Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi hacker (unsplash.com/Kevin Ku)

Perkembangan teknologi makin maju, begitu juga dengan aksi para hacker atau peretas dunia maya. Berbagai industri telah mereka susupi, baik sekadar unjuk kebolehan maupun mengambil keuntungan.

Ancaman ini juga mengintai industri kesehatan. Meningkatnya serangan siber terhadap organisasi layanan kesehatan menyebabkan data jutaan pasien terekspos, membuat nyawa mereka terancam.

Tetap waspada meski kemungkinanya kecil

ilustrasi pompa insulin atau insulin pump (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Mengutip dari laman Healthnews, pada September 2022, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) memperingatkan bahwa pompa insulin tertentu bisa diakses secara tidak sah ke sistem pompa, yang dapat menyebabkan pompa tersebut mengirimkan terlalu banyak atau terlalu sedikit insulin.

Eksperimen mengungkapkan kerentanan serupa pada berbagai perangkat medis, mulai dari monitor jantung bayi berbasis Wi-Fi hingga pompa insulin. Namun, pada kenyataannya, hanya ada sedikit pelanggaran di lapangan.

Meskipun kecil kemungkinannya penjahat akan meretas perangkat medis seseorang, tetapi serangan siber terhadap fasilitas kesehatan telah meningkat pada angka yang mengkhawatirkan, menurut laporan Cynerio dan Ponemon Institute tahun 2022.

Lebih dari separuh (56 persen) organisasi mengalami setidaknya satu serangan siber dalam 24 bulan terakhir, melibatkan perangkat medis yang terhubung ke sistem layanan kesehatan melalui Wi-Fi.

Peretas bertujuan untuk meningkatkan pendapatan dengan mencuri data pasien dan menjualnya.

Penjahat siber mencoba mengenkripsi perangkat sehingga mereka dapat meminta dan mengumpulkan uang tebusan, yang biasanya berkisar antara USD250.000 hingga USD500.000.

Catatan medis yang dicuri dapat membuat pasien rentan terhadap penipuan dan pencurian identitas, sehingga memungkinkan penjahat untuk membeli peralatan medis yang mahal atau membuat klaim asuransi palsu atas nama korban.

Serangan siber terhadap institusi layanan kesehatan juga dapat menimbulkan konsekuensi kesehatan yang serius. Survei yang sama menunjukkan bahwa 24 persen responden melihat angka kematian yang meningkat setelah serangan siber.

Amankan perangkat medismu

Editorial Team

Tonton lebih seru di