ilustrasi minum ASI (pexels.com/ Anna Shvets)
Jawaban berapa lama ASI bertahan di suhu ruangan di atas sejatinya hanyalah perkiraan. Untuk uraian tepatnya, bisa lebih lama atau sebentar, tergantung pada kondisi ASI tersebut. Terpenting, cek terlebih dahulu ASI yang sudah berada di suhu ruangan sebelum diberikan kepada bayi. Jika ada tanda-tanda ASI rusak, jangan berikan kepada si kecil, lalu ganti dengan ASI simpanan yang baru.
Lantas, bagaimana tanda ASI rusak setelah berada di suhu ruang? Pertama, kamu bisa cek dari aromanya. Untuk mengeceknya, buka botol atau kemasan dan cium apakah ada sedikit bau busuk. Jika ada, sebaiknya langsung buang.
Apabila tidak yakin, kamu dapat mencicipinya sedikit. ASI yang rusak bisa terasa asam dan kurang enak untuk diminum. Selain itu, coba lihat bagaimana ASI bergerak dalam botol. Kalau ASI seperti terpisah, menggumpal, dan ketika dikocok tidak menyatu, maka ASI tersebut tidak bisa lagi diberikan kepada anak.
Salah satu risiko membiarkan ASI terlalu lama di suhu ruang adalah menumbuhkan bakteri yang tidak dapat dilihat oleh mata. Bakteri tersebut dapat memicu muntah atau diare pada bayi, jelas Jenelle Ferry, MD., ahli neonatologi dan direktur makan, nutrisi, dan perkembangan bayi di Pediatrix Neonatology of Florida dalam Parents.
Penting dicatat, tidak hanya soal berapa lama ASI bertahan di suhu ruang, kamu juga perlu mengamati bagaimana kondisi ASI tersebut. Hal ini penting karena dapat memengaruhi kesehatan si kecil.