Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
potret kuku seseorang yang dihias
potret kuku seseorang yang dihias (pexels.com/Designecologist)

Intinya sih...

  • Struktur kuku terdiri dari lempeng kuku, matriks kuku, lunula, dasar kuku, hiponikium, eponikium, kutikula, dan perionikium.

  • Kuku membantu memperkuat cengkeraman tangan, membantu gerak motorik, dan merasakan sensasi tertentu.

  • Fungsi-fungsi kuku juga dapat menjadi pertanda masalah kesehatan tertentu pada tubuh kita.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Selain gigi, kuku jadi bagian luar tubuh lain yang punya karakteristik struktur keras. Kuku bisa ditemukan pada masing-masing jari di tangan dan kaki. Bagian ini akan terus tumbuh seumur hidup selama tidak dicabut sampai ke akarnya. Terkait hal ini, setiap orang punya preferensi masing-masing. Ada yang suka membiarkan kuku tumbuh panjang dan ada pula yang rutin memotongnya setiap beberapa waktu sekali.

Selain itu, menghiasi kuku sudah jadi salah satu tren yang dilakukan manusia sejak dulu. Dengan ditutupi berbagai warna dan pernak-pernik, tampilan kuku seseorang dapat menjadi lebih segar dan cantik. Akan tetapi, kehadiran kuku jelas bukan hanya untuk kecantikan. Ada beberapa fungsi penting kuku yang sebenarnya jarang kita sadari, padahal sering dirasakan setiap hari. Penasaran apa saja fungsi kuku di tubuh manusia? Yuk, simak ulasan lengkapnya di bawah ini!

Struktur kuku

potret kuku perempuan yang terawat (pexels.com/Valeria Boltneva)

Sebelum masuk pada pembahasan utama, kiranya penting bagi kita untuk mengetahui struktur kuku agar lebih mudah untuk memahami fungsi-fungsi dari bagian tubuh ini. Britannica melansir kalau kuku—atau lempeng kuku—merupakan bagian tubuh transparan yang terbuat dari keratin. Ia terdiri atas sel-sel epitel yang sudah “diprogram” secara khusus. Tempat tumbuhnya kuku bernama dermis kulit dan semua prosesnya dimulai dari matriks kuku.

Adapun, letak matriks kuku berada di bawah dasar kuku, tepatnya di dekat akar kuku. Matriks kuku akan memproduksi sel kuku baru sampai membentuk lempeng kuku 0,1 milimeter setiap harinya. Dilansir Healthline, dalam 1 bulan, matriks kuku dapat menumbuhkan sekitar 3,46 milimeter kuku. Artinya, kalau kita kehilangan mayoritas lempeng kuku sampai mendekati akar, butuh waktu sekitar 6 bulan untuk menumbuhkannya kembali secara utuh.

Selain matriks kuku, ada lunula yang berada tepat di bawah kulit dan terlihat berwarna putih berbentuk sabit. Di bawahnya lagi, terdapat dasar kuku yang jadi penghubung antara lempeng kuku dengan jari. Terdapat jaringan darah, saraf, dan melanosit. Selanjutnya, ada hiponikium yang merupakan kulit di bagian ujung luar kuku. Eponikium adalah lipatan kulit tipis antiair di pangkal kuku yang melindungi matriks, sedangkan kutikula merujuk pada lapisan kulit mati yang menempel di permukaan kuku. Terakhir, perionikium adalah jaringan di sekitar tepi kuku dan jari.

1. Memperkuat cengkeraman

ilustrasi kuku (pexels.com/Eren Li)

Oke, setelah membahas soal bagian-bagian kuku, kita masuk pada pembahasan utama. Fungsi pertama kuku yang jarang kita sadari ialah kehadirannya yang ternyata membantu daya cengkeram tangan kita saat hendak memegang benda tertentu. Dilansir Medical News Today, kuku sendiri sudah cukup keras untuk membantu jari menahan objek. Namun, ternyata ada bantuan lain dari pembuluh darah yang ada tepat di bawah kuku.

Aliran darah ini terbilang sangat kecil. Meski begitu, ukuran ini justru sangat berguna untuk menyalurkan darah ke sekitar saat kita menggenggam objek tertentu. Jadi, ketika pembuluh darah lain tidak dapat mengaliri darah secara optimal, pembuluh darah kecil yang ada di bawah kuku ini mampu menjaga aliran darah di sekitar jari sekalipun saat sedang menggenggam sesuatu dengan erat.

2. Membantu gerak motorik dan merasakan sensasi tertentu

kuku sekumpulan perempuan (pexels.com/Chu Chup Hinh)

Selain memperkuat genggaman sekaligus menjaga aliran darah di sekitar jari, kuku turut membantu kita dalam melakukan berbagai gerakan motorik. Maksudnya, beberapa aksi yang kita lakukan dengan jari pasti melibatkan kuku. Malahan, beberapa aktivitas motorik ini akan jadi kurang optimal tanpa kehadiran kuku.

Health melansir kalau beberapa gerakan motorik yang ditopang atau dibantu kuku itu ialah kemampuan untuk menggaruk bagian tubuh lain, membalik halaman buku, mencakar sesuatu yang mengancam, mengangkat barang, sampai membuka sesuatu. Malahan, kuku ternyata turut membantu kita dalam merasakan sensasi tertentu, lho. Berkat saraf-saraf yang ada di bawahnya, kuku dapat memberi sinyal rasa sakit pada otak jika ada kondisi yang kurang baik.

Lewat sinyal rasa sakit yang diberikan kuku, kita dapat memitigasi andai kata kuku sedang mengalami masalah tertentu. Sensasi peraba yang dimiliki kuku turut bermanfaat untuk merasakan tekanan yang dirasakan. Hal ini sangat berguna bagi kita untuk mengetahui seberapa kuat tekanan yang dapat ditoleransi jari sebelum mulai merasakan sakit.

3. Melindungi tubuh

Tergantung bentuknya, ternyata kuku dapat memberi informasi soal kesehatan tubuh. (pexels.com/João Jesus)

Dari luar, kita pasti paham betul kalau kuku dapat melindungi ujung jari kita saat menghantam objek tertentu. Namun, fungsi melindungi ini ternyata bukan hanya pada sesuatu yang terlihat oleh kita. Sebab, kuku diketahui mampu menjaga kita dari sesuatu yang mungkin tak kita duga sebelumnya, yakni DNA.

Jadi, kuku memiliki DNA yang khas antarindividu. Dilansir Very Well Health, DNA yang ada di dalam kuku ternyata bisa diambil ketika kuku tersebut menempel pada seseorang, misalnya karena pertarungan yang mengancam nyawa. Adapun, DNA tersebut dapat menjadi bukti di persidangan. Ditambah lagi, sebagai bagian luar tubuh, kuku turut berfungsi untuk melindungi jari dan tangan kita dari virus serta bakteri yang bisa saja menempel saat kita sentuh sehari-hari. Malahan, bentuk atau penampilan tertentu pada kuku kita ternyata bisa jadi pertanda masalah kesehatan tertentu pada tubuh kita, lho.

Dilansir Healthline, kuku yang mengalami clubbing, yang ditandai dengan lengkungan ekstrem di sekitar ujungnya, menandakan kalau kita sedang kekurangan oksigen ataupun merasakan masalah paru-paru kronis. Kemudian, ada masalah bernama koilonychia yang ditandai dengan bentuk kuku seperti huruf U, yang seharusnya C. Ini menandakan kalau orang tersebut kekurangan zat besi. Kemudian, ada bentuk pincer atau kuku berbentuk bulat; pitting yang ditandai dengan kuku agak masuk ke dalam; garis horizontal yang menandakan kekurangan albumin untuk menyalurkan cairan di dalam tubuh; sampai garis hitam yang menandakan kondisi melanoma subungual atau pendarahan di dalam kuku.

Di balik fungsi-fungsi kuku, bagian tubuh ini sebenarnya tetap rentan terhadap beberapa masalah. Kuku tangan dan kaki bisa terserang jamur kuku (onychomycosis), infeksi bernama paronychia, psoriasis kuku, serta kuku yang tumbuh ke dalam kulit jari (onychocryptosis). Kalau tidak mau terserang masalah ini, rajin bersihkan, jaga kelembaban, dan potong kuku secara rutin, ya!

Referensi
"A Complete Guide to Your Nail Anatomy". Health. Diakses Juli 2025.
"Nail". Encyclopaedia Britannica. Diakses Juli 2025.
"Structure and Growth of Fingernails and Toenails". Very Well Health. Diakses Juli 2025.
"What to know about nail anatomy". Medical News Today. Diakses Juli 2025.
"Why Do We Have Fingernails and Toenails?". Healthline. Diakses Juli 2025.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorYudha ‎