ilustrasi pasangan (pexels.com/cottonbro)
Jangan salah, flirting juga punya manfaat yang baik bagi kesehatan mental. Dengan catatan, tidak dilakukan secara berlebihan atau justru norak. Berikut beberapa manfaatnya.
- Meningkatkan kepercayaan diri
Saat menjalin relasi, tak jarang kamu akan mendengar kalimat yang merendahkan diri atau justru mengkritik. Hal tersebut dapat melukai kepercayaan dirimu. Nah, flirting bisa jadi cara meningkatkan kembali kepercayaan diri tersebut.
Journal of Nonverbal Behaviour menunjukkan bahwa ketika menggoda orang lain dan mendapat respons, secara otomatis seseorang akan merasa diinginkan dan layak diperhatikan orang lain. Namun, perlu dicatat bahwa sebetulnya satu-satunya langkah terbaik untuk mempertahankan kepercayaan diri adalah dengan menopang diri sendiri.
Flirting juga dapat membantu meredakan stres, lho. Hal ini bisa berupa tindakan yang dilakukan secara sederhana, misalnya bercanda dengan teman-teman atau melakukan olok-olok ala pertemanan yang tidak menyinggung, sebagaimana yang hasil penelitian dalam jurnal Organizational Behavior and Human Decision Processes.
Namun, ada batas penting yang harus dipahami dalam melemparkan jokes kepada orang lain. Olok-olok yang dimaksud baiknya bukanlah hal-hal yang merendahkan apalagi menjurus ke pelecehan seksual.
- Meningkatkan keterampilan komunikasi
Komunikasi menjadi keterampilan penting dalam sebuah hubungan. Nah, flirting bisa menjadi salah satu metodenya. Ketika dapat memahami momen yang tepat untuk membangkitkan tawa, menjadi pendengar, keterampilan komunikasi akan meningkat.
Sebuah penelitian dalam jurnal Sexual and Relationship Therapy menyebutkan bahwa komunikasi merupakan landasan penting yang harus dibangun dalam sebuah hubungan. Terlebih, ketika terjadi konflik dan ini bisa dihindari.
- Membantu merasa lebih seksi
Flirting dapat menciptakan energi positif, terutama ketika ada ketertarikan pada kedua sisi. Saat sama-sama menikmati situasi, maka akan tampak 'percikan'.
Obrolan dua arah yang saling bersahutan dapat menciptkana situasi baru yang mengasyikkan dan 'membumbui' waktu yang dihabiskan bersama. Jika dilakukan secara intens, unsur seks bisa terselip di antaranya. Tak heran jika dua orang tertarik untuk menjalin hubungan sebagai hasil dari flirting yang dilakukannya.