ilustrasi bentuk virus SARS-CoV-2 (pexels.com/CDC)
Komponen yang terdapat di dalam propolis seperti phenolic, flavonoid, caffeic acid phenethyl ester (CAPE), dan myricetin mempunyai potensi untuk mencegah virus SARS-CoV-2 masuk dan berkembang biak di dalam tubuh manusia.
Berdasarkan keterangan laporan dalam Journal of Pharmacy and Pharmacology tahun 2021, CAPE dapat mencegah aktivasi PAK 21 (p21 activated kinase). PAK adalah enzim penting bagi virus untuk dapat masuk ke dalam tubuh manusia dan berkembang biak (replikasi).
Meski demikian, hingga saat ini tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa propolis efektif untuk melawan virus corona penyebab COVID-19 dan masih butuh proses standardisasi yang jelas. Akan tetapi, karena propolis aman dan dapat mendukung sistem kekebalan tubuh, tak ada salahnya untuk mengonsumsinya sebagai bagian dari pola makan sehat. Akan tetapi, baiknya konsultasikan dulu ke dokter.
Sekadar informasi, dermatitis kontak adalah efek samping yang bisa muncul dari konsumsi propolis. Orang-orang yang alergi terhadap produk yang berkaitan dengan lebak tidak dianjurkan untuk mengonsumsinya.