ilustrasi tidur (unsplash.com/Shane)
Umumnya, mendengkur bukan suatu kondisi yang serius. Namun, dengkuran yang keras saat istirahat terutama sering kali dialami bisa jadi indikasi adanya suatu penyakit serta dapat menurunkan kualitas tidur.
Menurut keterangan dari Everday Health, kebiasaan mendengkur yang terjadi setiap malam bisa saja merupakan tanda dari obstructive sleep apnea (OSA) atau apnea tidur obstruktif. Kondisi ini menyebabkan berhentinya napas kira-kira 10 sampai 20 detik ketika tidur.
Selain itu, pengidap GERD (gastroesophageal reflux disease) pun akan lebih sering mendengkur ketika tidur. Pasalnya, jalan napas menjadi terhambat akibat naiknya makanan serta asam lambung yang menuju kerongkongan.
Mendengkur juga dapat menjadi salah satu indikasi dari penyakit stroke dan pasien yang mengalami gangguan irama jantung. Kedua hal ini juga erat kaitannya dengan hipertensi, kolesterol tinggi serta dampak dari apnea tidur obstruktif dalam jangka panjang.
Dengkuran umumnya bukan suatu kondisi yang berbahaya. Akan tetapi, jika kondisi ini sering kali dialami terutama disertai gejala lainnya seperti merasa sakit kepala setiap kali bangun, sulit berkonsentrasi, serta nyeri dada. Maka, jangan tunda lagi untuk berkonsultasi dengan dokter agar mendapatkan penyebab pasti mendengkur dan penanganan yang tepat