Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Heboh Grup Inses Fantasi Sedarah, Kemkomdigi Proses ke Facebook

ilustrasi kekerasan (IDN Times/Aditya Pratama)
Intinya sih...
  • Grup Facebook 'Fantasi Sedarah' beranggotakan 32 ribu orang.
  • Anggota grup membagikan konten dan foto keluarga dengan narasi seksual, termasuk inses.
  • Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital Kementerian Komdigi sudah berkoordinasi dengan Facebook terkait hal ini.

Jakarta, IDN Times - Media sosial dihebohkan dengan munculnya grup Facebook bernama 'Fantasi Sedarah'. Grup ini berisi ribuan anggota dan dikecam publik. Pasalnya grup ini berisi percakapan dan pengalaman yang dibagikan terkait hal-hal menyimpang berbau sensual dan seksual terhadap anggota keluarga sendiri atau berkonotasi "inses".

Menanggapi hal ini, Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital Kementerian Komdigi, Alexander Sabar mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Facebook terkait hal ini.

"Sedang kita proses ke Facebook (FB)," kata Alexander kepada IDN Times, Jumat (16/5/2025).

1. Grup ini beranggotakan 32 ribu orang

ilustrasi menggunakan medsos (pexels.com/Darlene Alderson)

Grup Facebook yang bernama 'Fantasi Sedarah' imi beranggotakan 32 ribu. Di dalamnya mereka membagikan konten hingga foto keluarga sendiri seperti anak dengan narasi seksual. Dalam postingan yang dibagikan, pengirim konten mengaku sebagai anggota keluarga dan memiliki hasrat seksual pada keluarganya.

Dari aktivitas postingan akun itu juga publik dihebohkan dengan pengiriman mayat bayi dengan ojek online yang ternyata pelakunya adalah kakak beradik, keduanya ternyata pelaku inses.

2. Minta Komdigi dan Polri segera tindak grup ini

Ilustrasi media sosial. IDN Times/Paulus Risang

Sebelumnya Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni, meminta agar Polri dan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) segera menindak grup Facebook "Fantasi Sedarah" yang meresahkan. Dia mengatakan grup itu sangat menjijikan.

“Ini sangat menjijikkan. Karenanya saya minta Polisi dan Komdigi telusuri dan tindak para pengelola maupun anggota grup kotor tersebut," kata Sahroni, dikutip dari keterangan resmi, Jumat (16/5/2025).

3. Minta agar tak ada ruang bagi pelaku inses

Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni panggil pengelola Taman Safari. (IDN Times/Amir Faisol)

Sekretaris Fraksi Partai NasDem itu bahkan mendesak, agar aktivitas grup itu segera dihentikan. Pasalnya, janhan sampai keberadaan malah melanggengkan perilaku menyimpang.

"Kalau tidak kita hentikan dan sampai fantasinya jadi kenyataan, ini akan menyebabkan pidana kekerasan seksual yang luar biasa menghancurkan korban. Jadi mereka harus dicari, dan dibina secara psikologis, dan kita hentikan mereka sebelum kejadian,” katanya.

Dia meminta agar para pihak yang terindikasi memiliki fantasi dan pelaku inses tidak diberi ruang di media sosial maupun di kehidupan masyarakat, maka seluruh celah, kata dia harus ditutup.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us