Meskipun olahraga dapat menjadi alat yang berharga untuk mengelola gejala masalah asam lambung, tetapi gejala yang menetap atau semakin buruk selama aktivitas fisik mungkin mengindikasikan masalah mendasar yang memerlukan perhatian medis. Konsultasikan dengan dokter apabila:
- Gejala mengganggu kehidupan sehari-hari atau rutinitas olahraga.
- Obat-obatan yang dijual bebas tidak memperbaiki gejala.
- Ada tanda-tanda komplikasi, seperti kesulitan menelan atau penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan.
Kesimpulannya, beberapa olahraga berdampak buruk terhadap asam lambung karena meningkatkan tekanan pada area perut atau mengganggu fungsi LES. Meskipun begitu, olahraga berdampak rendah seperti berjalan kaki dan berenang umumnya bermanfaat.
Dengan mengambil langkah pencegahan dan menyesuaikan rutinitas olahraga sesuai kebutuhan, orang dengan masalah asam lambung dapat menjalani gaya hidup aktif tanpa mengorbankan kesehatan.
Referensi
Paul Chang and Frank Friedenberg, “Obesity and GERD,” Gastroenterology Clinics of North America 43, no. 1 (January 3, 2014): 161–73, https://doi.org/10.1016/j.gtc.2013.11.009.
Clark CS, Kraus BB, Sinclair J, Castell DO. Gastroesophageal reflux induced by exercise in healthy volunteers. JAMA. 1989 Jun 23-30;261(24):3599-601.
"Acid Reflux and Exercise." Medical News Today. Diakses Maret 2025.
"The Connection Between Exercise and Acid Reflux." SCNV. Diakses Maret 2025.
"Does Exercise Help Acid Reflux?" SingleCare. Diakses Maret 2025.