Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mana yang Lebih Sehat, Matcha atau Teh Hijau?

ilustrasi matcha dan daun teh (pixabay.com/dungthuyvunguyen)
ilustrasi matcha dan daun teh (pixabay.com/dungthuyvunguyen)

Teh merupakan minuman paling populer di seluruh dunia. Bukan hanya sebagai minuman yang lezat, teh juga dihargai karena manfaatnya bagi kesehatan. Ada banyak sekali jenis teh, dan yang paling populer adalah matcha dan green tea atau teh hijau.

Matcha dan teh hijau sama-sama berasal dari tanaman Camellia sinensis. Teh hijau biasanya dijual dalam bentuk kantung teh atau daun segar. Sementara, matcha adalah bubuk halus dari daun teh hijau. Keduanya sering disebut-sebut sebagai minuman sehat yang kaya antioksidan dan menawarkan berbagai manfaat bagi tubuh. Namun, sebenarnya, mana yang lebih sehat, matcha atau teh hijau? Di sini kita akan menjawab pertanyaan tersebut.

1. Perbedaan antara matcha dan teh hijau

ilustrasi daun teh (pixabay.com/highnesser)
ilustrasi daun teh (pixabay.com/highnesser)

Teh hijau dalah salah satu bentuk teh dari tanaman Camellia sinensis. Tanaman ini sama dengan yang digunakan untuk jenis teh lainnya, seperti teh hitam, putih, dan oolong. Hanya saja, untuk membuat teh hijau, daun teh dipanen dan dipanaskan dengan cepat. Tujuannya adalah untuk membantu mencegah daun teroksidasi dan menjadi cokelat. Metode pengolahan teh bisa dikukus, disangrai di wajan, atau dijemur di bawah sinar matahari.

Matcha terbuat dari daun teh yang sama dengan green tea, yaitu Camellia sinensis. Namun, produsen menggunakan teknik penanaman dan pemrosesan khusus untuk mengubah daun Camellia sinensis menjadi matcha. Tanaman teh ditanam di tempat teduh. Tujuannya adalah untuk melindungi tanaman dari sinar matahari dan memperlambat pertumbuhan sehingga menghasilkan daun teh dengan karakteristik yang khas. Setelah dipanen, daun teh dikeringkan dengan cepat untuk meminimalkan oksidasi. Batang dan urat daun kemudian dibuang, dan daun teh digiling menjadi serbuk halus yang berwarna hijau.

2. Proses penyajian matcha dan teh hijau yang berbeda

ilustrasi green tea atau teh hijau (pixabay.com/apple deng)
ilustrasi green tea atau teh hijau (pixabay.com/apple deng)

Teh hijau umumnya disajikan dengan cara diseduh air panas. Hasilnya adalah cairan bening berwarna hijau kekuningan hingga cokelat muda. Pada umumnya, green tea memiliki rasa agak sepat dan agak seperti sayuran hijau. Jika teh diseduh terlalu lama, maka akan menghasilkan minuman yang lebih gelap dan sedikit pahit.

Di sisi lain, matcha disajikan dengan cara dilarutkan dalam air panas. Biasanya, bubuk matcha dan air dilarutkan dengan menggunakan pengocok bambu untuk membantu menghilangkan gumpalan bubuk dan memberikan minuman rasa yang konsisten. Hasilnya adalah minuman berwarna hijau cerah, pekat, dan bagian atasnya sedikit berbusa. Matcha memiliki rasa seperti rumput dan tanah, dengan sedikit rasa manis dan pahit.

3. Antara matcha dan teh hijau, mana yang lebih sehat?

ilustrasi matcha dan daun teh (pixabay.com/dungthuyvunguyen)
ilustrasi matcha dan daun teh (pixabay.com/dungthuyvunguyen)

Baik teh hijau maupun matcha memiliki profil nutrisi yang serupa karena berasal dari tanaman yang sama. Akan tetapi, matcha dinilai lebih sehat. Ini karena matcha diolah dengan cara digiling dan dibuat menjadi bubuk. Jadi, saat membuat matcha, kamu memanfaatkan seluruh daunnya. Sementara, teh hijau disajikan dengan cara diseduh sehingga kamu hanya mendapatkan manfaat dari sari-sarinya saja.

Meskipun matcha dan green tea sama-sama mengandung senyawa bermanfaat, seperti antioksidan, kafein, L-theanine, serta vitamin dan mineral lainnya, jumlah nutrisi yang ditemukan di dalam matcha lebih banyak daripada yang ada di dalam teh hijau. Bonusnya, matcha juga mengandung serat, sementara teh hijau tidak. Jadi, matcha kemungkinan memiliki lebih banyak manfaat daripada teh hijau. 

4. Matcha memiliki banyak manfaat untuk kesehatan

ilustrasi matcha (pixabay.com/Mirko Stödter)
ilustrasi matcha (pixabay.com/Mirko Stödter)

Berikut adalah beberapa manfaat minum matcha secara rutin:

  • Kaya antioksidan, terutama katekin, yang membantu melawan radikal bebas dan mencegah kerusakan sel. 
  • Kombinasi kafein dan L-theanine dalam matcha dapat meningkatkan fokus, memori, dan waktu reaksi, serta memberikan efek tenang tanpa rasa gelisah. 
  • Mendukung kesehatan jantung dengan cara membantu menurunkan kadar kolesterol LDL dan trigliserida.
  • Kandungan EGCG dalam matcha dapat meningkatkan metabolisme dan pembakaran lemak, terutama jika dikombinasikan dengan olahraga. 
  • Mendukung kesehatan hati.
  • Meningkatkan kesehatan mental dengan mengaktifkan jalur dopaminergik di otak.
  • Kafein dalam matcha memberikan dorongan energi yang lebih stabil dibandingkan kopi, berkat L-theanine yang mengurangi efek samping seperti kegelisahan.

Meskipun begitu, disarankan untuk tidak mengonsumsi lebih dari 2 cangkir matcha per hari. Hal ini bertujuan agar kamu terhindar dari efek samping yang tidak diinginkan. 

Akhir kata, baik matcha maupun teh hijau sama-sama merupakan minuman yang sehat. Keduanya menawarkan profil nutrisi yang serupa karena berasal dari tanaman yang sama. Hanya saja, karena proses pengolahan dan penyajiannya, matcha menawarkan persentase nutrisi yang lebih banyak dibandingkan teh hijau sehingga dinilai lebih sehat.

Referensi

“Green Tea vs. Matcha: How Do They Compare?”. Everyday Health. Diakses Mei 2025.
“Matcha vs. Green Tea: What's the Difference?”. Healthline. Diakses Mei 2025.
“Matcha vs. Green Tea: Which One Is Better?”. Medical News Today. Diakses Mei 2025.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Izza Namira
EditorIzza Namira
Follow Us