Stres Berlebihan Bisa Ganggu Area Kewanitaan

Pentingnya personal hygiene bagi perempuan

Stres adalah reaksi secara fisik maupun emosional apabila ada perubahan dari lingkungan yang mengharuskan seseorang menyesuaikan diri. Stres merupakan kondisi yang umum dialami, baik pada perempuan maupun laki-laki. Akan tetapi, stres berlebihan dapat berdampak negatif bagi tubuh. Pada perempuan, kondisi ini dapat memengaruhi area kewanitaan.

Dalam upaya edukasi perempuan Indonesia, Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) bersama Perwakilan Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) didukung oleh PT Mundipharma Indonesia dan Guardian mengadakan edukasi mengenai pengaruh stres berlebihan terhadap kesehatan fisiologis area kewanitaan sekaligus cara menjaga kebersihan dan kesehatannya.

Acara ini dihadiri oleh dr. Imran Agus Nurali, SpKO selaku Direktur Direktorat Promosi Kesehatan Kemenkes, Dr. dr. Tofan, SpOG(K)Onk dari POGI, Indah Sundari Jayanti, M.Psi. sebagai psikolog influencer, Naresh Kalani selaku Direktur Guardian Indonesia, Anastasia Damayanti sebagai Head of Marketing PT Mundipharma Healthcare Indonesia, dan apt. Sondang Simamora, S.Si sebagai Pharmacy Practice & Central Operation Manager Guardian Indonesia.

1. Personal hygiene pada perempuan

Stres Berlebihan Bisa Ganggu Area Kewanitaandr. Imran Agus Nurali, Sp.KO, Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI (25/8/2022). (IDN Times/Ayu Novita)

COVID-19 belum sepenuhnya hilang dan kita saat ini mau tidak mau harus beradaptasi dengan kondisi virus yang masih ada. Pandemik yang menyerang sejak Maret 2020 masih menyisakan dampaknya bagi banyak orang, salah satunya kondisi psikologis yang menyebabkan stres berlebihan. Tak boleh diremehkan, pasalnya stres terus-menerus bisa memengaruhi kesehatan secara menyeluruh.

“Pemerintah mengingatkan adanya Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) termasuk Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) agar masyarakat sadar akan pentingnya hidup sehat, seperti acara hari ini sangat penting agar lebih banyak perempuan yang memiliki kesadaran untuk menjaga kesehatannya,” kata dr. Imran.

Terutama bagi perempuan, penting untuk menerapkan personal hygiene agar terhindar dari penyakit yang mengganggu fisiologis area kewanitaan maupun alat reproduksi.

2. Stres berlebih memengaruhi fisiologis area kewanitaan

Stres Berlebihan Bisa Ganggu Area Kewanitaanilustrasi area kewanitaan atau organ intim perempuan (pexels.com/Angela Roma)

Stres berlebihan, merupakan salah satu dampak dari gangguan kesehatan mental, yang ternyata paling banyak dicari di kolom pencarian internet. Naik sekitar 50 persen dibanding tahun 2020 untuk pencarian seputar kesehatan mental. 

Nyatanya stres dapat memengaruhi area kewanitaan secara fisiologis.

“Acara ini merupakan bukti nyata PT Mundipharma mendukung program PHBS pemerintah, terutama dalam mengedukasi perempuan Indonesia dalam menjaga area kewanitaan seperti yang tercantum dalam nota kesepakatan antar Kemenkes dengan PT Mundipharma Healthcare Indonesia sejak 2017,” kata Anastasia.

Baca Juga: Keluar Darah dari Vagina setelah Olahraga, Apa Penyebabnya?

3. Stres memengaruhi fungsi organ tubuh

Stres Berlebihan Bisa Ganggu Area Kewanitaanilustrasi gangguan stres pada perempuan (pexels.com/Kampus Production)

Stres yang dipicu oleh berbagai faktor dapat memicu dampak buruk bagi tubuh, tak terkecuali pada perempuan. Stres dipicu oleh pikiran berlebihan atau overthinking akan sesuatu hal yang belum terjadi. Selain itu, terlalu bebas dari kapasitas diri juga bisa menjadi pemicu stres.

“Stres tidak hanya memberikan pengaruh pada emosi, tetapi juga berdampak pada organ dalam tubuh. Gangguan siklus bulanan, keputihan berlebih, dan mood swing yang tidak terkendali merupakan tanda yang perlu diwaspadai akibat stres berlebih pada perempuan. Penting untuk mengatasi stres agar tidak lama-lama dirasakan,” ungkap psikolog Indah.

Salah satu cara untuk mengurangi stres adalah dengan rutin olahraga, misalnya setiap pagi. Selain itu, jaga selalu kebersihan area kewanitaan untuk mengurangi gangguan.

4. Akibat stres dan kurangnya menjaga kebersihan area kewanitaan

Stres Berlebihan Bisa Ganggu Area KewanitaanDr. dr. Tofan Widya Utami, Sp.OG (K)- Onk, Sekretaris Jenderal Himpunan Onkologi Ginekologi Indonesia (HOGI) - Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) (25/8/2022) IDN Times/Ayu Novita

Ketika stres kamu biasanya kurang menjaga kebersihan diri, sehingga stres berat bisa membuat kurang terjaganya kebersihan area kewanitaan. Tidak membersihkan kewanitaan area dapat memicu kelainan dan tingkat keparahan yang tentu ini tidak diinginkan.

“Area kewanitaan yang tampak dari luar sebenarnya adalah vulva. Menjaga kebersihannya sangat sederhana, dapat dibasuh dan dibersihkan dengan sabun saat mandi. Karena kulit yang melapisi tubuh juga terdapat mikroflora dan kuman, maka lebih disarankan menggunakan sabun antiseptik dan dilanjutkan dengan sabun yang cukup lembut agar kulit tidak kering,” Dr. Tofan menjelaskan.

Tubuh sebenarnya memiliki proteksi pada vagina untuk menjaga keseimbangan mikroflora normal di vagina. Namun, kamu dapat mendukung proses ini dengan mendapatkan nutrisi berupa prebiotik.

5. Bantu perempuan Indonesia memiliki area kewanitaan yang bersih dan sehat

Stres Berlebihan Bisa Ganggu Area Kewanitaanilustrasi menjaga kebersihan organ kewanitaan (pexels.com/Sora Shimazaki)

Betadine melalui rangkaian Feminine Care hadir untuk memudahkan perempuan Indonesia yang ingin memiliki area kewanitaan yang bersih dan sehat. Betadine Feminine Care Daily Wash memiliki keunggulan, yaitu mengandung prebiotik yang membantu menjaga area kewanitaan dan aman digunakan sehari-hari.

“Betadine menyediakan varian Betadine Feminine Hygiene yang mengandung antiseptik Povidone Iodine 10 persen sehingga dapat memberikan perlindungan ekstra untuk mengatasi infeksi kuman,” Anastasia memaparkan.

Produk-produk Betadine yang mendukung kebersihan area kewanitaan. Betadine dan Guardian memberikan promo khusus plus Rp 1.000 dapat dua serta potongan harga 50 persen berlaku pada 25-28 Agustus 2022. Promo ini berlaku di seluruh gerai Guardian.

Baca Juga: Studi: Konsumsi Prebiotik Tak Ada Faedahnya untuk Vagina

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya