ilustrasi pengukuran lingkar pinggang (pexels.com/Anna Tarazevich)
Lemak disimpan dalam sel sebagai trigliserida. Untuk membakar lemak, tubuh harus terlebih dahulu memecahnya menjadi asam lemak dan gliserol untuk memindahkannya ke aliran darah. Proses ini dikenal sebagai lipolisis.
Saat kamu berolahraga, hormon seperti epinefrin dan glukagon dilepaskan untuk mendukung proses oksidasi lemak dan pelepasan asam lemak. Lemak ini kemudian dimanfaatkan sebagai sumber energi dan dibakar. Proses ini dikenal sebagai oksidasi lemak.
Katekin dalam teh hijau, terutama EGCG, dapat mendukung oksidasi lemak dan lipolisis dengan memperkuat efek hormon-hormon yang membakar lemak, seperti katekolamin. EGCG juga mampu menghambat enzim yang memecah hormon norepinefrin. Dengan menghambat enzim ini, kadar norepinefrin meningkat, yang memicu pemecahan lemak.
Selain itu, kandungan kafein dalam teh hijau dapat membantu meningkatkan metabolisme lemak, terutama saat dikonsumsi dalam keadaan istirahat, bukan selama berolahraga.
Secara keseluruhan, teh hijau dapat membantu sel-sel lemak memecah lebih banyak lemak yang kemudian dilepaskan ke aliran darah untuk dimanfaatkan sebagai energi oleh sel-sel tubuh, seperti sel otot.