak feses dan meningkatkan kesehatan usus.

Pada sebuah studi dalam jurnal BMC Nutrition tahun 2014, tim peneliti menggunakan probiotik untuk melihat efektivitas yoghurt dalam mengobati sembelit. Selama 2 minggu, peneliti meminta partisipan berusia 18-45 tahun yang mengalami konstipasi kronis untuk mengonsumsi 180 ml yoghurt probiotik tawar setiap hari.

Dari penelitian tersebut, ditemukan bukti bahwa Lactobacillus acidophilus, polydextose, dan Bifidobacterium lactis yang ada dalam probiotik dapat mempercepat partisipan untuk buang air besar.

4. Ubi jalar

freepik.com/dashu83

Tidak hanya menyediakan sejumlah mineral dan vitamin, ubi jalar juga memiliki serat yang tinggi, lho. Menurut Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA), satu ubi jalar ukuran sedang (150 gram) mengandung 4 gram serat tidak larut seperti pektin, lignin, dan selulosa.

Dari studi berjudul “Improvement of Constipation in Leukemia Patients Undergoing Chemotherapy Using Sweet Potato” yang dimuat dalam Cancer Nursing tahun 2016, sebanyak 57 pasien leukemia yang melakukan kemoterapi diminta mengonsumsi ubi jalar selama beberapa hari (FYI, salah satu efek samping kemoterapi adalah sembelit). Ternyata, dalam waktu 4 hari saja, pasien lebih mudah BAB dan melaporkan perutnya lebih nyaman dibanding mereka yang tidak mengonsumsi ubi jalar.

Baca Juga: Perut Begah? Ini 7 Cara Ampuh Mengatasi Sembelit pada Ibu Hamil

Verified Writer

IamLathiva

Love To See, Love To Read, and Love To Share.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya