ilustrasi makanan gluten-free (vecteezy.com/Arunporn Thanapotivirat)
Lonjakan minat terhadap pola makan gluten-free bukan semata karena meningkatnya diagnosis penyakit terkait gluten. Banyak orang kini menjalani diet ini karena menganggapnya sebagai langkah menuju gaya hidup yang lebih sehat. Beberapa selebritas dan pemengaruh (influencer) kesehatan juga turut mempopulerkan diet ini, bahkan mengklaim merasakan manfaat, seperti peningkatan energi, pencernaan yang lebih baik, hingga penurunan berat badan.
Kendati begitu, masih diperlukan kajian ilmiah lebih lanjut untuk memastikan klaim tersebut berlaku secara umum. Meski banyak orang merasa lebih baik setelah menjalani pola makan bebas gluten, belum tentu penyebabnya ialah pengurangan gluten itu sendiri. Bisa jadi hal itu terjadi karena peningkatan konsumsi makanan segar dan alami, bukan karena hilangnya gluten dalam diet. Karena itu, penting bagi siapa pun yang tertarik menjalani pola makan ini untuk tetap kritis dan tidak asal mengikuti tren.
Memahami apa itu gluten-free penting agar kamu bisa menentukan apakah pola makan ini memang sesuai dengan kebutuhan dan kesehatanmu. Bagi yang tidak memiliki gangguan terkait gluten, menjalani pola makan ini tanpa dasar medis justru bisa menimbulkan risiko kekurangan nutrisi. Konsultasi dengan tenaga medis atau ahli gizi bisa membantu memastikan pilihan untuk mengonsumsi makanan yang mengandung gluten-free agar tetap aman dan bergizi. Kini, kamu sudah tahu lebih banyak soal apa itu gluten-free, kan? Semoga penjelasan di atas bisa membantumu membuat keputusan terbaik untuk tubuhmu sendiri.
Referensi
“‘Gluten-Free’ Means What It Says”. U.S. Food and Drug Administration (FDA). Diakses Juli 2025.
“Gluten-Free”. Food & Hotel Asia Glossary. Diakses Juli 2025.
“Gluten-Free Diet 101: The Beginner’s Guide to Going Gluten-Free”. Healthline. Diakses Juli 2025.
“Spotlight on... Gluten-free”. BBC Good Food. Diakses Juli 2025.