Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apakah Tubuh Membakar Kalori saat Sedang Sakit?

ilustrasi sakit (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi sakit (pexels.com/cottonbro studio)
Intinya sih...
  • Tubuh memprioritaskan energi untuk melawan infeksi, bukan untuk fungsi tubuh lainnya saat kamu sedang sakit. Ini dikenal sebagai "sickness metabolism".
  • Untuk melawan infeksi, tubuh perlu memproduksi lebih banyak sel imun. Proses ini membutuhkan kalori tambahan karena membuat metabolisme meningkat.
  • Jumlah kalori yang dibakar saat sakit berbeda-beda pada setiap orang, tergantung seberapa parah penyakit dan beberapa faktor lainnya.

Saat sakit, kamu umumnya akan merasa lelah. Ini karena tubuh bekerja keras untuk melawan infeksi. Beberapa orang bertanya-tanya apakah saat sakit tubuh tetap membakar kalori. Jawabannya, iya.

Saat sakit, tubuh membakar kalori ekstra untuk mendukung sistem kekebalan tubuh melawan penyakit. Nah, untuk mengganti kalori yang terbakar ini, kamu harus mendapatkan asupan nutrisi dan hidrasi yang cukup, agar sistem kekebalan tubuh memiliki energi yang dibutuhkan untuk melakukan tugasnya saat kamu sedang sakit.

Alasan tubuh tetap membakar kalori saat sedang sakit

Ada beberapa alasan tubuh tetap membakar kalori saat kamu sedang sakit:

  • Perubahan metabolisme

Tubuh memprioritaskan energi untuk melawan infeksi, bukan untuk fungsi tubuh lainnya saat kamu sedang sakit. Ini dikenal sebagai "sickness metabolism".

Saat sakit, metabolisme biasanya menjadi lebih cepat. Artinya, tubuh membakar lebih banyak kalori karena bekerja lebih keras untuk melawan penyakit. Ini sering ditandai dengan gejala seperti nyeri otot, demam, dan hilangnya nafsu makan. Akibatnya, kamu mungkin makan lebih sedikit padahal tubuh membutuhkan lebih banyak energi.

  • Kebutuhan sistem imun

Untuk melawan infeksi, tubuh perlu memproduksi lebih banyak sel imun. Proses ini membutuhkan kalori tambahan karena membuat metabolisme meningkat. Makin berat infeksinya (misalnya disertai demam), makin banyak energi yang dibutuhkan tubuh.

  • Degradasi otot

Pada orang sehat, diet dan olahraga menyebabkan sekitar 70–80 persen kalori berasal dari pembakaran cadangan lemak, dengan hanya sebagian kecil yang berasal dari pemecahan protein.

Apabila kamu sedang sakit, sekitar 30 persen lebih banyak kalori diperoleh dari pemecahan protein atau cadangan otot. Itulah kenapa penting untuk tetap makan untuk mencegah penurunan berat badan selama sakit. Nutrisi dari makanan membantu mencegah kehilangan otot dan mendukung fungsi protein yang penting dalam proses penyembuhan tubuh.

Berapa jumlah kalori yang dibakar saat sakit?

ilustrasi pilek atau flu (freepik.com/katemangostar)
ilustrasi pilek atau flu (freepik.com/katemangostar)

Jumlah kalori yang dibakar saat sakit tidak sama pada setiap orang, tergantung seberapa parah penyakit yang dialami. Faktor-faktor yang memengaruhi pembakaran kalori saat sakit antara lain:

  • Demam: Saat demam, tubuh membakar lebih banyak kalori karena membutuhkan lebih banyak energi untuk menjaga suhu tubuh yang tinggi.
  • Penurunan nafsu makan: Saat sakit, gejala-gejala yang dirasakan dapat menyebabkan kamu kehilangan nafsu makan. Karena asupan makan berkurang, tubuh terpaksa menggunakan cadangan energi dari glikogen (gula simpanan) dan lemak.
  • Pengaruh obat: Beberapa obat bisa membuat tubuh membakar kalori lebih banyak. Misalnya, dekongestan atau obat flu tertentu bisa mempercepat detak jantung dan metabolisme. Antibiotik juga bisa mengganggu sistem pencernaan dan menyulitkan tubuh menyerap nutrisi dengan baik.
  • Massa otot: Orang yang punya lebih banyak otot biasanya membakar lebih banyak kalori, bahkan saat istirahat. Tapi, kalau sakit membuatmu tidak aktif atau banyak berbaring, kamu bisa kehilangan massa otot, yang artinya pembakaran kalori harian jadi lebih rendah.
  • Durasi sakit: Penyakit jangka pendek seperti flu bisa sedikit meningkatkan pembakaran kalori karena demam dan sistem imun yang aktif. Namun, jika kamu sakit dalam waktu lama, bisa terjadi penurunan otot dan perubahan metabolisme, yang berdampak pada cara tubuh menggunakan energi.

Jadi, saat sakit, tubuh bisa membakar lebih banyak kalori, tetapi juga bisa mengalami kekurangan energi karena nafsu makan turun dan aktivitas fisik menurun. Oleh karena itu, penting tetap makan dan menjaga nutrisi agar tubuh bisa pulih dengan baik.

Referensi

Mia Krapić, Inga Kavazović, and Felix M. Wensveen, “Immunological Mechanisms of Sickness Behavior in Viral Infection,” Viruses 13, no. 11 (November 8, 2021): 2245, https://doi.org/10.3390/v13112245.
"Wondering What to Eat When You’re Sick? Try These Comforting Foods." University of Maryland Medical System. Diakses Juni 2025.
Caroline E. Childs, Philip C. Calder, and Elizabeth A. Miles, “Diet and Immune Function,” Nutrients 11, no. 8 (August 16, 2019): 1933, https://doi.org/10.3390/nu11081933.
"Nutrition for sick days" (PDF). IG Living Magazine. Diakses Juni 2025.
"The Truth About Feeding a Cold and Starving a Fever." Intermountain Health. Diakses Juni 2025.
"Do You Burn More Calories While You're Sick?" Verywell Health. Diakses Juni 2025.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nuruliar F
EditorNuruliar F
Follow Us