ilustrasi trauma karena hubungan inces (pixabay.com/Anemone123)
Inses gak hanya merugikan secara hukum dan medis, tetapi juga memberikan dampak psikologis jangka panjang pada korban, terutama jika dilakukan secara paksa. Dalam banyak kasus, korban inses mengalami trauma berat. Hal ini bisa berlangsung hingga dewasa.
Menurut American Psychological Association, pengalaman pelecehan seksual dalam keluarga memiliki efek yang lebih dalam dibandingkan pelecehan oleh orang asing karena adanya unsur pengkhianatan dan kerusakan kepercayaan yang sangat personal. Adapun, dampak kesehatan fisik dan genetik yang paling umum dari inses:
- Kelainan genetik dan cacat bawaan
Salah satu dampak paling serius dari inses ialah meningkatnya risiko kelainan genetik. Anak-anak dari pasangan sedarah memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk mewarisi dua salinan gen resesif yang menyebabkan gangguan genetik langka. Menurut riset oleh Bittles dan Black (2010), risiko kelainan genetik pada anak hasil inses bisa mencapai 40 persen lebih tinggi dibanding anak dari pasangan yang tidak berkerabat.
- Difabel mental dan perkembangan kognitif yang terhambat
Inses juga dapat menyebabkan anak mengalami keterlambatan perkembangan kognitif dan mental. Hal ini terjadi akibat kombinasi antara faktor genetik dan kondisi prenatal yang gak mendukung. Hubungan sedarah pun meningkatkan potrensi autisme, keterbelakangan mental, dan gangguan perilaku.
- Peningkatan risiko kematian neonatal dan keguguran
Studi dari World Health Organization (WHO) menunjukkan bahwa hubungan inses dapat meningkatkan kemungkinan bayi lahir meninggal atau meninggal dalam minggu pertama kehidupan. Itu karena komplikasi genetik dan kelainan organ yang mungkin gak terdeteksi selama kehamilan. Selain itu, perempuan yang menjadi korban inses juga lebih rentan mengalami keguguran berulang dan kehamilan bermasalah.
- Masalah reproduksi dan infertilitas
Korban inses perempuan sering mengalami gangguan pada sistem reproduksi. Trauma fisik dari hubungan seksual yang gak wajar atau dipaksakan bisa menyebabkan kerusakan organ reproduksi, seperti rahim atau ovarium. Selain itu, stres kronis dan gangguan psikologis juga dapat menyebabkan gangguan menstruasi hingga infertilitas permanen.
- Masalah kesehatan kronis dan gizi buruk
Anak-anak hasil hubungan inses juga dilaporkan mengalami gangguan kekebalan tubuh, gangguan metabolisme, dan gizi buruk. Banyak dari mereka lahir dengan kondisi medis kronis yang memerlukan perawatan seumur hidup. Dalam keluarga disfungsional yang menjadi tempat terjadinya inses, perawatan kesehatan dan pola makan anak sering kali terabaikan.
Memahami apa itu hubungan inses bukan hanya soal mengetahui definisinya, tetapi juga memahami risiko, dampak, dan betapa pentingnya lingkungan yang aman bagi anak-anak. Inses bukan sekadar pelanggaran hukum atau norma sosial, ini adalah bentuk kekerasan seksual yang meninggalkan luka dalam bagi korban, baik secara fisik maupun mental. Semoga dengan semakin banyak orang yang memahaminya, semakin besar kemungkinan kita menciptakan lingkungan yang aman dan sehat untuk generasi mendatang.
Referensi
"Incest". Patient.info. Diakses pada Mei 2025.
"Incest". Cornell Law School. Diakses pada Mei 2025.
"Understanding Incest as Sexual Abuse". SAGE Journals. Diakses pada Mei 2025.
"Father-Daughter Incest: With or Without Violence". PubMed. Diakses pada Mei 2025.
"Violence Against Women". World Health Organization (WHO). Diakses pada Mei 2025.
"Incest". ScienceDirect. Diakses pada Mei 2025.
"Incest". IACCP. Diakses pada Mei 2025.
"What is Incest?". IDAS. Diakses pada Mei 2025.
"The Impact of Incest: Long-Term Effects". PubMed. Diakses pada Mei 2025.
"Child Abuse by Father Figures: What Kind of Families Are Safest for Children to Grow Up In?". Center for Research on Women and Families. Diakses pada Mei 202