TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Ancaman Penyakit saat Musim Hujan, Waspada!

Hindari genangan air di sekitar rumah

ilustrasi perempuan menggunakan payung (pexels.com/Christiano Sinisterra)

Meskipun membawa keberkahan bagi tanah dan sumber daya alam, seringkali musim hujan juga membawa sejumlah ancaman serius terhadap kesehatan manusia. Dalam periode ini, kondisi lingkungan yang lembap dan genangan air yang meluas menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangbiakan berbagai penyakit. Dari Demam Berdarah hingga Leptospirosis sehingga musim hujan membawa tantangan tersendiri dalam menjaga kesehatan masyarakat.

Berikut ancaman kesehatan yang muncul selama musim hujan dan langkah-langkah yang dapat diambil untuk melindungi diri dari risiko tersebut. Yuk, disimak!

1. Demam berdarah

ilustrasi nyamuk (pexels.com/Pixabay)

Selama musim hujan, fenomena genangan air seringkali menciptakan kondisi yang sangat mendukung perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti, vektor utama penyakit Demam Berdarah (DBD). Nyamuk ini memiliki kecenderungan untuk bertelur di air yang stagnan. Seiring dengan meningkatnya jumlah genangan air, risiko penularan penyakit DBD secara signifikan meningkat. Dalam menghadapi situasi ini, penting untuk meningkatkan upaya pencegahan yang lebih cermat, seperti melakukan pembersihan rutin di tempat-tempat yang memiliki potensi sebagai tempat berkembang biak nyamuk, termasuk pot-pot bunga, bak mandi, dan segala wadah air tergenang lainnya.

Selain itu, kesadaran masyarakat perlu ditingkatkan tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sekitar selama musim hujan. Kampanye edukasi dapat menekankan betapa vitalnya peran setiap individu dalam mengurangi genangan air di sekitar rumah, sehingga dapat membantu memutus rantai penularan penyakit DBD. Dengan memahami perilaku nyamuk Aedes aegypti dan menjalankan tindakan pencegahan yang tepat, masyarakat dapat berkontribusi secara positif untuk meminimalkan dampak penyakit Demam Berdarah.

2. Leptospirosis

ilustrasi tikus (pexels.com/Pixabay)

Leptospirosis, suatu penyakit bakterial yang dapat menimbulkan masalah kesehatan serius yang menjadi perhatian khusus saat musim hujan tiba. Air yang terkontaminasi oleh urine hewan yang terinfeksi menjadi medium utama penularan penyakit ini. Manusia dapat terinfeksi melalui kontak langsung dengan air atau lumpur yang tercemar, yang seringkali lebih meluas selama musim hujan. Oleh karena itu, selama musim hujan sangat penting untuk memahami risiko yang terkait dengan keberadaan hewan liar di sekitar lingkungan rumah.

Upaya pencegahan Leptospirosis melibatkan langkah-langkah proaktif seperti menjauhi area-area yang berpotensi terkontaminasi. Kampanye penyuluhan juga dapat membantu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang cara-cara menjaga kebersihan dan melindungi diri dari potensi risiko Leptospirosis. Dengan pengetahuan yang memadai dan tindakan pencegahan yang tepat, seseorang dapat menjaga kesehatan mereka sendiri dan mengurangi risiko penularan Leptospirosis saat musim hujan melanda.

Baca Juga: 7 Tips Liburan Ketika Musim Hujan, Yuk Jaga-jaga

3. Infeksi saluran pernapasan

ilustrasi menggunakan masker (pexels.com/Engin Akyurt)

Kelembaban tinggi dan fluktuasi suhu selama musim hujan menciptakan kondisi ideal bagi penyebaran infeksi saluran pernapasan, termasuk influenza dan pilek. Virus-virus ini dapat lebih mudah menyebar karena partikel-partikel virus dapat bertahan lebih lama di udara yang lembap. Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan kesadaran akan kebersihan diri sebagai langkah utama dalam mencegah infeksi saluran pernapasan.

Selain menjaga kebersihan diri, tindakan seperti melibatkan praktik mencuci tangan secara teratur dengan sabun, menghindari kontak dengan orang yang sedang sakit, dan menggunakan masker saat berada di tempat-tempat umum. Kampanye penyuluhan di tingkat komunitas juga dapat memberikan informasi tentang pentingnya vaksinasi influenza selama musim hujan. Dengan penerapan langkah-langkah ini, masyarakat dapat meminimalkan risiko terkena infeksi saluran pernapasan dan mendorong kesehatan masyarakat yang lebih baik.

4. Penyakit kulit

ilustrasi kulit tangan (pexels.com/Juan Pablo Serrano Arenas)

Lingkungan lembap dan basah selama musim hujan menciptakan kondisi yang meningkatkan risiko infeksi kulit, seperti kurap dan eksim. Kebersihan diri menjadi sangat penting dalam mencegah penyakit kulit ini. Selain menjaga kebersihan tubuh secara rutin, penting untuk memberikan perhatian khusus pada kebersihan kulit yang berpotensi terpapar air hujan atau lingkungan lembap.

Dalam upaya pencegahan, mengeringkan diri dengan baik setelah terkena air hujan atau setelah beraktivitas fisik di lingkungan basah sangat dianjurkan. Menggunakan pakaian yang nyaman dan tidak terlalu lembap juga dapat membantu mencegah pertumbuhan mikroorganisme penyebab penyakit kulit. Selain itu, penting untuk menghindari berbagi barang pribadi seperti handuk karena ini dapat menjadi sumber penyebaran infeksi kulit. Dengan menjalankan tindakan pencegahan ini, seseorang dapat meminimalkan risiko terkena penyakit kulit dan menjaga kesehatan kulit mereka selama musim hujan.

Verified Writer

Yoga Hendriyansah

Just be yourself

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya