Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
gambar segelas matcha latte (unsplash.com/Daniel Stiel)
gambar segelas matcha latte (unsplash.com/Daniel Stiel)

Bagi sebagian orang, meminum segelas kopi jadi ritual wajib sebelum memulai hari. Kandungan kafein yang ada dalam kopi dapat membantu mengatasi rasa kantuk di pagi hari, sehingga kita bisa lebih fokus dalam bekerja. Namun belakangan ini, kepopuleran kopi mulai tersaingi. Alih-alih secangkir kopi, gak sedikit orang kini beralih ke segelas matcha.

Dilansir Verywell Mind, matcha terbuat dari daun Camellia sinensis, salah satu jenis teh hijau Jepang yang digiling halus hingga menjadi bubuk. Matcha sendiri pertama kali diperkenalkan oleh seorang biksu Buddha Zen bernama Eisai yang menyajikan minuman ini pada upacara minum teh sekitar tahun 1100 Masehi. Dibandingkan dengan kopi, matcha latte atau matcha yang dicampur dengan susu memang punya rasa yang lebih enak. Namun di balik rasanya yang nikmat, banyak orang bertanya-tanya apakah matcha juga mengandung kafein seperti kopi? Berikut jawabannya!

1. Apakah matcha mengandung kafein?

gambar matcha yang sudah diseduh (unsplash.com/Payoon Gerinto)

Kafein identik dengan kopi, padahal kenyataannya ada beberapa jenis minuman lain yang juga mengandung kafein. Ternyata, matcha adalah salah satunya. Dilansir Verywell Health, dibandingkan dengan jenis teh hijau lainnya, kandungan kafein pada matcha justru lebih tinggi. Ini karena di tempat asalnya, para petani masih menanam dan merawat tanaman Camellia sinensis dengan cara tradisional.

Berbeda dengan daun teh lain, para petani menutupi tanaman Camellia sinensis dengan tikar bambu di sebagian besar musim untuk melindunginya dari sinar matahari. Cara ini bukan hanya menghasilkan asam amino, dan antioksidan, tapi juga kandungan kafein yang lebih tinggi. 

2. Seberapa besar kandungan kafein pada matcha?

gambar matcha latte dan kopi (unsplash.com/Olena Bohovyk)

Matcha memang mengandung kafein, tapi besaran kandungannya gak selalu sama. Selain proses perawatan, kandungan kafein pada matcha sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Mulai dari varietas, suhu tempat daun Camellia sinensis ditanam, hingga kualitas bubuk matcha itu sendiri. Semakin tinggi kualitasnya, semakin tinggi pula kafein yang dikandungnya.

Dilansir Medical News Today, umumnya matcha mengandung 18,9 sampai 44,4 miligram kafein per gramnya. Secangkir matcha biasanya menggunakan 2 sampai 4 gram bubuk, yang ketika diseduh akan mengandung 75,6 sampai 177,6 miligram kafein. Jumlah ini lebih tinggi dari kopi yang hanya mengandung 10 sampai 12 miligram kafein untuk setiap gram. Untuk membuat secangkir kopi hangat, kita hanya membutuhkan sekitar 10 gram bubuk kopi dengan kandungan 100 miligram kafein.

3. Bagaimana kafein pada matcha berefek pada tubuh?

gambar bubuk matcha yang sedang diseduh (unsplash.com/sentidos humanos)

Kafein adalah zat alami. Pada matcha, kopi, dan minuman lainnya, kafein memberikan rasa pahit. Gak hanya rasa, zat ini juga memberikan efek yang baik bagi tubuh jika dikonsumsi dalam batas wajar. Dilansir Verywell Health, mengonsumsi matcha yang mengandung kafein dapat membantu meningkatkan fokus, perhatian, dan energi kita. Itulah kenapa banyak orang meminumnya saat pagi hari atau saat sedang ngantuk.

Di sisi lain, konsumsi kafein pada matcha juga gak boleh berlebihan karena dapat menyebabkan beberapa masalah. Contohnya, meningkatkan detak jantung, memicu kecemasan berlebih, hingga membuat kamu kesulitan tidur, meningkatkan produksi asam lambung, dan mulas.

Sifat diuretik pada matcha dan kandungan teh lainnya juga bisa meningkatkan frekuensi buang air kecil. Kafein pada matcha termasuk zat yang mudah diserap oleh tubuh. Itulah kenapa, efek samping akan bertahan setidaknya selama 4 jam setelah kamu mengonsumsinya.

Jadi bisa dibilang, matcha termasuk minuman yang sehat dan alternatif yang baik untuk kopi. Kamu yang gak suka sama kopi, bisa mengonsumsi matcha latte sebagai penggantinya. Terlebih lagi, efek kafein yang ada di dalamnya pun gak kalah kuat. Namun hanya karena matcha termasuk sehat, bukan berarti kamu boleh mengonsumsinya secara berlebihan, ya! Tetap batasi konsumsi per hari, terutama jika kamu menambahkan gula ke dalamnya.

Referensi

“I Switched From Coffee to Matcha and Here's How It Affected My Energy”. Verywell Mind. Diakses Mei 2025.
“How Much Caffeine Is Actually in a Cup of Matcha?”. Verywell Health. Diakses Mei 2025.
“Does Matcha Have Caffeine in It?”. Medical News Today. Diakses Mei 2025.
“Does Matcha Contain Caffeine?”. Healthline. Diakses Mei 2025.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team