Apa Itu Flirting? Ini Pengertian dan Tips Melakukannya

Jangan dulu antipati ketika mendengar kata flirting. Meski terdengar sebagai hal negatif, nyatanya flirting punya manfaat untuk hubunganmu, lho. Apa pun bentuknya, flirt alias rayuan dapat memberi bumbu-bumbu menyenangkan asal dilakukan dengan tepat.
Sebelum judging, baca dulu apa itu flirting dan manfaatnya bagi hubunganmu. Plus, ketahui juga tips melakukannya agar proses merayu yang kamu lakukan tidak terdengar cringe atau malah membuat pasangan bergidik geli.
Apa itu flirting?
Flirting adalah cara berkomunikasi yang menunjukkan seseorang tertarik atau berusaha menarik orang lain. Dalam bahasa Indonesia, flirting memiliki arti yang serupa dengan menggoda atau merayu. Bukan tanpa alasan, bentuk flirting umumnya berupa tindakan yang menjurus pada godaan, baik secara sosial maupun seksual.
Flirting tidak selalu melibatkan bahasa lisan. Upaya menggoda juga dapat dilakukan melalui gerakan tubuh alias gestur, pesan singkat, hingga tindakan lainnya yang bertujuan untuk menarik perhatian.
Gaya flirting
Jeffery Hall, Asisten Profesor Studi Komunikasi di University of Kansas di Lawrence, mengungkapkan bahwa flirting bisa jadi bagian awal untuk mengembangkan sebuah hubungan. Hall bersama rekan-rekannya pun telah mengidentifikasi gaya flirting mayoritas individu.
- Rayuan fisik
Tindakan ini melibatkan komunikasi minat seksual kepada pasangan. Bentuk rayuan ini dapat berpengaruh pada hubungan dan ikatan emosional alias chemistry.
- Rayuan tradisional
Dikatakan demikian apabila flirting dilakukan oleh laki-laki yang kemudian menjadi pemeran aktif, sedangkan perempuan pasif. Baik laki-laki maupun perempuan yang mengunakan rayuan tradisional biasanya ingin mengenal pasangan secara perlahan.
- Rayuan sopan
Seseorang melakukan flirt dengan memperhatikan bagaimana ia berucap. Sederhananya, mereka menggunakan tata krama dan cara yang lebih hati-hati untuk mengungkapkan ketertarikannya.
- Rayuan tulus
Bentuk rayuan ini berupa komunikasi ketertarikan yang tulus dan menunjukkan keinginan membangun ikatan emosional yang kuat. Perempuan mendapatkan skor lebih tinggi pada gaya rayuan satu ini.
- Menggoda main-main
Menggoda main-main umumnya tidak menunjukkan ketertarikan bermakna. Tujuan dari tindakan ini bukan untuk hubungan serius. Sebagian besar melakukannya untuk meningkatkan kepercayaan diri.
Manfaat flirting
Jangan salah, flirting juga punya manfaat yang baik bagi kesehatan mental. Dengan catatan, tidak dilakukan secara berlebihan atau justru norak. Berikut beberapa manfaatnya.
- Meningkatkan kepercayaan diri
Saat menjalin relasi, tak jarang kamu akan mendengar kalimat yang merendahkan diri atau justru mengkritik. Hal tersebut dapat melukai kepercayaan dirimu. Nah, flirting bisa jadi cara meningkatkan kembali kepercayaan diri tersebut.
Journal of Nonverbal Behaviour menunjukkan bahwa ketika menggoda orang lain dan mendapat respons, secara otomatis seseorang akan merasa diinginkan dan layak diperhatikan orang lain. Namun, perlu dicatat bahwa sebetulnya satu-satunya langkah terbaik untuk mempertahankan kepercayaan diri adalah dengan menopang diri sendiri.
- Mengurangi stres
Flirting juga dapat membantu meredakan stres, lho. Hal ini bisa berupa tindakan yang dilakukan secara sederhana, misalnya bercanda dengan teman-teman atau melakukan olok-olok ala pertemanan yang tidak menyinggung, sebagaimana yang hasil penelitian dalam jurnal Organizational Behavior and Human Decision Processes.
Namun, ada batas penting yang harus dipahami dalam melemparkan jokes kepada orang lain. Olok-olok yang dimaksud baiknya bukanlah hal-hal yang merendahkan apalagi menjurus ke pelecehan seksual.
- Meningkatkan keterampilan komunikasi
Komunikasi menjadi keterampilan penting dalam sebuah hubungan. Nah, flirting bisa menjadi salah satu metodenya. Ketika dapat memahami momen yang tepat untuk membangkitkan tawa, menjadi pendengar, keterampilan komunikasi akan meningkat.
Sebuah penelitian dalam jurnal Sexual and Relationship Therapy menyebutkan bahwa komunikasi merupakan landasan penting yang harus dibangun dalam sebuah hubungan. Terlebih, ketika terjadi konflik dan ini bisa dihindari.
- Membantu merasa lebih seksi
Flirting dapat menciptakan energi positif, terutama ketika ada ketertarikan pada kedua sisi. Saat sama-sama menikmati situasi, maka akan tampak 'percikan'.
Obrolan dua arah yang saling bersahutan dapat menciptkana situasi baru yang mengasyikkan dan 'membumbui' waktu yang dihabiskan bersama. Jika dilakukan secara intens, unsur seks bisa terselip di antaranya. Tak heran jika dua orang tertarik untuk menjalin hubungan sebagai hasil dari flirting yang dilakukannya.
Tanda seseorang flirting kepadamu
Faktanya, tidak semua orang dapat menangkap flirt dari orang lain. Penelitian dalam jurnal Communication Research yang melibatkan 52 pasangan menunjukkan bahwa 84 persen orang tahu kapan pasangan tidak flirting kepada mereka. Namun, hanya 28 persen yang memahami maksud dan tujuan flirt pasangan. Jadi, mereka tahu kalau sedang di-flirt, tetapi tidak tahu maksudnya apa.
Sekitar 36 persen laki-laki cenderung merasa benar bahwa perempuan sedang menggodanya. Sementara itu, hanya 18 persen perempuan yang mendeteksi godaan dari laki-laki dengan benar. Perempuan cenderung menganggap laki-laki yang tersenyum kepadanya hanya bersikap ramah, misalnya.
Lantas, apa saja tanda-tanda seseorang benar-benar sedang flirting? Berikut ciri-cirinya:
- Mempertahankan kontak mata dalam waktu lama atau melakukan pandangan singkat dengan frekuensi sering
- Memainkan pakaian, misalnya kancing baju atau dasi
- Memberikan sanjungan yang sedikit awkward. Biasanya melalui jokes dengan batasan wajar yang tidak sampai mengolok-olok
- Melibatkan sentuhan ‘tidak sengaja’ ketika kamu berbicara. Contohnya, menepuk ketika tertawa atau menyenggol dengan kaki saat menunjukkan sesuatu
- Alis terangkat ketika berkomunikasi denganmu. Besar kemungkinan ini merupakan tindakan reflek tubuhsehingga terjadi sangat cepat
- Membiarkanmu mengetahui semua tanda-tanda yang ia tunjukkan alias tidak berusaha mengelak
- Memiliki body language yang terbuka. Misalnya, menghadap ke kamu tanpa melipat tangan
- Jadi yang pertama merespons unggahanmu pada media sosial
- Menggeser tubuhnya jadi lebih dekat.
Tips melakukan flirting
Bukan hanya sebagai penerima, ada juga tips buat kamu yang ingin PDKT dengan calon pasangan melalui metode ini. Berikut tips melancarkan komunikasi nonverbal melalui flirting ke calon pasangan:
- Jangan genit! Siulan maupun mengedipkan mata merupakan upaya yang baiknya tidak dilakukan
- Do the first move! Jangan ragu memulai dulu ketika sudah tertarik
- Buat lebih santai. Kamu tidak harus mengungkapkan ketertarikan pada pertemuan pertama, kok. Take your time, tidak ada salahnya membangun komunikasi lebih intens terlebih dahulu
- Perhatikan bahasa tubuh. Baik kontak mata,tersenyum, menghadap ke doi, hingga menangkap mata sesekali
- Lemparkan pujian yang bijaksana, tetapi tidak berlebihan apalagi tak realistis
- Buka percakapan nyata. Misalnya, bercerita tentang aktivitas sehari-hari atau hal sederhana lainnya
- Perhatikan bagaimana ia merespons. Jika menunjukkan tanda-tanda tidak nyaman, seperti menjauhkan fisik atau tidak membalas pesan, stop tindakanmu.
Sudah memahami apa itu flirting? Saatnya diterapkan kepada pasangan untuk meningkatkan intensitas hubungan. Jangan untuk ghosting orang, lho!
Referensi:
"Flirting". Psychology Today. Diakses Januari 2025.
"How To Flirt More Naturally, According To Dating Experts". Mind Body Green. Diakses Januari 2025.
"How do You Know if Someone is Flirting with You?". Flirtology. Diakses Januari 2025.
Hall, Jeffrey A., Chong Xing, and Seth Brooks. “Accurately Detecting Flirting.” Communication Research 42, no. 7 (May 25, 2014): 939–58.
"Why Flirting Is Good for Your Mental Health". Verywell Mind. Diakses Januari 2025.
Hall, Jeffrey A., and Chong Xing. “The Verbal and Nonverbal Correlates of the Five Flirting Styles.” Journal of Nonverbal Behavior 39, no. 1 (September 27, 2014): 41–68.
Sheppard, Leah D., dkk. “The Stress-Relieving Benefits of Positively Experienced Social Sexual Behavior in the Workplace.” Organizational Behavior and Human Decision Processes 156 (November 18, 2019): 38–52.
Lachica, Nathaniel, dkk. “What Did I Just Say? An Individualized Behavior Skills Training for Listening Behaviors of Adult Participants in Romantic Relationships.” Sexual & Relationship Therapy 38, no. 4 (May 19, 2021): 732–55.